~21

56.1K 6.2K 624
                                    

"KAK DOYOUNG DEMAM?!"

"KOK BISA?!"

"PASTI GARA-GARA UJAN-UJANAN KEMAREN!"

"AHHH BEGOK BANGET GUE!!"

"COBA KEMAREN GUE GAK NERBANGIN PAYUNGNYA!"

"TAPI BELOM TENTU KAK DOYOUNG GAK JADI DEMAM!"

"GUE HARUS APA HUAAA?!!"

Dari tadi gue jalan modar-mandir, balik sana balik sini. Panik sendiri gara-gara tadi pagi mendadakan badan Kak Doyoung panas.

Oke Jess, keep kalem.

Pertama, keluar beli bubur sama obat.

"Kak, aku keluar bentar buat beli obat ya." kata gue.

Kak Doyoung hanya ngangguk.

Gue ngambil hoodie dan dompet terus langsung pergi.

((0,0))

Ting!

Pintu lift kebuka.

"Eh anjing, lo mulu perasaan!" seru gue ketika ngeliat Mark. Dia masuk ke dalem lift.

"Jodoh kali, hehe." Dia nyengir.

"Gue udah punya suami anjing."

"Udah punya suami terus nantinya cerai gimana? Bukan jodoh kan berati." kata Mark sambil nguap lalu masukin tangannya ke saku celana.

Eh?

"Cerai. Maap ni ye, lo bukan tipe gue. Ogah gue jadi suami lo terus sampe mati nanti."

"Cerai, ya..." Gue senyum tipis, miris.

Kenapa sih gue? Kayak gak mau banget di ceraiin sama Kak Doyoung. Gue kan, ga suka dia. Baper doang, dikit.

Gue ga suka dia kok.

Ok, gatau, gue juga ga yakin sama perasaan gue sendiri.

"Hey, lo kenapa? Jan ngelamun, kemasukan nanti." kata Mark yang membuat gue tersadar dari lamunan gue.

"Hah? Nggak kenapa-kenapa kok." jawab gue.

Mark malah ngerutin keningnya, "Jangan bilang, si Duyung Duyung itu mau nyeraiin lo beneran ya?"

"Apasih! Namanya Doyoung, bukan Duyung goblok!" seru gue sambil mukul lengan Mark.

"Yaelah, kan lupa gue! Lagian bener gak?"

"Bener apa?"

"Pertanyaan gue tadi, dia mau nyeraiin lo?"

"Apaan sih elah. Btw, lo baru bangun ya?" tanya gue mencoba ngalihin topik.

"Emang keliatan banget ya?" tanya dia.

Gue ngangguk, "Muka kucel, rambut berantakan, baju lo juga, tadi lo nguap, sama ada iler dikit tuh."

"HAH?! ILER?!" Mark langsung ngusap mulutnya pake baju.

"Lagian lo mau keluar ga cuci muka dulu sih."

"Emang lo cuci muka?"

"Nggak sih."

Iya, setelah tau Kak Doyoung demam gue panik sendiri gatau harus ngapain. Ya habisnya, gue biasanya yang di urusin. Sekarang gue harus ngurusin orang.

"Oh pantes, ada kotoran di mata lo."

"HAH MANA?!"

"Di kanan." Dia nunjuk mata kanannya.

Dijodohin • Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang