~8

68.2K 8.1K 2.1K
                                    

Kak Doyoung nurunin koper-koper.

Gue ngebawa satu koper sedangkan kak Doyoung dua.

Gue sama kak Doyoung jalan ke lift.

"Lantai berapa, kak?" tanya gue.

"23"

Gue mencet tombol 23.

Di apart ini ada 25 lantai, kak Doyoung tinggal di lantai 23. Setau gue, semakin ke atas maka semakin bagus dan mahal kamarnya.

Lift berhenti. Tapi bukan di lantai 23, di lantai 19.

Gak lama pintu lift ke buka dan menampilkan sesosok cowok ganteng, kepala nya nunduk ngadep hp nya. Dan... Gue merasa kenal sama sosok laki-laki itu. Dia masuk kedalam lift terus mencet tombol 25 dengan posisi yang sama, kepalanya masih ngadep hp nya.

"Mark? Mark Lee right?" gue memutuskan buat tanya.

Dia mendongak natap gue. Matanya langsung membulat waktu lihat gue.

"Woah, Lee Jesslyn?! Seriously?! Oh my god!" dia kaget, sampe nutup mulut nya pake tangan. Seakan-akan gue udah mati terus hidup lagi.

"Mark Lee!"

"Lee Jesslyn!"

"KYAAAAAA!! OH MY GOSH, I REALLY MISS YOU!!!" gue sama Mark teriak di dalem lift terus pelukan. Gue sama Mark jingkrak-jingkrak di dalem lift.

Huaaa, kangen banget sama bule Kanada satu ini.

"Ekhem"

Gue ngelirik kak Doyoung.

"Sorry, hehe"

Kak Doyoung ngangkat satu alisnya, dia minta penjelasan ke gue.

Sedangkan Mark ngangkat kedua alis nya natap gue sama kak Doyoung bergantian.

"Eumm, kak Doy, namanya Mark, temen aku waktu SMP"

"Aku? Seriously?" Mark natap gue dengan tatapan, hmmm— idk.

"Emang kanapa kalo gue pake kata aku?"

Mark menghela napas terus melipat tangan di depan dada. "It's mean, secara gak langsung lo ngasih tau kalo lo ceweknya. Karna, gue gak pernah denger bicara pake aku-kamu selain ke mama, papa, om, tante, pakde, budhe, sama pacar lo. Bener kan?"

"Iya"

Bukan gue yang jawab, tapi kak Doyoung.

"Lebih tepat nya, calon istri" lanjut kak Doyoung.

"Calon— what?! Calon istri?!"

"Emang kedengeran nya agak, emmm. Tapi, iya. Gue calon istri nya"

"Kalian udah tunangan?"

Gue gelengin kepala.

"Btw, kenapa lo disini??" gue coba ngalihin topik sebelum Mark tanya sesuatu lagi. Kalo berlanjut pasti Mark tanya yang aneh-aneh.

"Eh? Gue tinggal disini" jawab Mark.

"Serius? Lantai berapa? 25? 19?"

"Emm, bukan. 21. Tadi gue habis main ke rumah temen, ini gue mau berenang sama dia, barang-barang gue di bawa sama dia"

"Siapa?"

"Lucas"

"Anjir, si kingkong juga disini?!"

"Iya— ah, udah sampe"

"Eh, iya. Gue duluan Mark, bye"

"Bye"

Dijodohin • Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang