"Apa ini?"
"Undangan, apa lagi?"
"Hah?"
"Kenapa?"
"Undangan apa?"
"Nikahan kita"
"Ih?!"
"Apa?"
"Gak, gakpapa" gue natap undangan yang baru aja di kasih kak Doyoung.
"Kakak ngundang siapa aja?"
"Taeyong, Ten, Johnny, Yuta"
"Mereka doang?"
Kak Doyoung ngangguk, "emang lo ngundang siapa?"
"Errr, gatau.. Gue gak pernah cerita kalo gue dijodohin ke siapa-siapa.." gue nggaruk kepala gue yang gak gatel pake jari telunjuk. Gue bahkan nyembunyiin ini dari sahabat gue sendiri.
"Yaudah sih, terserah lo"
Gue ngangguk.
"Btw, Jess"
"Hm?"
"Lo udah putusin cowok lu, kan?"
"H-hah?"
"Cepet putusin deh"
"O-oke.."
Mutusin kak Kun?? Astaga.
((0,0))
"Elyyyn"
"Apaan si Yu?" tanya gue heran.
"Hehehehehehehehe"
"Lu kerasukan apa gimana dah, ketawa-ketiwi sendiri mulu"
"Jadi gini"
"Apa?"
"Gitu"
"Bodo amat!" seru gue kesel.
"Ngga, ngga. Jadi sebenernya ada yang baru"
"Sius? Kenalin lah"
"Ntar ah, kalo dah jadi"
"Ah, lu mahhh" gue bikin ekspresi cemberut.
"Ntar dah kalo ketemu, temen kakak lo kok"
"E sumpa?!"
"Iya" Tzuyu cengengesan.
"Eh btw Yu" gue mau ngambil undangan dari laci meja gue.
"Apa?"
"Sebenernya.."
Entah kenapa, susah buat jelasin ke Tzuyu. Dari dulu gue ga pernah ada rahasia sama dia. Baru kali ini. Gue takut dia marah, terus ninggalin gue. Uhh.
"Kenapa sih?"
"S-sebenernya, gue lagi pengen action figure, mau nemenin beli gak? Uang gue udah ke kumpul nih" gue yang tadinya udah mau narik undangan itu keluar, gue masukin lagi ke dalem.
"Oh, boleh. Gue kira apaan, muka lu kayak lagi nahan berak"
"Sumpah gak lucu, njir"
"Btw, gue mau ke toilet bentar"
"Mau gue anter ga?"
"Gausah, emang gue lo yang harus di anter kalo ke kamar mandi" Tzuyu cekikikan.
"Pergi lo!"
"Emang mau pergi!" Tzuyu meletin lidah ke gue terus pergi.
Setelah dia udah gak keliatan gue menghela napas panjang.
