Kusudahi aja acara melihat nya, aku merasa kasian dengan posisi tidur nya, biasa dia bangun pagi pagi sekali, tapi sekarang sudah jam 7.

"Hey, bangun, tidurlah di sofa atau di kasur ku, jangan seperti ini" aku sembari menepuk pundak nya pelan.

Nggak lama dia membuka mata nya,"ah, kau sudah sadar" dia mengucek mata nya.

"Kenapa kau tidur disini?"

"Aku ketiduran" aera menguap

Aku terkekeh melihat muka imut nya,"apa kau masih mengantuk?"

"Tidak, aku mau cuci muka dulu" aera berjalan menuju kamar mandi.

Setelah aera masuk kamar mandi, dokter dan suster masuk membawa makanan dan memeriksaku,"apa aku terluka parah?"

"Tidak, hanya kulit kepala mu sedikit tergores, malam ini kau sudah boleh pulang kok"

"Baiklah, makasih dok"

"Iya, saya permisi" dokter dan suster meninggalkan kamar ini.

"Kau boleh pulang malam ini? Aku akan menghubungi jun untuk bawa baju mu saja kesini" aera mengambil ponsel ku dan menghubungi seseorang, itu sudah pasti jun, apa dia tidak membawa ponsel? Tidak apa, aku senang dia memakai ponsel ku.

"Jun oppa, ini aku aera, minghao malam ini sudah boleh pulang, jadi kau kesini bawa 1 pasang baju, celana training, kaos biasa, sama jaket hangat nya" apa jaket itu masuk kedalam satu pasang baju tidur?

"Iya yang biasa di pakai buat tidur, dalaman? oh ya jangan lupakan itu juga hehe, iya, tidak usah terburu buru, santai saja" kenapa dia? Terlihat bahagia, senang melihat nya senyum.

"Iya, byee" aera menutup telfon nya, lalu menaruh ponsel nya di atas meja,"apa kau bisa makan sendiri?" Dia merapihkan makanan di atas overbed table.

"Apa kau tidak bisa menyuapi orang sakit?" Dia menatapku,"apa kau anak anak?"

"Untuk saat ini aku anak anak"

"Ingat umur, tuan" aera membuka plastik plastik nya dari mangkuk sup dan yang lain lain.

"Aaa" aku membuka mulut ku, ini kode agar di suapin.

"Yaish" dia terkekeh dan nggak lama dia benar benar menyuapi ku, aku sudah lama tidak di suapi, ini mengingatkan ku pada masa kecil ku.



Suasana sedaritadi hening, kami tidak mengobrol, karna aku sedang fokus makan dan menatap aera, aera hanya fokus menyuapiku makan.

"Ra"

"Hm?"

"Aku akan menjawab pertanyaan mu yang waktu it-"

"Sudah tau semua nya, aku mengerti"

"Baiklah"

Aera menaruh piring di atas overbed table dan memberi ku minum, aku mengambil nya dan meminum nya.

"Dan aku sudah mempertimbangkan nya semua" aku menaruh gelas ku setelah aku meminum nya.

"Apa yang kau pertimbangkan?"

"Masalah perkataan ku sendiri yang perasaan ku tidak akan terjadi"

"Owhh, gimana?"

"Jadi…"

Aku menaikan alis sebelah ku menunggu lanjutan nya

Setelah sekitar 15 atau 19 detik akhir nya dia melanjutkan perkataan nya,"aku tarik ucapan ku, perasaan ku ternyata mencintai mu, aku tidak tau soal itu, aku hanya bisa merasakan jantung ku berdebar saat kau bersikap manis kepada ku" setelah itu dia menunduk.

Aku menangkup wajah nya agar menatap ku,"aku juga, dari awal kita menikah, aku merasakan jantungku tidak karuan didekat mu" senyum ku tiba tiba saja mengembang dan mata ku berhenti di bibir aera. Aku tergoda dengan bibir kecil nya.

Aku memajukan wajah ku, sampai aku bisa merasakan hembusan nafasnya. Tak lama Bibir ku dan bibir nya bertemu, hanya menyentuh.

Aku menutup mata ku dan melumat bibir nya lembut, tak lama dia pun juga membalas ciuman ku.





"Eh...maap aku masuk di saat gak tepat" secara terpaksa aku menyudahi tautan nya, dan langsung menengok ke arah orang yang mengganggu suasana ku

"Kwan?? Kenapa kau kesini?" Tanya aera ke si gembul itu.

"Aku tadi hubungin kamu gak di jawab, atuh panik lah, takut nya kau mabuk atau merokok, aku kerumah mu, ada orang tinggi dan memanggil ku bakpao dia bilang kau disini, yasudah aku samper" seungkwan duduk di sofa seenak nya,"lanjutin, aku ingin lihat hehe"

"Aih ngomong apa kau" aera melepaskan tangan ku dari wajah nya, dan membereskan overbed table nya.

"Om, kau sudah baikan?" Tanya gembul itu tentang keadaan ku sekarang.

"Sudah, luka ku tidak berat, hanya kepala ku kena baret, dan kau bisa liat tangan ku banyak luka karna kaca mobil pecah"

"Apa kau di saat mengantuk saat itu?"

"Yah sedikit" aku ingat disaat aku mengendarai mobil untuk pulang, aku sedikit mengantuk, dan mobil itu melawan arah di saat aku sedang menguap.

"Dia sangat bandel, keluar malam malam tanpa bilang" omel aera yang sedang fokus membersihkan meja nya.

"Kau tidur, aku tidak bisa ijin"

"Iya iya terserah kamu"




TBC

hari ini aku pulish beberapa chapter ya
Soal nya aku bikin di note dan tinggal di post
Hehe
Gabut nya diri ku...
Jangan lupa vota kawan kawan

Boomerang ||Xu Minghao (TAMAT)✓Where stories live. Discover now