C5

1.2K 159 10
                                    

Hari ini hari ketiga Yangyang demam. Dia tak mau di bawa ke dokter ataupun rumah sakit

Yangyang juga tak mau makan masakan yang Hendery buat. Bukan karena dia masih tak percaya pada Hendery, tapi itu karena dia tak nafsu makan

"Yangyang kau harus makan. Kau harus minum obat" Hendery mengelus surai coklat milik Yangyang

"Tidak mau. Aku tak bernafsu makan Kunhang hyungie~" Yangyang mengerucutkan bibirnya yang sumpah itu sungguh menggemaskan. Hendery harus menahan cobaan ini

"Baiklah baiklah. Bagaimana kalau minum obat?" Yangyang menggeleng sebagai jawaban dengan masih mengerucutkan bibirnya

"Okay, Kunhang hyungie mau tanya. Kenapa Yangyang bisa mengenali Kunhang hyungie?" Yangyang terdiam. Memikirkan jawaban yang pas

"Awalnya aku juga tak tahu kalau itu Kunhang hyungie, lalu setelah beberapa hari aku berpikir orang itu mirip Kunhang hyungie dan ternyata benar" Yangyang menatap Hendery dengan senyumannya yang sangat manis. Bisa diabet Hendery kalau lama lama melihat senyumannya

"Kau masih ingat Kunhang hyungie? Berarti kau masih ingat jika Kunhang hyungie ini tak pernah memutuskan hubungan denganmu kan tiga tahun lalu?" pipi Yangyang memanas, dia yakin pipinya memerah saat ini

"Ish, Kunhang hyungie jangan membuat Yangyang malu" Yangyang menyembunyikan kepalanya di balik selimut. Hendery hanya terkekeh melihat tingkah Yangyang itu

"Berarti kita masih sepasang kekasih kan, chagi?" Hendery berbicara tepat di depan telinga Yangyang yang di tutupi oleh selimut

"Ish, Kunhang hyungie pabo" Yangyang malah mengatai Hendery bukannya menjawab

Hendery masuk kedalam selimut lalu merengkuh tubuh Yangyang. "Meskipun begitu kau tetap cinta kan sama Kunhang hyungie?"

"Iya"

"Iya apa coba?"

"Ish! Iya masih cinta sama Kunhang hyungie"

Hendery duduk lalu di ikuti Yangyang. "Wajahmu memerah" Hendery menunjuk wajah Yangyang

"Ish!!" Yangyang menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Hendery. Demi apapun dia sekarang luar biasa malu

Ting tong

Ting tong

"Sebentar Yangyang. Aku akan bukakan pintu dulu" Yangyang menganggukkan kepalanya lalu melepaskan diri dari Hendery

Hendery berjalan ke arah pintu dengan perasaan kesal karena ada saja yang mengganggunya saat asik bersama dengan Yangyang

Ting tong

"Iya sebentar!!" teriak Hendery yang sedang menuruni tangga

Ceklek

"Kau? Mau apa kesini?" Hendery menatap tajam orang yang ada di balik pintu

"Bisakah aku bertemu dengan Yangyang? Yangyang sedang sakit kan? Bisakah aku bertemu dengannya?" orang itu menatap Hendery dengan pandangan yang khawatir

"Untuk apa kau bertemu dengan Yangyang? Tak cukupkah kau menorehkan luka pada Yangyang?" Hendery menatap orang itu semakin tajam

"Aku kesini bukan untuk menorehkan luka padanya. Aku hanya ingin memperbaiki semuanya sebelum terlambat" orang itu -Xiaojun mencoba masuk kedalam

"Apa yang kau mau?!!" Hendery meninggikan nada bicaranya

"Aku hanya ingin bertemu Yangyang" Xiaojun terus mencoba masuk ke rumah itu

"Untuk apa kau bertemu Yangyang?!! Kau hanya akan menyakitinya saja!!" Hendery mendorong Xiaojun keluar

"Kau tidak tahu apa apa!! Jadi diam saja!!" Xiaojun balik mendorong Hendery

"Kunhang Hyungie~ ada apasih ribut ribut? Yangyang kan mau ti--" Yangyang terdiam mendapati seseorang yang di bencinya

"Yangyang" Xiaojun berjalan ke arah Yangyang yang mematung di anak tangga terakhir

"Jangan mendekat" Yangyang menaiki tangga untuk menjauh dari Xiaojun

"Ku mohon Yangyang aku ingin meluruskan semua masalah ini" Xiaojun mendekati Yangyang yang terus berjalan menaiki tangga menjauhinya

"Jangan mendekat ke arahku" Yangyang berhenti. Melihat Yangyang berhenti Xiaojun langsung berlari dan memeluk Yangyang

Yangyang meronta dalam dekapan Xiaojun. "Jangan menyentuhku. Lepaskan aku"

"Yangyang dengarkan hyung dulu" Yangyang makin meronta. "Kau bukan lagi hyung ku. Aku tak mau memiliki hyung seperti mu"

"Aku benci kau. Kau selalu membuatku kecewa. Kejadian empat tahun lalu, tiga tahun lalu, dua tahun lalu, dan empat bulan lalu. Apakah kau melupakannya?"

"Maafkan aku Yangyang. Aku benar benar minta maaf. Aku memang hyung yang tak berguna bagimu. Aku hanya ingin melindungimu. Namun aku melindungimu dengan cara yang salah. Maafkan aku"

Xiaojun memeluk Yangyang makin erat meskipun Yangyang meronta untuk di lepaskan

"Tidak, aku tak akan pernah memaafkanmu. Kenapa kau selalu saja menyakitiku?" Yangyang menangis dalam dekapan Xiaojun

"Setidaknya, hiks jika kau membuat masalah yang melibatkanku. Jangan di hari ulang hiks tahunku. Kau sudah empat kali mengacaukan hiks hari ulang tahunku hiks"

"Maafkan aku Yangyang, aku benar benar menyesal. Maafkan aku" Xiaojun sekarang menangis bersama Yangyang

"Mungkin hiks jika kau melakukan semua itu hiks pada tanggal yang berbeda hiks dengan ulang tahunku, aku mungkin hiks akan memaafkanmu"

"Tapi hiks kau melakukan semua itu saat hari ulang tahunku hiks. Kau tahu? Aku selalu menunggu hari itu tiba hiks. Berharap kau hiks akan memberiku ucapan ulang tahun. Tapi hiks semua bayanganku tak ada yang pernah terwujud"

Sekarang Xiaojun tahu dimana letak kesalahannya. Kesalahannya adalah membuat masalah saat hari ulang tahun Yangyang yang amat di tunggunya



















---------------
Ini gimana sih? Aku binggung

Hate «HenYang»✔Where stories live. Discover now