[COMPLETED] CONTRAMANDE FIGHT! :#03.CONTRAMANDE SERIES(BRYAN STORY)

NOL DAN KOMA

RARA

" Jangan mendekat!!aku bersumpah kamu melangkah sedikit saja maka aku akan...."

Tubuhku kehilangan keseimbangan, sementara kedua tanganku masih memegang erat-erat ujung simpul handuk putih yang melilit badanku. Terlalu banyak kulit terbuka. Dan ada Bryan Contramande di sini. Ini takkan bisa berhasil.

Bryan melesat dengan cepat, kedua tangan berbisep kekarnya mampu menopang tubuhku. Telapak tangannya yang besar dengan mantab menahan punggungku, sementara satunya lagi berada tepat di pinggangku.

Kedua iris coklat ke abu-abuan miliknya memancarkan sihir dan berdampak sangat kuat bagiku. Detak jantungku berdebar lebih cepat seperti kuda dipecut. Darah di dalam pembuluhku mendidih, panas akan sentuhannya. Paru-paruku terasa tidak dapat berfungsi dengan benar, seluruh oksigen di dalamnya seperti ditarik paksa keluar dan menguap di udara.

Lalu mata itu. Sepasang mata indah memukau dengan kelembutannya menusuk tajam ke dalam kedua retinaku. Seakan-akan menjadi sebilah pisau yang ditekan ke dalam daging untuk menguji seberapa keras daging tersebut. Lalu memotong-motongnya hingga terlihat isi aslinya.

Bryan sudah menelanjangiku dengan cara yang tak bisa kubayangkan sebelumnya. Dia bahkan tak perlu meraih handuk dari tubuhku, namun ia telah melakukannya.

Aku bisa merasakan bahuku gemetar dan tubuh Bryan menegang. Sewaktu intensitas kami berubah menjadi lebih kuat dan serius. Aku sadar akan satu hal. Segala yang Bryan katakan padaku, adalah kebenaran.

Kelopak mata lebat coklat muda Bryan berkedip cepat dan lama, di balik itu terdapat sepasang iris yang mampu membuatku tenggelam ke dalam lautan semanis dan selezat susu coklat. Serasa bagai candu.

Hal berikutnya yang tidak kuduga adalah.

" Aku mencintaimu. Kyurara Aragaki. Jangan pernah menolakku lagi. Karena aku takkan pernah menyerah"

Meraihku ke dalam pelukannya.Wajahnya mendekat padaku. Teramat dekat.

Tubuhku habis tanpa daya ketika dia dan bibirnya dengan kelembutannya menyapu bibirku. Kedua tangannya mencengkram erat punggungku dan menekan tubuhku hingga melekat kuat pada dirinya.

Aku terbakar.