Chapter 10

1.8K 158 19
                                    

Seminggu ini berjalan cepat sekaligus lambat bagi Ye Rin. Cepat karena ia dan Jung Kook sudah menguasai hampir sembilan puluh persen koreografi. Hanya tinggal memantapkan latihan vokal dan keduanya akan bersinar di atas panggung. Lalu waktu pun terasa lebih lambat karena menstruasinya tidak kunjung selesai. Ditambah waktu-waktu tertentu ketika ia merasa sakit luar biasa. Sangat menyiksa bagi hasratnya untuk segera memiliki seorang anak.

Namun Ye Rin tahu satu minggu yang ia miliki sangat cukup untuknya berkencan dengan mesin pencari. Seperti bagaimana ia menemukan artikel mengenai bersetubuh ketika masa subur sangat dianjurkan agar cepat hamil. Menertawakan diri sendiri sebab salah mengira bahwa hari di mana mereka bercinta bukanlah masa subur. Pun makanan apa saja yang seharusnya masuk dalam mulut Ye Rin atau tidak. Ia terlalu bersemangat. Bahkan tidak jarang pula mengobrol dengan Yoon Gi sekadar mendiskusikan artikel temuannya.

Semua orang mungkin menyadari perubahan diri Ye Rin saat ini karena ia cenderung terlalu sering tersenyum tulus, senyum sama yang sudah ia kubur jauh-jauh. Ia pun merasa dunia kembali indah dengan secercah harapan segera memiliki pelengkap hidupnya yang hampa. Ye Rin juga merasa perlu bersyukur atas hal-hal kecil yang sudah Tuhan berikan padanya. Pula sedikit merasakan celah bahagia karena kehadiran Yoon Gi, Jung Kook, Ho Seok, Nam Joon dan semua orang yang sudah mendukung keputusan ini terealisasi.

Tanpa sadar pula ia dan Yoon Gi terlalu cepat akrab. Hingga Ye Rin tidak keberatan untuk tinggal di studio lebih lama atau sering-sering berkunjung ke rumah pria dingin tersebut. Mereka mungkin terlihat seperti pasangan dimabuk asmara, mungkin pula terlihat seakan pengantin baru yang sedang menjalankan program memiliki anak. Apa pun itu tidak akan membuat suasana hati Ye Rin kembali berduka. Entah ia saja yang tidak ingin merusak susunan rencana dalam otak atau memang perlahan-lahan sifat ramah Ye Rin menebal kembali.

Teman-teman Goddess pun tidak pernah membicarakan tentang keputusannya lagi. Mereka sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing; Ye Rin pikir Nam Joon benar-benar menyuap sang ayah untuk segera menonjolkan bakat mereka. Lalu dengan begitu ia tidak akan merasa bersalah sebab berhenti sejenak dari grup. Sudah saatnya mereka bersinar tanpa bayang-bayang Ryu Ye Rin. Tidak perlu khawatir hanya karena ia beristirahat lalu mereka hilang ditelan bumi. Ia tersenyum, menatap Yoon Gi yang sedari tadi sibuk dengan catatan-catatan kecil tempatnya menyimpan not lagu baru.

"Apa yang membuatmu kembali tersenyum seperti itu, Ryu Ye Rin?" Yoon Gi memeluk Ye Rin dari belakang. Meletakkan sejenak catatan di nakas, sangat tergoda melihat wanitanya mampu tersenyum manis seperti itu.

Posisi Ye Rin yang berada di tengah ranjang mempermudah Yoon Gi untuk meraih tubuh kurus tersebut. Membuat ia seakan terbang bersama nostalgia, akan tetapi tidak sampai bayangan Ame datang, Yoon Gi sudah terlebih dahulu meletakkan kepala di dagu kanan Ye Rin. Menghalau segala bentuk kesakitan yang mungkin terjelang jika saja ia masih terus melanjutkan khayalan.

Sang wanita justru enggan menjawab, memilih diam menikmati rangkulan sang Pria Min. Sejenak ia melepas pelukan. Menatap Yoon Gi dengan senyum tulus, bukan senyum palsu yang acap kali ia umbar. "Apakah nantinya mereka akan berterimakasih padaku karena sudah membukakan jalan? Atau mereka tetap egois dengan memikirkan karir mereka sendiri?"

"Goddess? tanya Yoon Gi sedikit menaikkan sebelah alis. "Aku juga tidak yakin. Kudengar sebenarnya kalian tidak benar-benar akrab satu sama lain, bukan?"

Ye Rin menyetujui kalimat tersebut dengan sebuah anggukan. Dunia hiburan memang kejam, dan Ye Rin mungkin sedikit menyesal sebab sudah mengemis meminta segera didebutkan. Bahwa pada dasarnya, ia semakin tidak bahagia. Semakin merasa bahwa dirinya terlalu banyak menebar dosa karena membohongi publik dengan settingan hubungan yang luar biasa. "Apakah sekarang aku terlihat seperti seorang yang gila hormat, Produser Min?"

Sweet Dreams (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang