Aku mendengus kasar dan kembali menatap Somi "Apa yg kamu katakan?" Tanyaku akhirnya dengan suara yg sudah mulai melembut.

"Semuanya" Jawabnya singkat dan berlalu dari hadapanku, baru aku mau mencegahnya pergi tapi melihat Somi yg seenaknya membuka pintu mobilku membuatku paham kalau Somi akan menceritakan apa yg sudah terjadi tadi.

Aku memperhatikan pintu rumah Wonyoung sesaat dan berjalan mendekati pagar rumah Wonyoyng hanya untuk menutup pintu pagar rumahnya yg belum sempat Somi tutup tadi.

"Somi benar-benar, bagaimana kalau ada sembarangan orang yg masuk ke rumahnya karena pagarnya tidak tertutup" Ucapku menggerutu sendiri, dan berjalan kembali untuk memasuki mobil.

Sebelum benar-benar pergi aku berucap lirih "Tunggu sebentar lagi Wonie" Ucapku sebelum berlalu meninggalkan rumah Wonyoung.

===


Somi langsung mengambil posisi duduk yg sama saat terakhir kali kita berdua datang ke tempat ini. Somi memesan apa yg dia mau tanpa menanyakanku, karena kurasa di juga sudah hafal semuanya.

Aku terus menatap Somi datar, Somi terlihat jengah dengan sikapku.

"Kau ini menatapku seolah-olah aku sudah berbuat dosa besar saja!" Serunya kesal.

Aku berdecak menanggapi ucapan Somi yg berlebihan itu.

"Iya iyaaa akan aku jelaskan!" Ucapnya lagi, aku langsung mengangguk setuju.

Somi menghela nafas sebelum berucap "Aku menjelaskan semuanya, tanpa ada satupun yg tersisa"

Aku mengerutkan dahiku "Seperti?" Tanyaku, meminta contoh atau penjelasan lebih.

Somi mengendikkan bahunya dan berucap "Seperti.... seorang Lai Guanlin yg selalu mendeklarasikan dirinya lebih baik dari Haruto...?" Ucap Somi tak yakin.

Mataku membelalak mendengar ucapan Somi sedangkan Somi tertawa puas melihat ekspresi yg aku berikan.

"Somi, kamu serius?" Tanyaku menuntut.

Somi terlihat acuh tak acuh "Kenapa tidak?" Tanyanya yg membuatku geram.

Aku mengacak rambutku "Kenapa kamu harus menjelaskan bagian itu juga?" Ucapku dengan frustasi.

"Biar Wonie tau kalau kamu juga bisa cemburu" Jawabnya santai, tipikal seorang Jeon Somi yg selalu apa-apa akan di bawa santai.

Orang lain menghujatnya pun dia akan dengan santai menanggapinya dengan cerdas, tidak ada emosi tapi mampu membuat orang yg menghujatnya semakin emosi karena tanggapannya.

"Somi, aku serius, sekarang aku harus apa?" Nadaku sudah terdengar semakin frustasi, aku tau dengan menjelaskan semuanya ke Wonyoung akan terlihat lebih mudah untuk membuatnya kembali, tapi jika tidak ada rencana seperti ini yg ada aku menjadi frustasi sendiri.

Tidak mungkin aku datang ke hadapan Wonyoung dengan cengiran konyol, atau datang dengan beberapa kalimat yg sebenarnya sudah di dengarnya dari Somi tadi,

Ahh atau mungkin membawakan sebuket bunga untuknya, oh tidak itu ide yg buruk lebih baik membawakannya sekardus ayam untuknya daripada sebuket bunga.

Tapi itu semua sama sekali tidak lucu.

Lain Guanlin benar-benar tidak mempunyai persiapan apa-apa saat ini.

Somi tersenyum ke pelayan yg menyajikan makanan yg Somi pesan tidak lupa mengucapkan terimakasih.

Sedangkan aku menatap malas ke arah Somi yg mengunyah makanan tanpa memperdulikan ucapanku.

"Somi kau benar-benar"

Somi tertawa keras mendengar keluhanku "Sebentar dulu, aku harus mengisi perutku untuk berpikir kau harus apa selanjutnya" Ucapnya dengan mulutnya yg penuh makanan.

Aku mendesah frustasi dan akhirnya juga mengisi perutku mengikuti Somi.

Aku menatap Somi heran karena sampai makananku hampir habis Somi masih tetap menatap ke satu arah dan menghentikan kunyahannya.

Aku memilih duduk di samping Somi "Somi, kamu kenapa?" Tanyaku sembari menyentuh bahunya pelan.

Somi memalingkan wajahnya ke arahku dengan seulas senyuman cerah "Guan aku tau kamu harus apa" Ucapnya antusias menjelaskan semuanya.

Somi menjelaskan dari A sampai Z apa saja yg harus aku lakukan, aku mengumpat pelan mendengarkan ide dari seorang Jeon Somi ini.

Mataku membelalak mendengar permintaan Somi "Kau gila?!" Tanyaku tak percaya.

Somi mengangguk serius "Terserah kamu setuju atau tidak, tapi kamu memang harus melakukannya. Aku yakin ini akan berhasil" Somi benar-benar terlihat serius dengan ucapannya.

Aku menatapnya ragu "Kau yakin?" Tanyaku ragu.

Somi tersenyum dan memelukku "Percaya padaku Guan" Ucapnya sembari mengeratkan pelukannya yg langsung aku balas.













===

Ide Somi bisa balikin Wonie ke Guan gak?wkwk

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ide Somi bisa balikin Wonie ke Guan gak?wkwk

2 chap lagi work ini bakalan selesai, yuhuuuu💃

Ciyuuuuu yeorobunnn💖

Permanecer (Stay) • Lai Guanlin x Jang Wonyoung✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora