07

1.8K 236 11
                                    

"Neo eodisseo?" Ucap seseorang di seberang sana dengan suara yg terburu-buru.

"Jhib" Aku menjawabnya dengan tenang.

"Michyeosseo?"

"Yakk!"

"Wae wae wae? Apa kau masih bisa santai dirumah saat pacarmu pergi dengan perempuan lain?"

"Geumanhae, Guan baru saja dari rumah"

"Jinjja? Kalau begitu lihat pesan yg aku kirimkan" Dan sambungan terputus, apa-apaan maksud Yuri? Dengan cepat aku membuka line dan membuka foto yg Yuri kirimkan.

Yuri
Yuri sent a picture

Aku tersenyum miris "Sebenernya siapa perempuan yg kamu sebut Somi ini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tersenyum miris "Sebenernya siapa perempuan yg kamu sebut Somi ini"

Aku menelfon Guan tapi sampai panggilan ke 11 Guan sama sekali tidak mengangkat telfon.

"Apa yg harus aku lakukan? Kamu tidak mencintaiku saja aku masih bertahan apalagi hanya melihatmu pergi dengan perempuan lain. Itu hanya hal kecil buat aku"

---

"Guanlin" Aku menarik tangannya saat dia melewati kelasku dengan beberapa temannya dan aku berhasil mengehentikan langkahnya.

"Apa?"

"Kemarin kamu kemana?"

"Ke rumah kamu" Aku menggeleng membuat Guan melihatku dengan kerutan di dahinya.

"Setelah dari rumahku" Ucapku dan menatap matanya memastikan jawaban yg dia berikan jujur atau tidak. Guanlin menghela nafasnya dan membalas tatapan yg aku berikan.

"Somi"

"Sebenarnya Somi itu siapa?"

"Apa urusannya denganmu?"

"Aku pacar kamu Guan kalau kamu lupa"

Guanlin tersenyum sinis dan melangkah satu langkah membuat tubuhku dengan Guanlin tidak ada jarak. Guan menarik daguku sampai aku mendongak menatapnya.

"Kamu yg meminta aku untuk jadi pacarmu kalau kamu lupa" Jawab Guan dengan tersenyum tapi bukan senyuman itu yg aku harapkan, mataku bergetar menahan liquid bening yg akan keluar dari pelupuk mataku.

Jihoon dan Baejin yg mendengar ucapan Guan tersentak di tempatnya. Jihoon Oppa sempat berjalan mendekatiku dan Guan yg berdiri tidak jauh darinya tapi Baejin Sunbae dengan cepat menahannya dan membawa Jihoon Oppa menjauh dari tempatku berdiri dengan Guan di depan kelas bahkan beberapa teman kelasku juga ikut pergi, mungkin mereka merasa tidak nyaman dengan percakapanku dengan Guan atau mereka merasa kasihan denganku dan memutuskan untuk pergi sebelum aku merasa malu teramat sangat.

"Kamu jahat" Ucapku dan segera menghapus air mataku yg mulai berjatuhan.

"Jangan menangis" Ucap Guanlin dan membantuku menghapus sisa air mata di pipi.

"Somi hanya temanku, jangan cemburu dengannya atau hubungan kita akan berakhir dan lagi aku benar-benar membenci perempuan menangis di depanku" Aku yg mendengar Guan berucap seperti itu dengan cepat menghapus air mataku dan mengangguk patuh.

Akan aku tahan semuanya asal kamu tidak pergi meninggalkanku Guan. Katakanlah aku perempuan bodoh tapi sungguh aku lebih baik menahan rasa sakit yg seperti ini daripada merasakan rasa sakit ditinggal dengan Guan. Aku tidak bisa, aku menyayanginya. Sungguh.

Permanecer (Stay) • Lai Guanlin x Jang Wonyoung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang