bonus 3

1.1K 100 4
                                    

BONUS 3

Hari minggu Young woon berencana membawa keluarga kecilnya untuk berlibur ke pantai. Sejak pagi Hera sudah sibuk menyiapkan bekal untuk di bawa suami dan putranya. Sedangkan Young woon mengurus Henry. Hera memutuskan tidak pergi karena Kyuhyun tidak ikut. Young woon sengaja tidak mengajaknya. Mengetahui itu diapun memutuskan untuk tidak ikut juga. Hera khawatir dengan Kyuhyun yang akan sendirian di rumah.

Kyuhyun berdiri di pintu menyaksikan bagaimana appanya memakaikan baju pada Henry sambil bercanda. Membicarakan tentang apa yang akan mereka lakukan di pantai nanti. Hingga Young Woon menggoda Henry dan tertawa bersama. Kyuhyun menunduk sedih. Dia jadi ingat bagaimana dulu appanya juga melakukan hal yang sama padanya. Dulu ketika Young Woon masih mnyayanginya dan eomma Youjin masih hidup. Itu adalah saat yang sangat dirindukan Kyuhyun.

Kyuhyun memutuskan pergi menghampiri eomma Hera di dapur.

"Eomma, ada yang bisa kubantu?" tanya Kyuhyun menyembunyikan sedihnya.

Hera tersenyum pada Kyuhyun dengan kedua tangan yang masih sibuk menata bekal. "Tidak. Ini sudah selesai." dua bekal sudah siap. Hera memasukkannya ke dalam tas kain.

Young Woon menggandeng Henry menuruni tangga. Keduanya nampak berpakaian bagus. Henry berceloteh tidak berhenti. Hera diikuti Kyuhyun membawa bekal ke meja ruang tamu. Hera menghampiri Henry, merapikan sedikit bajunya kemudian mencubit gemas pipi moci sang putra.

"Henry jangan nakal, ne." pesannya.

"Kau yakin tidak ikut?" tanya Young Woon menyayangkan liburan tanpa sang istri. Hera menegakkan diri beralih menatap suaminya.

"Jaga saja Henry dan bersenang-senanglah. Kami juga akan bersenang-senang, iya kan Kyunie?" Hera merangkul Kyuhyun dengan sayang. Kyuhyun tersenyum tipis. Young Woon berdecak kesal.

"Terserahlah. Apapun yang kukatakan kau tidak akan mendengarnya." Young Woon mengangkat Henry di lengannya kemudian keluar. Hera mengikutiya keluar dengan membawa bekal. Kyuhyun ikut keluar namun hanya sampai teras menyaksikan keluarganya.

Hera memasukkan bekal di kursi belakang. Kemudian mencium kening Henry. Young Woon memeluk istrinya dan mendaratkan kecupan ringan di pipi. Setelah ritual tersebut Young Woon dan Henry masuk ke dalam mobil. Hera menunggu hingga mobil melaju meninggalkan halaman lalu berbalik menuju rumah. Dia menghampiri Kyuhyun yang masih berdiri disana.

"Nah, Kyunie kita juga harus bersiap."

Kyunyun memiringkan kepalanya, menatap Hera. "Bersiap untuk apa?"

Hera mencubit pipi Kyuhyun gemas. "Jalan-jalan!"

"Tapi eomma, Kyu janji bermain dengan Changmin."

Hera berfikir mengingat siapa Changmin. Changmin memang tidak pernah datang ke rumah. Tapi Kyuhyun pernah bercerita tentang Changmin pada Hera. "Oh. Changmin yang itu! Temanmu di jalan itu?"

Kyuhyun mengangguk senang Hera mengingatnya. "Bolehkah?" binar Kyuhyun penuh harap.

"Jadi kita batal jalan-jalan." keluh sang eomma. Kyuhyun menunduk bersalah. Hera tersenyum. Tangannya mengusap kepala Kyuhyun. "Jangan bersedih. Kyunie boleh pergi."

"Jeongmal?" Kyuhyun tersenyum senang.

Hera mengangguk. "Jadi kalian akan bermain dimana?"

Kyuhyun kembali murung. "Di taman kompleks. Boleh, eomma?"

"Tentu saja boleh, sayang. Changmin menjemput atau kau pergi sendiri?"

"Changmin jemput pakai sepeda." jawab Kyuhyun.

Let Me LiveWhere stories live. Discover now