8

1.6K 142 9
                                    

Kyuhyun menatap lembaran foto yang dia dapatkan pagi ini sebelum meninggalkan kediaman Kim. Hera memberikannya tanpa sepengetahuan siapapun. 'Eomma menemukannya dalam gudang. Eomma pikir kau berhak menyimpannya.'

Foto keluarga sebelum ada Hera dan Henry yang tidak pernah dia miliki selama ini. Seingatnya appanya membakar semua hal yang berhubungan dengan Youjin eomma. Tapi syukurlah masih tersisa dan Hera berbaik hati menyerahkan itu padanya.

Kyuhyun menyisipkannya ke dalam dompet. Dipandanginya seolah belum puas. Ada appanya, dirinya dan eomma Youjin dalam foto tersebut. Ibunya nampak berbeda. Memang seingatnya eomma kandungnya berbeda dengan orang lain. Youjin eomma sangat pendiam, tidak menyahut saat diajak bicara dan hanya diam sepanjang hari. Sekarang Kyuhyun baru mengerti perilaku Youjin. Wanita yang melahirkannya adalah wanita gila.

TEEETTT!

Kyuhyun menjatuhkan dompetnya karena terkejut. Changmin tertawa berhasil mengejutkan sahabatnya.

"Kau ingin membunuhku Changmin?!"

"Uu marah." Changmin bertahan diatas motornya. "Salahmu. Kuminta untuk menghubungiku tapi hingga aku tidak bisa tidur semalaman dan bertamu ke rumahmu pagi-pagi, kau tetap melupakanku."

Kyuhyun mengusap dadanya. Merilekskan ketegangan yang masih ada. "Kau datang ke rumah?" tanya Kyuhyun.

Changmin mengangguk. "Hera ahjuma bilang kau baru saja pergi jadi aku segera menyusulmu ke sini. Yok naik, kuantar kau pulang."

Kyuhyun segera naik ke motor Changmin, mereka pergi dari halte tersebut melupakan dompet yang dijatuhkan Kyuhyun.

0o0o0o

Jung Woon mematut dirinya di depan cermin. Menata kerahnya hingga rapi lalu menyimpul dasi. Telephone genggamnya berdering saat itu. Tanpa menunggu waktu dia mengangkat benda persegi diatas nakas. Menggeser layarnya menerima panggilan tanpa melihat id pemanggil.

"Ya?" Jung Woon bergerak pada lemari yang terbuka, memilih jas untuk dipakainya hari ini. Matanya menangkap jas berwarna silver. Dia keluarkan jas tersebut dari dalam lemari seraya mendengarkan seseorang berbicara di seberang sambungan.

"Kau menemukannya?" Jung Woon berhenti bergerak. Senyum lega merekah saat dia mendengar apa yang disampaikan orang suruhannya. "Kirim laporannya padaku. Segera."

Ternyata tidak perlu menunggu lama agar dia mendapatkan informasi tentang Youjin. Dan bodohnya dia selama ini tidak mendengar kata hatinya. Dia abaikan nuraninya yang berteriak menasihati. Cari wanita itu dan meminta maaflah! Seperti pengecut dia lebih memikirkan diam dan mengabaikan semuanya, seolah semua akan baik-baik saja.

0

"Kibummieee~~ bangun. Ayo keluar cuacanya sedang bagus." Donghae mengganggu Kibum pagi-pagi. Matahari memang sudah tinggi. Hey ini musim panas. Dia juga seorang pelajar. Liburan ini dia ingin sesuatu yang berbeda. Keluarga sudah sepakat untuk tidak pergi bepergian seperti yang biasa mereka lakukan tahun-tahun sebelumnya. Sebagai gantinya mereka akan lebih banyak di rumah dan menghabiskan waktu bersama.

Tapi apa yang dilakukan Kibum sekarang? Anak itu bermalasan di bawah selimutnya dan mengabaikan Donghae sejak tadi.

Donghae berhenti mengguncang Kibum. Apa yang dia lakukan hanya menambah nyenyak tidur bocah itu sepertinya. "Kenapa kau bermalasan begini Kibum?" manyun Donghae. Dia turun dari ranjang adiknya, menghentakkan kaki keluar.

Siwon berada didapur, membuat kopi hitam kesukaannya. Donghae muncul dengan wajah ditekuk, berjalan menghentak. Bahkan begitu duduk di kursi bar mini di dapur mereka, Donghae langsung merebahkan kepala.

Let Me LiveWhere stories live. Discover now