Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jaemin melihat chaeyoung tidur dengan damai nya di atas ranjang nya. Iyah.. Jaemin membawa nya ke rumah nya, karena jaemin rasa chaeyoung harus menenangkan pikirannya dulu. Tiba-tiba ponsel jaemin bergetar, jaemin melihat nama yang terpampang disana. Siapa lagi kalau bukan jung jaehyun.Jaemin pun keluar dari kamar tersebut supaya tidak menganggu chaeyoung. tanpa menunggu lama lagi, jaemin pun mengangkatnya
"ada apa?"
"lo gak bohong kan bakal bawa chaeyoung kerumah nya, awas ajh kalau lo bohong. Mati lo ditangan gue"
"iyah banyak bacot lo"
Jaemin menutup panggilan itu secara sepihak. Kalau ia teruskan mungkin kepalanya sebentar lagi akan pecah jika ia terus mendengarkan omongan jaehyun.
Ia pun masuk lagi kekamarnya untuk memeriksa keadaan chaeyoung.
Dan diranjangnya itu tidak ada chaeyoung disana. Jaemin menoleh kedepan-dibalkon kamarnya, ternyata chaeyoung sedang membelakangi nya. Ia pun menghampiri nya.
Chaeyoung sedang merasakan hembusan angin malam dengan cara menutup mata nya. Jaemin bisa melihat guratan diwajahnya, ia terlihat sangat lelah dengan semua masalah nya
"Apa kamu mau melarikan diri? Aku.. benci melihat kamu menderita"
Chaeyoung menoleh ke arah jaemin. Jaemin meraih puncak kepala chaeyoung lalu ngusap-ngusap rambutnya
"maafkan aku. Seharusnya kita berjuang bersama, supaya masalah ini bisa selesai, supaya kita bisa bersama.. Tapi aku egois-"
"-aku bodoh.. Aku malah membiarkan kamu berjuang send-"
"tidak, "chaeyoung memotong ucapan jaemin, lalu ia meraih lengan jaemin
"Aku tidak sendiri, kamu juga membantuku. Dengan tetap mencintaiku, kamu sudah membantuku na jaemin"
Jaemin merengkuh tubuh mungil itu kepelukannya. Rasanya lega bisa mengutarakan rasa bersalahnya
°°°°° 16.25 pm kst..
Jaemin menepikan mobilnya didepan gerbang rumah chaeyoung, ia menoleh ke arah chaeyoung.
Sebelumnya mereka bertengkar heboh karena chaeyoung sebelumnya belum dikasih tahu oleh jaemin kalau ia akan kembali lagi kerumahnya. Chaeyoung benci situasi ini, dimana ia harus menyelesaikan masalahnya, ia.. Benci itu.
"Chae-"
"jangan bicara" ucap chaeyoung dengan dingin, ia pun keluar dari mobil jaemin
//rasanya gini yah dicuekkin oleh orang yang gue sayang//
°°°°°
Chaeyoung membanting pintu rumahnya dengan keras, disana ia bisa melihat ibunya dan jaehyun sangat terkejut melihat chaeyoung datang tiba-tiba. Suzy-ibunya chaeyoung pun langsung menghampiri chaeyoung dan memeluknya
"kemana ajh selama ini kamu nak, mamah khawatir" ucap suzy sambil mempererat pelukan nya
Chaeyoung menepis pelukan erat itu,
"Gak usah banyak drama, sekarang apa mau mamah nyuruh aku datang kesini"
Suzy dan jaehyun saling lirik. Mereka terdiam selama beberapa saat.
"Kenapa diam? Oh jadi ini cuman basa-basi doang? Oh..Ck"
"chaeyoung cukup! Ucapan Kamu menyakiti mamah kamu!" sambar jaehyun
"kalian masih tidak sadar? Karena kalian aku-GUE jadi bar-bar kayak gini! Biar aku ulang sekali lagi, KARENA KALIAN! "
Suzy menangis tersedu-sedu mendengar sentakkan anaknya itu. Lalu yang terjadi selanjutnya, ia berlutut dihadapan chaeyoung kemudian ia merangkak memeluk kaki anaknya itu. Jaehyun dan chaeyoung sama-sama tersentak melihat itu
"maafkan mamah nak, mamah terlalu mengekang kamu. Maafkan mamah.. "
Suzy menjeda perkataannya.
"kalau kamu mau, mamah bisa satukan kamu dengan jaemin asal kamu tinggal disini"
...Apakah semua ini bisa dipercaya? Atau ini hanya.. Scenario belaka?..
°°°°°
. . . .
To be contined..
Maafkan aku yang jarang update ini, salahinnya tanganku yah.. Yang gak bisa diajak kompromi ini^^ Next voment juseyo!!
