27. Dua Puluh Tujuh (S2 Begin)

82 4 0
                                    

Fokus : Minah, Eunwoo, Jungkook, Solbin, Yugyeom, Jiho

Minah terkejut melihat orang di hadapannya. Ia tak menyangka lelaki itu akan datang ke rumahnya. Lelaki itu membawa sebuah bunga. Minah tersenyum dan menyambutnya serta menyambut bunga di tangan lelaki itu pula.

"Sudah lama sekali, ya." Ucapnya.

"Sangat lama, Jungkook-ah. Bagaimana kabarmu?" Tanya Minah dan mempersilahkan Jungkook masuk.

"Baik. Kamu?"

"Sama baiknya denganmu." Tidak mengerti apa maksudnya itu.

"Aku dengar sekarang kamu menyukai tanaman. Jadi aku bawakan oleh-oleh bunga ini." Ujar Jungkook.

"Eum begitulah. Makasih, ya. Apa tidak apa jauh-jauh ke Busan?" Kata Minah.

"Untuk seorang teman bukankah itu tidak masalah? Lagipula Busankan kampung halamanku. Sekalian melepas rindu pada kampung halaman. Aku sedih karena kamu tidak datang di pernikahan Junhoe. Padahal ia sangat mengharapkan kedatanganmu."

"Aku masih belum siap bertemu dengan masa laluku lagi dan aku belum siap datang ke kota yang penuh kenangan itu."

Mereka berdua terdiam. Tidak ada pembicaraan apapun lagi. Bertemu satu sama lain lagi sama saja mebuka luka lama di masa lalu. Dua tahun lebih bukan waktu yang singkat bagi mereka semua untuk membuka lembaran baru. Minah bahkan menghilang dari kehidupan Jungkook. Ia tidak ingin merepotkan Jungkook lagi. Ia juga tidak ingin Jungkook melihat keadaannya yang begitu buruk setelah mengetahui hubungan Eunwoo dan Mina.

"Sampai saat ini aku masih mencari Solbin." Ucap Jungkook akhirnya.

Minah menoleh tidak percaya mendengar nama Solbin yang selama ini terus ia sembunyikan. Hatinya masih belum siap mendengar nama itu lagi. Ia rindu, tapi juga sakit. Mereka semua seperti itu tampaknya.

"Tapi sayangnya belum ada hasilnya." Jungkook tersenyum kecut.

"Terima kasih karena terus berjuang untuk Solbin." Itu saja yang dapat Minah ucapkan.

Sementara itu Solbin mengantarkan pesanan ke meja-meja. Hari ini Taehyung ikut membantunya. Biarpun lelaki itu agak aneh bagi Solbin, namun ia juga bisa membantunya. Tentu saja dengan senang hati. Apalagi Taehyung memiliki perasaan lebih pada Solbin. Tidak masalah baginya.

"Selamat datang." Ucap Solbin saat ada pelanggan yang masuk.

Solbin segera memberikan menu. Ia tersenyum. Pelanggannya itu menatapnya lekat. Sepertinya ia mengenali Solbin. Ia segera mengambil hpnya dan mencocokkan dengan foto di hpnya. Benar. Solbin adalah wanita yang selama ini ia cari.

Pelanggan itu adalah Kim Namjoon. Detektif yang disewa oleh Jungkook selama dua tahun terakhir. Ketika makanannta datang, diam-diam Namjoon memfoto Solbin, pura-pura memfoto makanannya.

Ia memakannya sambil terus melihat gerak-gerik Solbin. Ia juga melihat Taehyung yang terlihat akrab dengan Solbin. Apa lelaki itu pacar Solbin-ssi? Pikir Namjoon.

Saat restoran itu tutup Namjoon memilih mengikuti Solbin pulang. Ia juga sempat mendengar pembicaraan Solbin dan Taehyung.

"Tidak, oppa. Aku bisa pulang sendiri. Lagipula rumah kita tidak searah."

"Aniya, ini sudah malam. Tidaj baik wanita pulang sendiri. Oh ayo laaaah." Rengek Taehyung.

"Oppa, kalau masih memaksa aku tidak mau melihatmu lagi." Ancam Solbin.

"Arraseo arraseo." Taehyung terlihat kesal.

Solbin tersenyum dan mengacak surai Taehyung. Ia mengucapkan selamat malam dan pulang. Syukurlah lelaki itu tidak ikut. Namjoon terus mengikutinya. Ia melihat rumah Solbin. Interiornya begitu indah. Rumah khas Korea. Tidak lupa Namjoon mencatat alamat tempat tinggal Solbin.

Benang Merah (97 Line Story) | ✔Where stories live. Discover now