prolog

50 7 0
                                    






"gadis yang malang, seharusnya kamu dapat menghirup udara di dunia ini dengan tenang. alangkah baiknya jika ikut denganku, kamu akan lebih bebas."





selang beberapa detik, nyawa gadis tersebut meninggalkan raganya terkulai lemah di tanah. ya, penderitaan yang dia alami sudah kutuntaskan. penderitaan selama ini yang dilakukan para manusia brengsek itu, seenaknya saja mereka berbuat sesuka hati kepada anak dewi kesejahteraan itu.


"ah, satu lagi lalu selesai," batinku, berjalan mendekati pintu yang tertutup. seorang anak kecil dibalik pintu mendelik ketakutan setelah melihat apa yang kuperbuat kepada kakak angkatnya.





"tolong jangan bawa aku pergi, mbak. aku masih ingin hidup disini."





aku menatap lekat kedua manik matanya itu. menyeringai lalu tertawa terbahak-bahak. dasar manusia pemikir pendek, akan lebih bagus jika aku membawa mereka pergi bukan? mereka akan lebih bebas dan juga bahagia.





"ikut denganku, ayolah. kakak dan kedua orang tua angkatmu sudah menunggu disana,"





aku mendengus kesal, melihat anak itu yang enggan pergi denganku. manik matanya menyorotkan ketakutan dan kehilangan hebat. ya, bagaimana tidak? ia kehilangan anggota keluarganya yang direnggut nyawanya didepannya sendiri.



aku dapat melakukan ini dengan mudah, namun kenapa harus cepat-cepat?
ini bisa dilakukan secara perlahan, kan?

demon hostWhere stories live. Discover now