"Nay" dia menyadarkanku "Hai kau tak apa?" Tanyanya lembut. Aku hanya menganggu

"Nay tolong bantu aku, lepaskan tali sepatuku. Aku tak dapat melepasnya, tangan ku penuh darah" jelasnya lagi

Kulihat sepatu putih nya.

Sepatu itu..
sepatu yang aku berikan padanya. Dia masih memakainya.

"Jeong" panggilku

Dia masih sibuk mengikat tangan pria itu supaya tidak terjadi patah yang lebih parah.

"Kakimu" kataku kaget" kaki kirimu berdarah" lanjutku

~~~~○○○○○~~~~

Jeongyeon POV

Aku berusaha mengejarnya, aku tak peduli orang-orang memakiku.

Memang kenyataannya aku salah. Aku menyebrangi jalanan, yang harusnya sekarang waktunya kendaraan lalui bukan pejalan kaki.

Ttttttiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnn

Brakkkkkkkkkk

Aku mematung,

Seorang pengendara motor ugal-ugalan melesan hampir menyengolku.

Dan sekarang
Karena ulahnya sendiri, mobil didepannya melaju cepat dan menabraknya tepat dimataku.

"Awww" kaki kiriku ikut terkena motor yang di tabrak tadi, bergeser melesat kearahku.

Sial,

"Yaaah bangunlah" kataku membangunkan pria pengendara motor itu

"Ada dia baik-baik saja?" Panik pengendara mobil yang keluar dari mobilnya

"lukanya lumayan serius, kurasa masih bisa tertolong" kataku memindahkan tubuh pria ini.

Aku sedang serius melakukan CPR dia terkena shock.

Sial hampir saja

"Bodoh..... bodoh.." suara isak seseorang, dia memukul tubuh belakangku dengan keras

"Hai tenang lah sayang, aku tak apa-apa" kataku, dia memeluku sekarang. Pelukan yang aku rindukan

"Nay, kita harus membawanya kerumah sakit" jelasku lagi.

Tentu aku ingin membalas pelukannya. Tapi pasien ini lebih membutuhkan kami

"Tangannya patah" kataku mengecek seluruh tubuhnya

"Ada yang punya penyanggah? Kayu atau apa pun" tanyaku pada kumpulan orang-orang ini

"Aku ada sumpit kayu di mobil ku, apa itu bisa?" Kata seseorang

"Gwenchana, berikan padaku" kataku dan segera meluruskan tangannya

"Nay"  "Hai kau tak apa?" Tanya sedikit khawatir melihat ekpresinya.

Dia hanya mengangguk

"Nay tolong bantu aku, lepaskan tali sepatuku. Aku tak dapat melepasnya, tangan ku penuh darah" aku tak mau sepatu kesayangan ku menjadi kotor oleh darah pria ini.

Sepatu ini, adalah kenang-kenangan darinya.
Kulihat dia mematung sebentar setelah melihat sepatuku.

Dia sudah melepasnya, aku segera mengikat tangan pria ini. Agar tulangnya tak banyak bergeser.

"Jeong" panggilnya

Aku masih serius dengan pasien ku

"Kakimu" katanya terhenti" kaki kirimu berdarah" lanjutnya

"Ah ini karena terkena motornya, motor itu terseret kearahku tadi" jelasku

"Nay, bisa kau tolong ambil smarphoneku" kataku mengarah ke kantong celanaku

"Tolong telp ke jihyo atau siapapun yang ada di IGD suru mereka membawa ambulance segera" kataku

Prosedur yang benar, sebenarnya memang harus menelp ke RS dan minta kirimkan ambulance. Tapi itu akan memakan waktu lama.

"Enter your password" katanya karena tak bisa membuka smartphoneku

"950922" kataku

"I...ni" katanya terhenti dan melihatku

Ah aku lupa mengantinya.

Sebenarnya aku memang tak mau mengantinya. Karena dengan itu aku mengingatmu.

"Berjanjilah tetap bersamaku nay"
Bisikku padanya

Tbc....

Karena lama sekali regret ini update. Hari ini update sekaligus 2 part ^^

Part ini mengalir begitu aja dalam waktu 30menit  karena dengerin musicnya

Yoona - Promise

Regret ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum