🕋 Perjanjian Hudaibiyah

267 4 0
                                    

Sirah Nabawiyah 17; Perjanjian Hudaibiyah.

Bermula dari mimpi Rasulullah berumrah di Masjidilharam, beliau memerintahkan kaum muslimin bersiap menuju Mekah. Madinah diserahkan kepada Ibnu Ummi Maktum. Senin, 1 Zulkaidah 6 Hijriah, Rasulullah bersama 1.400 orang berangkat tanpa persenjataan perang.

Di Dzul Hulaifah, mereka memakai kain ihram dan mengalungkan tali ke hewan kurban. Tiba di Usfan, beliau mendapat kabar bahwa kaum Quraisy mengetahui rencana Rasulullah lalu mereka menghim-pun kekuatan.

Di tengah perjalanan, Khalid bin Walid, Panglima Quraisy, terus mengintai. Kaum muslimin melintasi celah-celah bukit hingga sampai di Hudaibiyah. Salah seorang dari bani Khuza'ah, Budail bin Warqa', datang memberi kabar bahwa pasukan Quraisy akan menyerang. Beliau menjelaskan bahwa tujuan kedatangan mereka untuk berumrah. Quraisy mengutus Urwah bin Mas'ud Ats Tsaqafi. Rasulullah mengutus Utsman bin Affan ke Mekah.

Perundingan mereka berjalan sangat alot hingga tersiar kabar bahwa Utsman mati terbunuhnya. Para sahabat berbaiat kepada Rasulullah di bawah sebuah pohon untuk memerangi Quraisy. Peristiwa ini disebut Bai'at Ridwan. Setelah proses baiat selesai, Utsman bin Affan muncul. Rasulullah dan para sahabat gembira atas keselamatan Utsman.

Bersamaan dengan itu, Quraisy mengutus Suhail bin Amr untuk melakukan gencatan senjata. Peristiwa ini dikenal dengan "Perjanjian Hudaibiyah". Ali bin Abi Thalib bertugas menulis perjanjian itu.

Diawali dengan tulisan "bismillahirrah-manirrahim" kemudian diikuti kata-kata, ini adalah perjanjian yang ditetapkan Muhammad, Rasulullah." Suhail bin Amr meminta untuk hanya menuliskan Muhammad bin Abdullah. Lalu, Rasulullah menghapus kata "Rasulullah" dengan tangan beliau sendiri.

Perjanjian itu berisi: (1) Rasulullah hanya tiga hari di Mekah dan segera pulang sampai tahun depan; (2) selama 10 tahun tidak akan saling serang; (3) siapa yang bergabung ke salah satu pihak termasuk pihak itu; (4) siapa saja yang berasal dari Quraisy yang ingin bergabung dengan Muhammad harus seizin walinya; siapa yang keluar dari Muhammad, tidak boleh kembali kepada beliau.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Analisis Peta 17; Peta Lokasi Hudaibiyah.

Hudaibiyah adalah wilayah yang berada di barat Mekah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hudaibiyah adalah wilayah yang berada di barat Mekah. Karena kedekatannya dengan Mekah, sering sekali wilayah ini menjadi tempat singgah dan persiapan sebelum memasuki Mekah.

Dari Madinah, tujuan kaum muslimin adalah Mekah, perjalanan dari Madinah melalui jalur Dzul Hulaifah kemudian ke Ash Shafra, Hamratul Asad, dan Badar. Selanjutnya, melintasi jalur tepi Laut Merah, Masturah, Rabigh, Al Juhfah, Amaj, Asfan.

Dari Asfan, kaum muslimin tidak mengam-bil jalan melalui Nakhlah, daerah yang lebih dekat ke Mekah, tetapi memilih jalur Hudaibiyah, sebuah tempat yang lebih strategis, berada di gerbang Mekah.

🎀🎀🎀🎀

ATLAS Dakwah Nabi Muhammad SAW (Terbit) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang