Quater VIII

241 26 5
                                    

Bel pertanda usai nya pelajaran telah berdering 30 menit yang lalu. Kelasku pun sudah sepi, tak ada satupun manusia yg masih ada disana. Di tangan ku ada setumpuk brosur klub yg kudapatkan dari ryou-nii.

BRAK !

"(Y/N)cchi mitte mitte !!, ini adalah brosur dari semua klub yg ada di sekolah ini !"

"I...ini banyak sekali ryou-nii..." ujarku sambil bersweatdrop. Sang empu malah nyengir penuh bangga. " kuharap (y/n)cchi akan segera menemukan club yg cocok !!" Pekik nya. Aku hanya mengangguk kikuk.

"Klub tenis... tidak menarik, klub memasak...berasama kaa-san lebih baik, klub baseball...khusus laki2, klub tengah malam...tou-san tidak akan mengijinkan ku, klub musik....aku tak bisa main alat musik apapun...., hah...tak ada satu pun yg menarik..." ujar ku sambil menghela napas. "Sei-nii pasti akan marah padaku..." gumam ku. Aku mengambil asal salah satu brosur. "Klub kendo...." ujar ku pelan. "Lantai 2 disebelah uks y...." gumam ku lagi. Entah kenapa aku sedikit tertarik dengan klub satu itu. Aku pun bangkit dari tempat duduk ku dan berjalan ke ruang klub kendo.

Setelah beberapa saat aku kini ada di depan pintu ruang klub tersebut. Dengan pasti aku mengetuk pintu tersebut. "Sumimasen..." ujarku sambil membuka pintu ruang klub tersebut. Sepi tak ada orang satu pun disana. Aku berjalan masuk. Tongkat kendo terjejer rapi di salah satu sisi dinding ruangan tersebut. Pakaian kendo terpajang gagah di manekin. Dekorasi khas jepang kuno tergantung di sisi dinding menghiasi ruangan kosong itu. "Terasa seperti di dojo..." gumam ku.

"Are ? Kau siapa ?". Mendengar itu sontak ku berbalik. Di ambang pintu terlihat seorang pria bersurai putih menatap ku dengan serius.

"E...etto...ano..."

"Yo !"

"Zen-senpai !"

"Konnichiwa"

Tampak 3 orang pria datang menghampiri nya. "Kau rajin sekali !" Ujar seseorang bersurai coklat sambil merangkul nya. "Senpai, kau mencekik nya" ujar pria bersurai meja marun. "Maa maa maa...."

"Jaa, ada yg bisa ku bantu nona ?" Ujar pria bersurai pink panjang.

"Ah, hai !" Ujar ku sambil mencari sesuatu di kantong baju dan memberikan padanya setelah menemukannya.

"Aku...ingin bergabung !" Ujar ku malu2.
"Souka..., biar kulihat dulu..., etto...anata no namae wa...kiseki (y/n)....eh ?" Pria bersurai putih membeku begitu juga teman2 nya.
"Kiseki te...kiseki bersaudara itu ?" Tanya pria bersurai merah. "H...ha'i !"

"M...MAJI ?!"

"ternyata rumor itu benar...." ujar pria bersurai coklat. "USO?!  COBA KU LIHAT FORM NYA?!" pekik pria bersurai merah marun itu tak percaya. 
"ehhhh!! Benerannn!!".

"lalu...., kenapa kau ingin masu klub kendo ? Kenapa bukan klub basket untuk perempuan? Kau tau,  menerus kan bakat kakak2 mu?? " tanya surai coklat. "aku... Tidak punya bakat dalam hal olahraga sama sekali... Aku juga bingung saat sei-nii menyuruh ku untuk mengikuti 1 ekskul hari ini juga... Tapi.... Entah knp aku yakin kalau klub ini...akan cocok untuk ku... " kata ku. 

"kau tidak akan tau klub ini cocok untuk mu atau tidak sebelum kau mencobanya kan?? " ujar pria bersurai putih. 

Ia mengambil pedang kendo dan melemparkannya padaku.  Aku menangkap nya dengan sedikit kikuk.  Pria yg berstatus senpai  ku itu memasang kuda2. Pedang kendo itu teracung ke arahku.  "serang aku" ujar nya mantap.  Aku tersentak.

"kenapa?  Takut? "

"t... Tidak!!"

"kalau kau tak mau menyerang ku, maka giliranku " ujar nya sambil berlari ke arah ku.  Aku yg masih  terkejut hanya dapat menangkis serangan nya. Hingga ia melayang kan tongkat kendo ke arahku dengan cepat.  Aku memejamkan mata.  Namun rasa sakit itu tk kunjung datang.  Aku membuka mata ku. Tongkat kendo itu teracung tepat di depan mataku hanya berjarak beberapa senti. 

Napas ku memburu sedangkan senpai ku itu malah tersenyum tipis.  Ia menarik kembali pedang kendo nya. "kau cukup tangguh. Kau tidak lari saat serangan terakhir ku tadi...  . Tapi kau harus belajar lebih banyak lagi karena kita tidak akan menang di pertarungan hanya dengan menangkis tapi kita juga harus menyerang nya" ujar nya.  Aku terdiam.

"aku kuramoto zen,  8-A,  ketua klub ini,  yoroshiku" ujar nya lagi.  "ah,  hai yoroshiku onegaishimasu"

"hibiki kanato desu,  7-B, yoroshiku ne (y/n)-chan" ujar pria bersurai merah marun.

"akibara akihito, 8-A , sekelas dengan zen. Yoroshiku ne (y/n)-san"

"yamashita yusuke, 8-B, yoroshiku ne"

"ha'i,  yoroshiku onegaishimasu" ujar ku sambil membungkuk 90 derajat.  " karena sudah lulus tes kau dinyatakan lulus (y/n)-chan.  Selamat bergabung di klub kendo" ujar zen-senpai. 

"eh?!  Tadi itu tes?!! "

"sou,  omedeto ne (y/n)-chan " ujar kanato sambil merangkul ku dari belakang.  "ekskul nya mulai setiap hari setelah pulang sekolah, datang lah besok untuk mengukur seragam kendo mu "

"ha'i! "

-----------------------------------------------------------------

Aku berlari menuju pagar sekolah dan terlihat onii-chan yg sedang menunggu ku di gerbang.  "nii-chan!! " pekik ku.  "(y/n)-cchi!!" pekik ryou -nii.  "bagaimana?  Sudah menemukan klub yg cocok untuk mu? " tanya sei-nii. Aku mengangguk dan memberikan surat bergabung nya pada sei-nii. 

"klub kendo? "

"(y/n)-cchi sugoii yo!! "

"(y/n)-chin tangguh~~"

"heee kupikir klub renang..."

"daiki aho ?! "

"singkirkan pikiran jorok mu itu nanodayo! Bukannya aku perhatian padamu nanodayo! "

"(y/n)-chan hebat "

Aku tersenyum. Karena hari yg mulai gelap kami memutuskan untuk mampir sebentar ke maji burger untuk merayakan nya.

Tou-san dan kaa-san sempat khawatir saat aku bilang mengenai klub ku, tapi untunglah aku dan sei-nii dapat meyakinkan mereka berdua. 





Tbc....

Hola....
La amat yak nungguin ini crita
Aku barusan mau nulis...
Eh buset yg read udah 1k aj...
ToT makasih lo man temann
Yg mau baca cerita absurd ini...

Sumpah aku liat tu viewers awto terhura// eh terharu bambank
Jangan lupa y vote dan comment
Dan jangan bosan menunggu cerita selanjutnya....

Sampai babai





You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 04, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Onii-chan...( GoM x SisterReader )Where stories live. Discover now