"apa yg kau lakukan dengan pacarku?" jungkook itu
"siapa ya?" aku mencoba masih tersenyum
"ya kau ngk tau yg kau senyumin, sapain kemarin? hmm? ganjen banget kau." jungkook melotot membuatku agak menganguk
"silahkan keluar dulu, disini adalah kelas. bukan acara atau pelajaran pacar pacaran" aku mencoba lebih baik
"ya? sopan diki dong. dasar berani hanya dengan anak lemah" kata taehyung sinis.
"kau ngk ingat jimin? dia jadi aneh beberapa hari ini karna kamu" eh? jimin-sshi? aku tidak begitu mengetahui tentangnya.
"ohh... hyung itu. kami tidak ada hubungan apa apa"
"kau~"
"hey itu keluar. kelas sudah dimulai silahkan keluar" dosen akhinya datang dan mereka segera keluar.
"dasar orang gila" seonho menggeleng tapi aku tidak sama sekali dendam atau membatin. santai aja kok
selama pelajaran seonho terihat mengantuk dan aku yg disebelahnya menjadi risih entah kenapa. 3 jam berlalu aku keluar dan menuju kekantin kampus. seonho ngk kekantin hari ini. dia mau tiduran aja sama temannya yg namanya Bangchan.
aku kekantin dan ngelihat anak anak pada makan dan menuju nampan dan mengambil sayuran. setelah itu duduk di bangku agak pertengahan. banyak orang orang yg menyapaku. aku sangat mudah bersosialisasi sekarang.
setelah itu segera menganta nampan dan baru setengah jalan ada suara nampan jatuh. siapa? aku jadi penasaran dan mendekat kerumunan.
kulihat anak laki laki dengan rambut hitamnya, tergeletak di lantai dengan nasi yg bercucuran di bajunya. oh tidak, son dongpyo. aku baru saja mengenalinya masa orientasi kemarin. baru masuk kampus dia.
terlihat diujung sana, 2 orang berdiri didepannya dan kupandang.
Park woojin
park jihoon.
akhirnya kami bertemu lagi. kurasa tuhan tidak akan pernah memisahkan kami.
jihoon melihatku dan dia terkejut sambil melototi matanya dengan pipinya yg merah. aku hanya menatap ramah dirinya dan segera menghampiri anak yg terjatuh itu.
"ayo... kuantar ganti baju" aku mengangkat lengannya dan dia berdiri.
saat kami melewati kerumunan aku berhenti dan dongopyo melihatku. aku tidak berbalik dan hanya melihat kedepan
"yang bernama park jihoon, temui aku diatap" setelah itu aku pergi sambil memegang lengan dongpyo dua duanya. aku tidak tau kondisi dibelakang. mereka terlihat mengosip.
setelah kuantar keruang pakaian ganti dan aku memberinya baju ku yg ditas tadi. aku langsung menuju keatap dan sesampai diatap taman, kulihat jihoon didekat perbatasan gedung.
"jihoon-ah?" entah kenapa aku ini bodoh malah memanggilnya. tapi, biarlah. aku mencoba untuk ramah pada siapapun.
"n-ne?" dia berbalik dan kaget.
"wah... maaf. sepertinya aku terlambat" aku memegang tengkuk.
"ne?" dia aneh melihatku
"mmm, aku ingin menanyakan sesuatu" aku agak tersenyum. sebenarnya tujuanku ngk mau ikut campur masalah itu. tapi ada yg ingin kutanyakan.
"apa itu?"
"apakah kau masih kontekan sama beomgyu?" aku mau menanyakan tentang beomgyu. beomgyu, aku harus bilang pada ayahku kalau semua itu tidak benar.
"wae? kau mencintai jalang itu?" jihoon tersenyum kecil dan aku tersenyum ramah namun sedikit berbeda.
"mau dia jalang, mau dia pencuri, mau dia penguntit, aku punya urusan dengannya. ada sesuatu yg mesti ku pertanyakan dengannya" aku melihat jihoon.
"cih, tak kusangka kau jadi gay juga" jihoon membuang muka ke langit biru diatas kami dan aku sebenarnya,
"mm... kalau aku jadi gay pastikan kau jangan jauh jauh dariku" aku bermaksud mengundnag perhatiannya
"ne? gila ya?"
"mmm... araso. kalau begitu aku pergi dulu, bye" aku menggosok rambutnya dan dia mengerutkan dahinya lalu aku pergi
"g-ganteng.... masih"
TBC
Jangan lupa vote, kalau tembus 50 bakalan aku lanjutin ok!!!!!!!!!
6. bertemu namun berbeda pada pertamanya
Start from the beginning
