Happy reading
*****************
Aku terbangun dan memandang root otom disebelahku, segera ku bangun dan memejam mataku sedikit karna terlihat cahaya matahari menyinari jendela ku. ya, musim salju akan mendekati bulan ini. awal musim gugur membuatku memutih dan membuatku terlihat seperti mayat. kini aku lebih menyukai musim gugur.
segera aku kekamar mandi dan membersihkan diriku. oh hallo lagi, aku lai kuanlin. anak jurusan fisika, KAISAT. aku sudah berhasil masuk kesini. hm.... aku benar benar melakukan tahap panjang dimasa remaja ku dikorsel. aku juga memutuskan untuk berbagi profesi menjadi model seperti ayah. kini aku aku berumur 21.
entah kenapa aku masuk pada tahun ini. seharusnya tahun kemarin sudah masuk. ya.. kau tau, ayah terkena kecelakaan oleh beberapa fansnya tahun lalu. ia menjadi korban dalam sasaeng taxi. setelah fansign dari gangnam dan menuju Apartemen tak sengaja beberapa taxi dibelakangnya menabrak mobil ayahku. ia dilarikan kerumah sakit dan dinyatakan patah bagian lengan karna benar benar benturan keras. bahkan mobilnya menabrak bagian pembatas jalan karna terlalu keras menghantam. pantat dan depan mobil terlihat remuk berat.
jadi beberapa hari itu juga ibu sebenarnya diundang oleh pihak agnesi, ingat, ibu bukan keluar tapi dia mengubah profesi yg lebih menjalur ke manajer. ia masih kerja dalam bisnis. jadi sementara selama 3 hari pergi ke Paris dalam pengikutan acara 'NCT127' yg diadakan disana. persis seperti acara bisnis tapi aku tidak begitu faham. aku dekat dengan anggota NCT 127 bernama mark. kami memang tidak seumuran namun dia sangat sopan dengan diriku. kak johnny adalah member paling terfavoriteku. aku sangat menyukainya karna dia terlihat tampan dan ramah.
aku memang diberi tahukan oleh beberapa publik bahwa aku anak dari aktor choi siwon dan choi ****. maksudku ibu tiriku, irene. aku berpatisipasi dalam SM. ayah pernah ingin menunda kuliahku dan menyuruhku untuk bergabung dalam member NCT DREAM dan memasuki kontrak SM. NCT DREAM terlihat sangat muda semua. namun mereka tidak cocok dengan diriku yg agak, sedikit pendiam. mereka manis dan keren. kufikir menjadi model sudah cocok dengan diriku. aku tidak menyukai dance, bahkan menyanyi. namun aku menyukai G-Dragon dan Wooseok dari pentagon. aku menyukai rapper tapi aku tidak memasukin itu pada hobiku. hobiku hanyalah bermain game playstation.
ya... kembali lagi pada kecelaakaan ayahku tahun lalu. yap, kau tau? ayah dan ibu tidak sempat menjadi pendamping pengizinan dan aku menundanya selama setahun. kau tau? selama 1 tahun kuhabiskan waktu dengan jalan jalan di taman dan dikamar. sangat membosankan ditambah aku tidak begitu mendapati seorang teman. tapi ngomong ngomong aku masih berkomunikasi dengan seonho, daniel, kak minhyun, jisung, dan Yuvin. oh iya, yuvin dan seonho masuk kuliah bersama sama dneganku. katanya sempat waktu itu seonho ingin masuk tapi ia terlambat acara pengizinan kuliah dan karna mengikuti tes militer awal tahun.
tapi ngomong ngomong anak anak kuliah tahun kemarin ngk banyak yg masuk loh. sedangkan yuvin adalah teman paling songong sedunia, dia itu bukan sok ganteng tapi sok cool dan selalu menggoda anak laki laki. oh ya, kami berteman karna waktu bulan januari saat masuk yuvin duduk bersebelahan denganku dan dia sangatttt ramah. dia memang banyak berosialisasi dengan banyak orang dengan sangat baik dan sopan. jahil sih tapi dia lumayan pendiam dan bisu banget ketika ditanya. apa lagi ditanya dosen -_-
yap cukup deh, hari ini aku ada kelas sekitar jam 09:33. sekarang pukul 07:11. awal... tapi banyak waktu untuk mengecek skripsi baruku. sekarang aku lebih ramah dengan orang orang. setelah masalah itu aku dikirim ke salah satu daerah di daegu. sebuah desa namun sekarang sudah agak besar. aku ditempatkan disana selama 5 bulan dalam tahap termoterapi mental. aku mengalami ganguan jiwa dimasa lampau. eitt... tapi bukan begitu. bukan masalah mental seperti orang gila. aku mengalami trauma berat dalam masa lampau dan mendapat bayangan tentang bagaimana orang orang disekitarku tidak pernah menghiraukan diriku. seolah olah aku berfikir mereka itu mebgacuhkan diriku.
