CHAPTER I - DUNIA PARALEL

240 13 22
                                    

CHAPTER I - DUNIA PARALEL
Episode 1 : Masuk ke Dunia Paralel

***

     Bagaimana bisa aku menerima permintaan konyol seperti itu? Menikah? Arghhh! Aku bahkan tidak pernah menyentuh wanita, melihatnya saja sudah membuatku mual karena gugup yang berlebihan. Bagaimana mungkin aku bisa menikah dan melakukan hal tabu di malamnya.

Tidak! Tidak! Tidak!

Aku masih terlalu muda untuk ternodai, aku masih terlalu naif untuk mengerti, aku masih terlalu kekanakan untuk menjadi seorang suami.

TIDAK!!!

Crasss!

Sesuatu menusuk punggungku, sakit. Aku limbung, sebelum akhirnya jatuh saat kaki tersangkut entah benda apa. Mencium tanah berlumpur, mendengar teriakan mereka yang seperti pasukan zombie haus darah di tengah hutan.

Sekelebat bayangan hitam menutupi mata sepenuhnya. Kemudian aku tidak ingat apa yang terjadi selanjutnya.

***

     Aku terlonjak dan mengangkat tubuh. Bangun. Dada rasanya berdebar tak karuan, dunia di sekelilingku seakan berputar, membuat kepala ini pusing. Namun, bukan itu yang menjadi masalahnya.

Sekarang di mana aku?

Tempat ini sangat asing. Aku terduduk di atas ranjang, di dalam kamar yang dindingnya terbuat dari kayu. Lengang, tak ada apapun. Hanya ada nakas dan di atasnya terdapat jendela dengan gorden terbuka, membuat cahaya dapat masuk. Memberikan kehangatan pagi.

Sebenarnya apa yang terjadi? Tiba-tiba saja aku sudah berada di dunia yang aneh seperti ini. Di mana hanya ada wanita, yang parahnya mereka haus dengan berahi.

Sialan! Sebenarnya aku di mana? Terakhir kali yang kuingat hanyalah ...

Mataku terbelalak, mengingat sebelum aku sampai di sini. Saat itu ...


Sebelumnya.

Malam yang dingin memaksaku untuk menyilangkan tangan ke dada. Meski sudah memakai hoodie, tetap saja dingin berhasil menembus kulit. Tidak biasanya, padahal Jakarta yang kukenal adalah kota yang panas dan memuakan bagi para pecundang sepertiku ini.


Setiap hari kulewati hanya dengan berdiam diri di kamar, mencari pekerjaan tak pasti, sembari meraup rezeki lewat dunia maya. Menawarkan jasa kepada para pemalas yang hanya ingin mencari nama tanpa mau berusaha. Mengakui setiap ketikanku sebagai karyanya, tentu saja setelah mereka membayar jasaku sebagai 'penulis hantu'. Penulis yang bekerja di balik bayangan, tanpa mengharapkan namanya dikenal oleh publik.

Yah, setidaknya meski selalu mengurung diri aku masih punya pendapatan pasti. Akan tetapi, jika sudah berada di luar begini ... rasanya aku seperti tengah berada di tempat yang sangat asing. Seolah ada mata yang terus mengikuti setiap kaki melangkah.

Bisa dibilang jarak penginapanku hanya lima puluh meter dari tempatku berdiri sekarang. Namun, jujur saja tak ada manusia yang kukenal dengan baik di sini, kecuali penjual toko kelontong yang baru aku datangi.

Menikahlah Denganku! [VOL. 1] (SELESAI)Where stories live. Discover now