<<< 01 >>>

20.6K 2.4K 331
                                    

6 Bulan Sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

6 Bulan Sebelumnya ...

NAGASAKI

Ali berdiri di atas meja kantin sekolah. Dia bersiul keras meminta perhatian semua orang yang sedang menikmati makanannya.

"Guys, semua yang lagi makan di sini, makanlah yang puas. Apa saja! Spesial hari ini, gue yang traktir!" serunya dengan intonasi belagu.

Semua yang mendengar pengumuman itu sontak bersorai ramai. Terkecuali gue yang hanya bereaksi kecut sambil makan baso di meja kecil bareng Nirina.

"Kenapa sih tuh anak?"

"Kamu nggak lihat pengumumannya di instagram Ali semalam?"

"Follow dia aja males aku."

"Dia baru jadian sama Mona, Ga."

"Mona yang anak kelas dua belas itu?"

"Iya."

"Gila. Tapi klop sih. Pangeran kaya dan kakak tingkat cantik tukang porot. Gold digger. Paling awet seminggu putus."

"Ga!" Nirina menabok lengan gue. Memberi kode supaya gue nggak keras-keras ngomongnya.

Gue terkekeh, "Kenapa? Kamu iri aku nggak bikin pengumuman seperti itu waktu kita jadian?" gue akhiri dengan senyum pelit.

"Aku sembur pake saos kalau sampai kamu ngumumin dengan cara norak kayak gitu," lesung pipinya semakin jelas saat dia tertawa kecil.

"Ya, barang kali kamu mau. Nanti aku umumin lewat seluruh interkom di sekolah ini, dan bukan cuma satu kantin yang aku traktir. Tapi semua murid di sekolah ini aku traktir seminggu penuh."

"Eleeh, itu makan baso juga aku yang bayarin!"

"Hehe, kalau ini karena dompetku emang ketinggalan," kataku defensif sebelum mengunyah potongan baso terakhir. Tertawa kemudian.

"Iyah, bercanda."

"Pulang sekolah jadi, ya? Aku udah pesen tiket bioskop. Nanti ke rumahku dulu ambil dompet. Setelah itu kita langsung cabut."

"Oke," jemari kanannya membentuk 'OK' di sisi mata.

"Abis istirahat kedua ini kelas sebelas sama dua belas dikosongin, kan?"

"Iya, itu tadi orang-orang PMI udah dateng. Kamu mau donor?"

"Usiaku belum bisa. Enam bulan lagi baru bisa. Kamu mau?"

"Eighteen years old girl is ready."

"Mau aku temenin?" tawar gue.

"Ya mau dong. Fotoin, yah? Hihi."

Gue menaruh tangan di sisi kening sendiri untuk hormat, "Untuk pacar yang tumben banget hari ini bayarin baso, siap, grak!"

"Paan sih, Ga!" Nirina tergelak lepas.

Bye•OlogyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang