Chapter 27

457 66 1
                                    

Sorry typo

.
.
.

.
.

.




"Willis,bagaimana jika salah satu dari kita akan ada yang pergi dahulu?"tanya Sehun pada kakak nya.

Kening Willis mengkerut mendengar pertanyaan adiknya. "Apa maksudmu? Apa kau mendapatkan suatu firasat?"tanya Willis.


"Entah lah, tetapi aku merasa akan terjadi sesuatu dan akan ada yang pergi "balas Sehun ragu.

Willis menggenggam tangan Sehun dan menguatkan nya "tenang lah,tidak akan ada salah satu dari kita yang akan pergi ,tidak akan ada meninggalkan dan juga tidak akan yang meninggal kan"balas nya. Ia tersenyum.


Sehun mau tidak mau membalas senyuman itu ,tetapi apakah ini memang sebuah firasat? Apakah yang ia rasakan memang akan segera terjadi?.



"Aku harap aku tidak akan meninggalkan mu dahulu ,jongin"gumam nya sedih.


5 month later

"Sehun tidak pernah kembali setelah hari itu. Aku selalu berharap ia akan kembali dan menemani ku selama aku hamil"jongin berharap ,ia merasa sangat sedih, ia sekarang sedang mengandung di bulan yang ke 5,namun Sehun belum muncul sampai sekarang di istana nya.



"Apa aku yang harus menemui nya sendiri,aku tidak dapat melihat nya sekarang,apa aku harus melihatnya baik baik saja baru aku dapat tenang"batin jongin



Ia berjalan keluar dari istana nya, bergerak menemui joohyun,kakak ipar nya di kastil fidelvia.

"Ada apa paduka ratu? Apa yang terjadi sehingga anda bersedia mengunjungi hamba ?"tanya joohyun panik


"Aku merasa tidak tenang,sangat tidak tenang. Aku harap firasat ku tidak terjadi,tetapi aku sangat menghawatirkan suami ku"balas jongin,air mata mulai turun dari mata indahnya.




Ia bergerak ke arah joohyun dan memeluknya. "Aku tau engkau lebih baik dari Jiyeon. Aku......punya satu pertanyaan untuk mu"ucap jongin.



"Apa itu paduka?"balas joohyun bingung. "Apa engkau menghawatirkan keadaan Willis ?"tanya nya.



"Tentu saja ,mana mungkin hamba tidak menghawatirkan keadaan suami hamba sendiri. Dan paduka bisa mempercayai perkataan hamba ,karena hamba tidak berani berbohong pada paduka"balas joohyun sopan.


"Aku akan menginap disini untuk sementara waktu"jongin berkata pada Wendy . Wendy kemudian mengganguk dan memerintahkan kepada 2 dayang nya untuk mempersiapkan pakaian pakaian jongin dan pada satu dayang yang lain untuk menyiapkan kamar bagi jongin.


"Bibi jongin"panggil sehyun ceria. "Apa adik sudah mau lahir?"tanya nya. Ia mengelus perut buncit Jongin. Joohyun tersenyum melihat interaksi jongin dengan sehyun.



"Masih lama,sekitar 4 bulan lagi adik baru akan lahir"balas jongin sambil tersenyum ,tetapi kemudian sehyun menyadari sesuatu.


"Bibi menangis? Apa ada yang melukai bibi?",tanya nya khawatir.



Jongin menggeleng kemudian ia membawa sehyun dalam pelukan nya. Sehyun tertegun,ia merasa sangat nyaman di pelukan jongin . Sangat berbeda dengan apa yang ia rasakan saat joohyun memeluk nya. Ia merasa ia nyaman dan aman di pelukan jongin.



"Apa bibi sebenarnya adalah ibuku?"pertanyaan itu tiba tiba terlontar dari bibir kecil sehyun membuat senyum di wajah joohyun maupun jongin meluntur.


The Road To HeavenWhere stories live. Discover now