"ada apa?" diriku segera duduk karna lumayan kaget dengan kehadirannya. perlahan ia menyentuh pahaku dan beralih kedadaku.
"mau main bersamaku?" hah? apa ap-, homo!! terkutuklah sekolah ini.. tolonggg :")
"a-ni.. begini aku bukan gay.. maaf sebelumnya" aku mengatupi tanganku sambil memohon padanya.
tiba tiba ia duduk disisi kasur membuatku bergeser tiba tiba ia menciumku. a-apa? ini bukan ciuman pertamaku. sebelumnya aku berciuman dengan ... ^^ hehe wadidaww
tapi masalahnya ini laki laki!! singkirkan manusia ini!!!
aku hanya memejamkan mataku. dia naik kepahaku dan duduk disana. aku tidak ingin jika orang tuaku sampai tau hal ini. mereka pasti akan sangat amat amat kecewa.
ia melepaskan nya dan segera aku memerengkan tubuhku aku sesak nafas. ciumannya terlalu lama.
"hey apa apaan ini?!!" diriku berteriak dan dia mulai mencium leher dan meraba bagian yg sensitif bodoh ya? aku berdiri dan untungnya dia terjatuh kesamping kasur.
"aw!!!" dirinya mengerenyit dan segera kutolong. eh dia mulai lagi malah memeluk ku dari belakang. aku tidak mau tau... lepaskan aku anak kecil!!!!
.
.
.
.
tak kusangka kami malah bermain... AHHH!!! SIALLL!!!
"apa apaan ini?!" diriku berteriak. berani beraninya dia yg menyentuh tubuhku duluan di UKS itu. aku agak menitikan air mata. soalnya aku juga hampir nafsuan tapi akhirnya juga menjijikan.
"besok temui aku diatap" dirinya membawa tasnya dan memakai jacketnya. baju sekolah yg ia buka tadi langsung ia masukan dalam tas. sial anak ini. aku hanya memakai celana sekolah dan bertelanjang dada.
setelah ganti aku berdiam diri. apa yg sebenarnya ia lakukan> aku tidak mengerti mengapa dia melakukan. apakah dia penguntit ku dan malah menyosor ku begitu saja? PABOYYAAA!!!???
"sial... aku harus merahasiakan semua ini" segera aku keluar dari uks. anak anak sudah pulang dan tinggal anak basket diluar lapangan. ketika aku diluar aku melihat daniel menghampiri ong dan mereka berciuman sekilas dan ong terlihat melap keringat daniel. eh... aku hanya menampilkan muka jijik melihatnya. tapi kufikir, aku juga terlalu nafus tadi.
aku berjalan lemah dan melihat park jihoon itu didepan gerbang. aku menghampirinya dan ia terlihat santai saja.
"anak lemah ini.. kamu mau nunggu pacarmu ya?" diriku menggoda dan anak itu,
"jangan lakukan itu!!"
"sekali saja!"
"TIDAK!"
"aku mohon"
"y-ya? kenapa?" diriku melihat anak itu dan dia memasukan ponselnya lagi.
"dengar, aku akan memberi ini kepublik jika kau tidak mau menuruti perkatanku"
"aaaiish!!! aku bisa gila!! hapus!!" aku mengegas. menendang nendang angin yang tak bersalah ituah ketika aku 100% sedang marah
"atau aku berikan ke publik"
"berikan saja!! kau akan terkena dalam pelecehan ini!"
"kau fikir aku menyuruhnya. dia yg bilang sendiri padaku kalau dia menyukaimu sejak awal. aku hanya mengusulkan dan tidak menyuruh apa apa. dengar... turuti perkataanku atau ini akan tersebar" dia malah serius
"apa maumu bajingan" diriku menahan emosi
"hanya 3"
"aku tidak mau"
"jinjja?"
"lanjutkan" aku membuang muka. jika ibuku tau hal ini dia pasti akan sedih. dia memag mendukungku disetiap hal tapi untuk ini aku tidak akan yakin.
"1. jadilah pacarku sekarang" tentu aku kaget
"apa? kamu mimpi? hah? dasar!!" aku baru saja ingin memukul wajahnya namun ia duluan mengambil tanganku dan membelokkannya dan aku malah kesakitan
"aapppo!!!!!" itu benar benar sakit.
"2. jaga rahasia ini dan besok mulai lah jadi pacarku"
"iya aku janji!!"
"3,..."
dia melepaskan diriku dan aku memegang lenganku dengan sakit.
"turuti perkataanku mulai sekarang"
"he.. benar benar.." aku melihat kesamping membuang muka. aish dasar!!
"antar aku pulang dan... pegang tanganku mulai sekarang" jihoon tersenyum dan mengangkat tangannya. pertamanya aku ragu dan memgang saja. ia menatap ku dan aku hanya, melihat datar dirinya itu.
"kau..." jihoon menatapku polos. apakah anak ini adalah iblis. dengan tenang nya dia melihat ekspesiku ini
"aku yg mencintaimu lebih awal... maaf, aku telat"
2. EH???!!
Start from the beginning
