-Chapter 2-

19 1 0
                                    


Pagi itu langit terlihat sangat cerah. Bara melihat sekejap cahaya lampu di kamarnya, terbangun dari kasur tuanya dengan setumpuk tugas di meja belajarnya.

"pagi yang indah"

Dia memulai hari itu dengan percaya diri. Tugas yang disiapkannya untuk mata kuliah nanti sudah selesai, dan dia bersiap untuk berangkat kuliah pagi itu. Tapi sebelum itu, dia harus menjemput melodi di rumahnya. Hal yang rutin ia lakukan sejak kejadian di taman waktu itu.

"melodii!!"

bara selalu meneriakan melodi dari sepeda motor bututnya. Terkadang membuat melodi kesal, tapi hal tersebutlah yang membuat dia mengenal bahwa orang tersebut adalah Bara. Orang yang selalu bertingkah apa adanya, yang selalu melakukan sesuatu sesuai jalan hatinya. Lingkungannya dulu membuat dirinya tidak mempedulikan orang-orang disekitarnya

" sabar,... lagi siapin mata kuliah" melodi membalas teriakan bara dari dalam kamarnya, dan tak lama dia keluar dari rumahnya

" yuk berangkat"

Dia benar-benar anggun. Rambut yang tergerai melewati bahunya, dengan senyuman manisnyamembuat bara terpeseona saat menatapnya. Seringkali dia berpikir, Andai saja dulu pertemuannya dengan melodi tidak pernah terjadi.

"jadi berangkat bareng gak?" seketika melodi menyadarkan bara dari kehaluan

"jadi. Ayok naik"

Perjalanan ke kampus merupakan waktu yang seringkali mereka manfaatkan untuk membagi kekosongan hati mereka. Menceritakan hal apapun yang ingin mereka ceritakan. Satu hal kecil yang membuat mereka tidak pernah terpisahkan.

Melodi mengambil jurusan matematika, sementara bara memilih jurusan sastra. Mereka selalu berpisah di pintu gerbang kampus mereka dan bertemu lagi setelah pulang di cafe yang terletak di pusat kampus.

"nanti jemput gua disini lagi ya"

"loh.. kita gak ke cafe?" tanya heran bara yang kebingungan atas perkataan melodi

"malam ini gua masakin spesial buat kita, hidangan ala italy italy gitu deh. Lo suka kan?"

Perkataan melodi yang sangat membuat bara heran. Selama ini Melodi tinggal bersama pamannya yang hanya ada dirumah pada hari minggu. Selama itu Dia selalu membeli makanan diluar. Dia tidak pernah memasak untuk dirinya. Apalagi untuk orang lain

"wahhh asikk, tau ajah lo favorit gua.."

Bara mengiyakan ajakan melodi, untungnya dia belum pernah tau masakan melodi seperti apa. Jadinya masih ada kemungkinan masakan buatannya enak, atau minimal masuk di mulut manusia.

"okeeee deh."

Melodi berjalan menuju gedung kampusnya dengan senyum bahagia. Seakan melodi memang mempersiapkan semua ini untuk mereka berdua. Dan bara sangat senang melihat melodi bahagia. Karena bagi bara kebahagiaan melodi merupakan kebahagiannya juga.

Selesai kuliah. Bara sudah menunggu di pintu gerbang, bara terlalu bersemangat untuk mengetahui masakan buatan melodi. Sementara itu, melodi berjalan riang menuju bara dari gedung kampusnya yang terletak di ujung jalan dengan pepohonan rindang

" lo serius mo bikinin gua makanan mlam ini mel?"

"serius lah, emang muka gua keliatan bercanda"

Bara melihat sekilah wajah melodi

"muka lo gak meyakinkan"

"jadi lo mau apa gak???? Banyak omong banget deh"

"mau lah.... Gua belum makan tadi hehehe"

"serius????"

"belum 4 kali"

Perdebatan memang bukan hal yang asing bagi mereka berdua, hampir setiap waktu, setiap detik, dimana saja mereka selalu berdebat. Bahkan untuk hal yang tidak penting sekalipun. Kali ini mereka tidak ingin melanjutkan perdebatan itu. tanpa banyak basa basi, mereka berdua menuju rumah melodi

Benar saja. Dirumah, melodi sudah menyiapkan bahan bahan untuk membuat spagetti kesukaan bara. Semua bahan masakan benar-benar disiapkan sama melodi, dari pasta hingga bumbu-bumbunya. Hal ini membuat bara sangat terkejut dan heran, disisi lain dia merasa sangat bahagia karena merasa sangat diperhatikan, dia merasa melodi membuat dia menganggap lebih dari sekedar sahabat.

" kenapa gak beli yang instan ajah?"

"klo yang instan gak ada seni masaknya"

Melodi menyuruh bara untuk untuk duduk dan diam menunggu dirinya selesai membuat masakan. selama 15 menit bara menunggu akhirnya santapan yang ia tunggu datang juga. Spagetti bolognese ala rumahan buatan melodi aprilian.

"enak gak?" melodi menanyakan tentang masakannya itu

Melihat mata melodi, sambil menyantap makanan itu. Dia terkejut dengan rasa masakan melodi. Rasa masakan rumahan terlezat yang pernah dia rasakan

"ini enak banget"

"hehehe, seriusan?"

"lain kali lo harus ikut kompetisi masak si mel"

Spagetti buatan melodi sangat masuk di mulut bara. Ditambah lagi bara sangat menyukai makanan khas italia ini, pertama kali ia mengetahui masakan melodi dan dia langsung jatuh cinta dengan masakan itu.

"boleh bicara gak?"

"ada apa mel?" bara kebingungan dengan pembicaraan melodi.

"masakan ini favorit nyokap gua dulu,. Biasanya saat hari anniversary pernikahan orang tua gua. Nyokap gua selalu masak banyak makanan khas italy. Salah satunya spagetti ini Dan kita sangat menikmati masakan itu, gua bisa habis dua piring lo. akhirnya waktu itu dia ajarin gua buat masak masakan ini. Dan lo tau gak. Rasanya itu 180 derajat beda sama rasa spagetti buatan nyokap gua. Waktu itu gua gamau buat masakan ini lagi. Sampe sekarang gua baru masak spagetti ini lagi malam ini buat lo"

"malam ini orang tua lo bangga sama lo, walaupun gak mirip 100% sama buatan nyokap lo, tapi lo udah buat spagetti rumahan paling nikmat yang pernah ada di muka bumi ini"

"malam ini anniversary pernikahan orang tua bar"

Bara melihat air mata melodi yang menetes. Dia langsung mengusap air mata itu dan memeluk melodi layaknya seorang ayah.

"masa lalu itu emang gak bisa dilupain, itu emang susah mel. Tapi lo harus mengikhlaskan itu semua, lo harus melihat masa depan lo. Lo harus kuat, lo harus sabar. Buktiin ke mereka klo lo bisa buat mereka bangga. Walaupun mereka gak ada disini. Tapi mereka melihat lo dari kejauhan. Mereka pasti bahagia melihat lo disini sekarang, dan merekapun mau lo bahagia"

"gua sayang mereka bar"

bara harus menjaga melodi dari kesedihan malam itu. Dia sangat terkejut dengan semua sikap melodi hari itu, dia benar-benar merasakan kesedihan melodi. Satu hal yang pasti ada dipikiran bara. Bahwa melodi harus bahagia, dan malam itu bara berjanji untuk selalu ada disisi melodi, selalu ada disaat melodi membutuhkan dirinya.

Tapi, apakah hanya dengan status sahabat dia bisa melakukan itu semua?

Malam itu bara lalui dengan beribu rasa berbeda. Sebuah kegalauan hati yang membuatnya memikirkan tentang cinta berjuta kali, semua ini hanya tentang keputusan yang akan dia buat dengan hubungannya bersama melodi, apakah hanya sekedar pertemanan? Atau sebuah hubungan yang berdasarkan perasaan?

- chapter selanjutnya akan menyusul :) soon

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 27, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BARA MELODIWhere stories live. Discover now