PART 07

88 4 0
                                    

"YaAlloh, Engkau adalah zat yang Maha Mengetahui, Ya Alloh, jika kak Devan memang baik untukku, baik untuk dunia-akhirotku, baik untuk masa depanku, baik untuk agamaku. Dan aku pun baik untuknya. Kumohon Ya Alloh jadikan lah dia jodohku, dan jadihkanlah aku jodohnya. Tapi Ya Alloh, jika kak Devan memang tidak baik untukku, tidak baik untuk dunia-akhirotku, tidak baik untuk masa depanku, dan tidak baik untuk agamaku. Jauhkanlah dia dariku Ya Alloh, dan jauhkanlah aku darinya. Kemudian berikanlah aku ganti yang lebih baik dan lebih barokah, kemudian Ridhookanlah hatiku menerima QodrMu Ya Alloh.. Robbanaa Aatinaa Fiddunia Hasanah Wa Fil Aakhirooti Hasanah, Waqinaa Adzaabannaar. Allohumma Sholli Alaa Muhammad' Wa Alaa Aalii Muhammad', Walhamdulillahi Robbil Aalaamiin.. Aamiin." Aku mengusap telapak tanganku ke wajah. Tak lupa ku do'akan diriku dan dirinya di setiap akhir do'aku.

Aku berdiam diri di atas sajadahku, kembali teringat kejadian di kantin yang sempat ku lihat walau tak lama. Kak Devan bercandaan dengan Dhila, berdua saja. Aku pun juga ingin seperti itu.

"Ya Alloh ada apa dengan aku ini? Aku tau berduaan dengan yang bukan mahrom itu ga boleh. Tapi kenapa aku malah ingin?! Ya Alloh maafkan aku" batinku, aku menunduk menutupi wajahku.

Aku berdiri dari tempat dudukku, beranjak mengambil tasku tanpa melepas alat sholatku lalu kembali ke sajadahku. Aku mengeluarkan buku hitamku, juga pulpenku. Kembali kubaca-baca tulisanku. Tulisan yang sebagian besar berisi tentang kak Devan. Dan sebagian lagi motivasi.

Selembar demi selembar aku buka, satu persatu tulisanku ku baca. Membuatku kembali merasakan apa yang kurasakan saat aku menulis dulu.

'bukan ku tak percaya diri

tapi aku tau diri :)) –Tulus.'

Teringat saat aku menulis itu, saat ku kira aku mendapat peluang untuk masuk di hatinya setelah orang yang disukainya menjadi milik orang lain tapi ternyata tidak, perkiraanku salah. Sudah ada orang lain. Aku tersenyum.

Tangan ku kembali membuka halaman selanjutnya, mataku tertuju di halaman sebelah kiri.

' jika sikapmu yang dingin ini saja sudah membuatku suka,

bagaimana dengan orang yang kau suka?

aku tak bisa bayangkan itu.

mungkin dia akan sangat bahagia,

dia akan menjadi prioritasmu,

ibarat sang putri kerajaan

dan pangeran yang mendambakannya.

dia akan sangat beruntung.

sayang dia itu bukan aku :,(. '

Teringat saat ku lihat kak Devan yang sedang latihan tiba-tiba Dhila datang dan meminta bantuan, seketika kak Devan langsung membantunya. Tak seperti orang lain yang kebanyakan diabaikan. Sikapnya sungguh sangat beda. Sangat wajar kalau semua orang tau kak Devan suka Dhila.

Mataku beralih ke hamalan selanjutnya,

' "Alloh bersama prasangka hambanya"

Aku pernah berprasangka akan menjadi jodohmu,

tapi semua berubah saat setelah ku tau,

bahwa kau memang tak pernah menyukaiku.

Dan kau juga memang lebih cocok untuknya,

bukan aku, tak apa. '

Aku teringat saat masih akrab dengan kak Devan, dia begitu baik, ramah, humoris. Tapi dia sudah berubah, berubah bagiku, tidak bagi Dhila.

Tapi tak apa. Aku berfikir positif, Alloh membuatku diposisi ini agar aku tau sakitnya mendamba tanpa balas, agar kelak aku bisa lebih menghargai apa yang telah menjadi milikku kelak.

Aku membuka lembaran-lembaran buku hitamku. Melewatkan halaman yang sudah terisi, mencari halaman kosong.

' memang susah ya mengagumi tanpa dicintai

disaat cemburu-cemburunya hanya bisa diam

tak bisa apa-apa

ga ada hak soalnya.

tapi tak apa, aku tak mengapa

Barokallohu lakum :)). '

Aku menghela nafas panjang, kembali ku baca tulisan yang barusan ku tulis. Akan ku siapkan diriku jika benar nantinya kak Devan akan melamar Dhila.

"kenapa sih Ya Alloh bukan aku orang yang disukain kak Devan? Kenapa?" tanyaku.

Aku berdiri, merapikan kembali alat sholatku. Menaruhnya di tempat semula. Aku naik ke tempat tidurku yang berukuran standar. Aku merogoh tasku, mencari benda kotak yang hampir tiap hari kupakai untuk melihat akunnya di Instagram. 

________________________________________________________________________________

welcome back! aaa... sayang cuman dikit. yaaa, soalnya emang baru sampe situ.. jangan bosen nunggu yaaa... nunggu doi peka aja kuat kan. jadi harus kuat dong.

( j.h )

DEVAN-DARAWhere stories live. Discover now