Kedua bola mata Taeyong melebar. "Kau yang memulai! Kami tidak akan menganggu jika kau tidak memulai!"

Jaehyun menghela nafas jengah lalu menatap Doyoung dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Sementara Taeyong dan Lucas berdiri di belakang Jaehyun. Sudah banyak sekali siswa yang memperhatikan, untung saja para guru masih sibuk mengurusi susunan acara.

"Kumohon, jangan mencari masalah. Aku tahu bagaimana watak Taeyong, dia tidak akan menganggu jika memang kau tidak memulai terlebih dahulu."

"Kau membelanya?!"

Rahang Jaehyun mengeras. "Bisakah kau hentikan semua ini? Banyak yang memperhatikan, jaga sikapmu sebagai sekretaris osis." ujarnya tegas; memberikan ultimatum kepada Doyoung agar lelaki itu tidak kembali berulah.

Kedua tangan Doyoung terkepal; tanpa menunggu lama ia segera pergi dari sana. Jungwoo yang melihat hal itu mengekori Doyoung di belakang.

"Bubar!" ujar Jaehyun lantang. Berhasil membuat beberapa siswa yang memperhatikan kini kembali pada kegiatan masing-masing.

Taeyong mendengus, sedangkan Lucas sudah meringis dan masuk ke dalam tenda. Ia tidak ingin berurusan dengan Jaehyun, jadi lebih baik menghindari lelaki bermarga Jung itu.

"Kau tidak apa?" gumam Jaehyun pelan; ia berdiri di hadapan Taeyong seraya menatap wajah lelaki cantik itu yang terlihat galak.

"Seharusnya kau tidak membelaku!" sungut Taeyong kesal; ia mendongak. Menatap wajah tampan Jaehyun yang kini sudah tersenyum lebar.

Tangan Jaehyun bergerak untuk mencubit pipi Taeyong. "Aku tidak membelamu, aku tahu bukan kau yang memulai, sayang.."

Pupil mata Taeyong melebar. Panggilan apa itu?! Tidak tahukah Jaehyun bahwa mereka masih di tempat umum dan banyak yang memperhatikan? Seenaknya saja memanggil Taeyong seperti itu.

"Namaku Taeyong!"

Jaehyun mengecup bibir Taeyong sekilas. "Aku tahu, dan namaku Jaehyun." setelah mengatakan itu ia masuk ke dalam tenda milik Taeyong dan Lucas; meninggalkan si lelaki cantik yang mematung karena tindakan Jaehyun barusan.

Sudah Taeyong pastikan bahwa Jaehyun memang gila karena melakukan hal tersebut di depan umum! Oh sialan! Kenapa juga kini pipinya terasa panas?!

•●●●•

Setelah makan malam. Seluruh siswa di persilahkan untuk kembali ke tenda masing-masing karena semua acara akan di mulai esok hari. Untuk malam ini siswa di bebaskan untuk melakukan apapun, asal tidak berbahaya dan tidak berada jauh dari kawasan.

"Mau kemana Luke?" Taeyong bertanya ketika melihat Lucas membuka resleting tenda.

"Mencari udara, aku bosan." ujar Lucas lalu melambaikan tangan ke arah Taeyong.

Setelah itu Lucas pergi; meninggalkan Taeyong sendiri di dalam tenda sembari memainkan ponsel. Sinyal di sana terkadang menghilang, tapi untung saja Taeyong menyimpan game offline yang bisa ia mainkan sesuka hati seperti Pou.

Beberapa kali Taeyong mengubah posisi tidur karena tubuhnya terasa sakit. Padahal ia sudah membawa selimut untuk di jadikan alas tidur, tapi masih tetap terasa keras.

"Dimana Lucas?"

Tubuh Taeyong tersentak ketika mendengar suara Jaehyun; ia hanya mengangkat bahu acuh dan fokus kepada ponsel. Sekarang sudah jam delapan malam dan siswa di haruskan kembali ke tanda pads jam sepuluh.

Jaehyun terkekeh; ia menutup resleting tenda karena banyak sekali nyamuk di luar sana. Setelah itu ia membongkar tas; mengeluarkan beberapa baju ganti. Sejak datang ke tempat itu ia belum berganti pakaian karena terlalu sibuk mengurus semuanya.

"Ya! Mau apa kau?!" Taeyong yang sedang menghadap Jaehyun cukup terkejut ketika melihat lelaki tampan itu membuka pakaian hingga memperlihatkan otot sempurna yang tersusun rapih di perut, bisep, bahu serta dada.

"Berganti pakaian."

"Kenapa tidak di kamar mandi?!"

"Malas." Jaehyun memakai kaus berwarna hitam dan membuka celana di hadapan Taeyong. Namun secepat kilat Taeyong segera membalikan tubuh untuk membelakangi Jaehyun karena wajahnya yang terasa panas.

Memang sialan sekali Jung Jaehyun itu.

"Sedang bermain apa?"

"YA!" jantung Taeyong berdegup kencang; ia tidak berani bergerak karena Jaehyun tepat berada di belakang tubuhnya. Tidur dalam posis menyamping seraya memeluk Taeyong.

"Menjauhlah Jung!"

"Tidak mau, kau terasa hangat." Jaehyun memeluk Taeyong dengan erat dan menggesekan pipinya pada rambut Taeyong.

Oh demi Tuhan. Apakah Jaehyun tidak takut jika ada siswa yang melihat atau guru yang lewat?! Kenapa selalu mencari kesempatan di dalam kesempitan?! Taeyong tidak merasa risih, ia hanya tidak ingin Jaehyun mendengar debaran jantungnya yang menggila.

"Jung Jaehyun!"

"Apa sayang, hm? Aku lelah. Jadi biarkan aku beristirahat sebentar." gumam Jaehyun pelan; lalu mengecup pelipis Taeyong dan memejamkan mata. Ia memeluk tubuh mungil Taeyong dari arah belakang dengan erat.

Taeyong mengigit bibir dan melepaskan ponsel yang ia genggam. Tidak tahu harus melakukan apa, jadi ia hanya diam dengan Jaehyun yang mendekapnya erat.

"Aku tidak bisa bergerak." gumam Taeyong pelan; ia ingin menyusul Lucas untuk mencari udara segar dari pada harus terperangkap di dalam tenda bersama Jaehyun yang cabul!

Kedua kelopak mata Jaehyun terbuka; ia melonggarkan pelukan dan membalikkan tubuh Taeyong hingga kini mereka berhadapan. Taeyong hampir saja berteriak ketika hidung mereka bersentuhan.

"Lepas! Aku mau menyusul Lucas!"

"Disini saja, aku ingin bersamamu. Hari ini kita tidak memiliki banyak waktu untuk di habiskan bersama." Jaehyun menggesekan hidungnya dengan hidung Taeyong dan memberikan kecupan lembut pada bibir si lelaki cantik.

"Jaehㅡmmh.." Taeyong tidak melanjutkan kata-kata nya ketika Jaehyun melumat lembut bibir bawah serta bibir atasnya secara bergantian.

"Jangan membuat suara yang mencurigakan, sayang." bisik Jaehyun pelan; lalu kembali melumat bibir Taeyong.

Sementara si mungil mati-matian menahan desahan. Sial! Jaehyun itu seorang good kisser! Tentu sulit bagi Taeyong menahan suara ambigu yang bisa keluar kapan saja dari bibirnya.

Tbc

[2] Rewrite The Stars《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang