√ {13~ Bertengkar}

Start from the beginning
                                    

"Yah, udah gapapa. Ini semua kan untuk sekolah. Kali ini gue beresin deh semuanya. Tenang aja boss, gue akan selesaikan dengan baik," ucap Rasya penuh kepercayaan.

"Beneran lo bisa," kata Anharra meragukan.

"Bisa dong. Walaupun, untuk pertama kalinya. Hehe," jawab Rasya menyertakan cengiran khas menandakan ketidakpastian atas perkataannya.

"Nah, kan. Ini nih yang gue gak suka dari lo. Omonganya aja bisa. Aslinya nol besar," ucap Anharra meremehkan.

"Oke, kali ini gue buktikan ke lo. Kalo gue bukan cuman sekedar jabatnya aja wakil ketos tapi, gue juga bisa menyelesaikan masalah ini sendiri."

"Oke beneran!" ucap Anharra memastikan.

Rasya mengulurkan tangan kanan-nya dan berkata, "Deal."

Anharra melirik juluran tangan Rasya dan membalas juluran itu, "Oke, deal!!"

***

Semua peserta lomba yang ikut bertanding berkumpul kembali di Gor Sportneo, yang berada dibagian belakang sekolah itu untuk latihan persiapan besok. Waktu tinggal dua hari lagi. Hari ini dan esok. Mereka akan bertanding.

Aliff datang memberika semangat kala Anharra sedang latihan. Ia duduk bersama Reinna dan tentunya tidak lupa dengan camilla di kursi dibagian samping atas yang terletak mengelilingi Gor itu. Tepatnya, kursi penonton atau sporter.

Rasya datang menyusuri beberapa tempat duduk hingga mencapai Aliff.

"Hai, bro!" ucap Rasya mengagetkan pendengar. Serentak Aliff, Camilla, Reinna menoleh kearah Rasya. "Disini aja lo?"

"Gue liat tuh," ucap Aliff tidak lupa dengan cemilan kacang garuda yang berada ditanganya.

Rasya duduk disamping Aliff menyambar tangan Aliff dan mengambil alih genggaman cemilan itu.

"Enak aja lo yah, datang-datang tampa permisi, rebut makanan orang lagi," ucap Aliff sini dan merampas kembali kacang garuda ditangan Rasya.

"Sesekali bro!" ucapnya dengan gaya menaikkan alis matanya dan menyenggol lengan Aliff pelan dua kali.

"Lah, bodo amat!" ucap Aliff datar dan kembali memperhatikan aksi Anharra yang bertanding latihan dibawah sana.

"Ouh yah, bro. Tuh siapa?" tanya Rasya sambil melirik Reinna dan Camilla yang duduk satu kursi sedikit berjauhan dari Aliff. Ntah mengapa.

"Ouh itu, teman dekatnya Anharra. Siapa lagi."

"Kok gue gak tua yah?" ucap Rasya dengan gaya sok mikirnya.

"Yah, lonya aja kali yang ketinggalan berita." ucap Aliff datar. "Udah deh, gue mau fokus tuh liat Anharra main sama Alvaro."

Reinna sedari tadi heboh dengan dukunganya terhadap Anharra. Sedari tadi suaranya lah yang paling keras. Padahal ini cuman latihan semata.

"Go-go-go, Anhrra goo. Semangat ra. Gue disini," tetiaknya tidak lupa berdiri sambil memainkan tanganya yang tidak berisi apa-apa. Sedangkan, Camilla hanya membantu tepuk tangan dan teriakan tidak terlalu keras ketika tim Anharra memasuki bola kedalam ring...

***

Giliran bola ditangan Alvaro. Ia melakukan speed andalanya. Menipu lawan ketika mendekat ring. Berlari kearah kanan untuk mengalihkan musuh dan memasukkan bola spontan dari arah kiri.
Dan... Huuppp bener saja. Lemparan yang bagusss.. Masuk..

"Yeeeeyyyyyyyyyy," ucap Reinna semangat dengan suara yang bahkan melebihi toak masjid. Camilla berdiri spontan dan memberikan tepuk tangan yang meriah juga. Bergitu juga dengan siswa/i lain yang menjadi penonton sekaligus pendukung Anharra

"Isssss," Rasya mendesis kencang memegang kuat-kuat telingan-nya. Berjalan mendekatk Reinna, dan menatap gadis itu lekat.

"Woyyy, toak," teriak Rasya tak kalah kencang.

Reinna menatap Rasya tajam. Merasa tersinggung dengan perkataan yang diucapkanya barusan.

"Apa lo, hah? Gak suka? Pergi sana."

"Enak aja lo ngomong. Gue mau liat sahabat gue kok," jawab Rasya tak kalah menyolotnya dari Reinna.

"Ya udah sih. Gue juga mau liat, Anharra."

"Eehkk pa'an sih ribut-ribut, gue gusur lo berdua nih," sambung Aliff melerai keduanya. Dan mendorong paksa Rasya untuk duduk kembali.

"Dia tuh diluan," nyolot Reinna sambil menunjuk pas didepan mata Rasya.

"Ihh, lo yah. Kok jadi gue?"

"Lah, bodo amat dah. Banci dilawan, yah mana pernah menang gue," ucap Reinna memalingkan wajah-nya dari Rasya...

"Apa lo, bilang!!" teriak Rasya penuh penekanan dan mata kembali lekat menatap Reinna.

"Stoppp woy!!" ucap Aliff dan Camilla bersamaan karena capek mendengar perdebatan tak berguna mereka.

Seketika suasana hening. Baik Rasya maupun Reinna tak lagi angkat bicara setelah mendengar Camilla dan Aliff membentak begitu kuat dan mengerikan bak singa mendapat mangsa...

***

Salam manis, author

Dina:)

DimensikuWhere stories live. Discover now