√ {9~Ungkapan}

47 31 17
                                    

Happy Readers💕

***

"Aliff?" ucap Alvaro.

"Mana dia?" tanya cowok yang barusan disebut Alvaro itu.

"Itu," tunjuk Alvaro mengarah pada sahabatnya.

Merasa dirinya disebut, Rasya mendekat kearah keduanya.

"What happen guys?" Tanya Rasya ketika telah mendekati keduanya.

Anharra yang tadinya ingin menahan Rasya yang jauhnya hanya 10 meter dari keduanya gagal, karena sebelum ditahan Rasya sudah sampai ditempat tujuannya. Ya! Kilat.

"I know i handsome. Kenawhy kalian cari gue? Fans yah?" kata Rasya memualkan perut kedua lelaki yang mendengarkan. Sedangkan, Anharra yang mendengarnya dari jarak jauh hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil melipat kedua tanganya di depan dada dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Huuu, Dasar bocah," kata Alvaro menoyor kepala Rasya.

"Sudah-sudah, ayok kalian ikut gue," kata Aliff sambil melihat kearah Anharra yang berdiri tidak jauh darinya dan mendekati cewek itu.

"Ouh yah, lo ketua osis kan?" kata Aliff ramah. "Gue boleh minta izin gk, bawa Rasya bentar," sambungnya.

'Mang gue barang apa bawa-bawa!" batin Rasya.

"Buat?" tanya Anharra dingin degan menaikkan alis nya sebelah.

"Ada urusan bentar plis," mohon Aliff.

"Oke kalo gitu. Tapi ingat! Sebentar dan cepetan!" ucap Anharra penuh penekanan.

'what? Gila nih cewek pilih kasih amat. Gue tadi sampai diusir loh cuman bawa nih curut doang. Lah! Aliff, mohon bentar doang dibolehin, gk liat apa gue lebih ganteng dari Aliff heh. Ahk bodo amat lah, gue gk peduli' batin Alvaro.

"Oke makasi," ucap Aliff.

"Yok, kalian berdua ikut gue," ucap Aliff memberi perintah pada kedua sahabatnya.

***

Seperti tak terjadi apa-apa. Anharra dengan anggotan osis lainnya tetap menjalankam tugas mereka. Anharra tidak juga bertanya-tanya seperti orang kepo apa yang akan dilakukan mereka bertiga hingga sepenting itu.

"Oke guyss, semua nya udah selesai?" tanya Anharra dan dibahas anggukan serentak oleh yang lainnya.

"Ada yang mau bertanya sama tugasnya?" tanyanya lagi.

"Saya," ucap seorang gadis bernama Lany sambil mengancukan tangannya.

"Oke apa?" ucap Anharra.

"Kapan kita mulai tugasnya, sekarang atau setelah masukan?"

"Saat bel masuk bunyi dan semua murid telah masuk," jawab Anharra. "karena jika pemberitahuan diberitahu sekarang, tidak mungkin. Banyak teman-teman yang berkeliaran kemana-mana, dan mungkin hanya sebagian kecil yang menetap di dalam kelas."

"Oke siap," jawabnya.

"Ada lagi yang ingin bertanya?" tanyanya lagi mengulang perkataan awalnya.

"Siap tidak," jawab semuanya serentak.

Hemmm sepertinya semua anggota osis sangat menghormati Anharra.

DimensikuWo Geschichten leben. Entdecke jetzt