PROLOG

506 23 0
                                    

Terlihat dua insan yang berjalan menyusuri koridor yang sepi.Hening, tak ada yang memulai pembicaraan.

Namun siapa sangka ternyata terukir senyuman diwajah keduanya.

"Thanks udah nganterin gw"ucap Vanya memecah keheningan.

"Gw masih nunggu jawaban lo yang kemaren"ucap Malvin tanpa menoleh lawan bicaranya.

"Gw bingung"
   
Ya!dua insan tersebut adalah Vanya dan Malvin.Kini mereka sampai di taman sekolah.

Entah siapa yang menuntun mereka ke tempat itu,mungkin mereka sadar akan adanya hal yang perlu dibicarakan.

"Duduk"perintah Malvin dan Vanyapun menurutinya.

"Apa yang bisa buat lo yakin sama gw?"

"Gw takut patah hati,gw pikir semua cowo sama!"ucap Vanya yang membuat Malvin langsung menatapnya.

"Lo liat mata gw apa lo gak liat ketulusan gw?"ucapnya sambil mengarahkan Vanya untuk menatapnya.

"Gw tahu lo tulus tapi gw takut kalo suatu saat lo berubah"

"Gak ada yang akan berubah,aku tetap aku yang akan membahagiakanmu"

"Tapi...."ucapan Vanya terpotong dengan ucapan Malvin
"we try,please don't be afraid!"

"Aku butuh waktu"ucap Vanya dan langsung berlari meninggalkan Malvin sendiri.

"when you believe me van"
.
.
.
.
Next???

Love and FriendshipWhere stories live. Discover now