Stella - Bab 3

76.9K 1.9K 14
                                    

Suara pintu terbuka dari arah dalam, mempertemukan kedua manik yang sebelumnya tak pernah bertemu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara pintu terbuka dari arah dalam, mempertemukan kedua manik yang sebelumnya tak pernah bertemu. Stella terkagum melihat tampilan pria dewasa di hadapannya meski jarak mereka nampak semakin menjauh. Pria itu melepaskan dasi yang menempel di dada miliknya.


Siapa pria itu? Stella menerka-nerka berharap pria di hadapannya adalah malaikat penolong baginya.

"Tutup pintunya!!" Bentak pria itu namun enggan melihat ke arah mereka.

Stella terkejut lalu menoleh ke belakang setelah pintu itu tertutup dengan sekali tarikan, Stella mengelus dadanya menarik ulur alur napasnya yang terasa semakin sesak. Sedangkan pria di hadapannya tak berbicara sedikitpun, hanya duduk dengan tangan bersidekap di atas dada beberapa botol minuman berbaris manja di atas meja. Stella berdiri mematung, ia masih merasa bingung dan canggung harus berbuat apa padahal peluang untuknya kabur sudah nampak di depan mata.

Stella mulai berhitung di dalam batinnya, tubuh mungilnya lambat laun mulai mundur ke belakang dengan sedikit mengendap ia memanfaatkan peluang di saat pria di hadapannya fokus menuangkan Wine ke dalam gelas.

Lagi-lagi Tuhan berpihak padanya, setelah hampir satu centi menter jarak Stella dengan handle pintu. Tiba-tiba sebuah pelukan hangat menempel lekat melingkar di bagian pinggang milik Stella.

"Mau kabur kemana Nona?" Bisik pria di belakangnya, membuat Stella merinding.

Aroma maskulin dari tubuh pria itu begitu melekat di kedua indra penciumannya, dari parfum yang pria itu kenakan sudah sangat memperjelaskan bahwa ia adalah orang kaya.

"Mengunci pintu," sahut Stella gelagapan, karena tangan kekar milik pria itu mulai bermain nakal di area selakangan miliknya.

"Benarkah?" Pria itu tersenyum tipis sebari menekan lembut inti Stella.

"Lepaskan!" Dengan tegas Stella menolak.

"Panggil aku Thomas," sambungnya dengan kembali berniat untuk mulai menjamah.

Stella kembali berusaha untuk melepaskan rengkuhan pria bernama Thomas yang dengan sengaja terus berusaha mendesak sentuhannya. "Lepaskan, aku mohon."

Thomas tersenyum girang, ia mengira bahwa gadis di hadapannya sudah tidak perawan. Dari cara gadis itu menolak sentuhannya dengan terang-terangan, Namun nyatanya ia seperti mendapatkan jackpot. Gadis itu memiliki kenikmatan yang sempit itu artinya dia pria pertama yang akan menerobos masuk ke dalam lembah surga duniawi itu dengan senang hati.

"Rupanya kamu masi sempit. Sayang," serak suara Thomas ketika birahinya mulai semakin memanas, setiap penolakan yang gadis itu berikan membuat Thomas semakin kalap.

"Hentikan! lepaskan tanganmu!" Stella berusaha untuk terus menghentikan pelecehan yang ia terima, dengan bersusah payah Stella memberikan sebuah sikutan ke arah junior milik Thomas.

STELLA ( New Version )Where stories live. Discover now