episode 2

27.7K 1.9K 12
                                    

Anak anak berseragam tampak membaur di taman sekolah, semua sibuk dengan kegiatan masing-masing, jam ini adalah jam nya istirahat, setiap jam istirahat anak anak diperbolehkan keluar kelas dan bermain di taman yang masih berada di dalam area sekolah itu selama 10 menit.

Lara duduk bergabung bersama anak anak, duduk di salah satu sudut taman, mengawasi anak anak muridnya bermain. Lara sangat menyukai anak anak, sehingga menurut nya pekerjaan nya kali ini adalah pekerjaan yang paling pas dihatinya.

Senyum tak lepas dari bibirnya melihat anak anak berlarian, bermain, dan bercanda hingga kemudian
pandangan nya tertuju pada seorang anak perempuan disudut taman..
Kening nya terkerut. Berjalan pelan Lara menghampiri gadis kecil itu.

"Kok duduk sendirian..?gak main sama temen temen?" Tanya Lara begitu dia sampai ditempat anak perempuan tadi duduk.

Anak kecil tadi hanya menggeleng..

"Emm sudah makan belum?" Lara mencoba bertanya lagi.

Lagi lagi hanya gelengan kepala yang ia dapat.
Anak kecil itu masih diposisi yang sama, menunduk sambil mengayun ayunkan kaki kecilnya.

Lara tau murid baru nya yang satu ini memang sangat pendiam, jarang sekali ia terlihat bermain dengan teman temannya, ia selalu suka menyendiri.

"Mau miss temani makan...?"

"Resya gak lapar miss... "

Jawaban murid kecil nya ini membuat Lara mengerutkan keningnya, Lara sering bertanya tanya dalam hati kenapa murid nya yang satu ini selalu terlihat murung, bukankah anak seumuran Resya ini seharusnya taunya hanya bermain dan makan saja, kenapa Resya ini berbeda.

****

Jam sekolah telah berakhir, berjalan Menyusuri lorong yang sudah mulai lenggang Lara bergegas berjalan menuju ke tempat parkir motor yang ada disamping gedung sekolah.

Belum sempat ia sampai ke tempat parkir, Pandangan nya terhenti pada Resya yang berjalan bergandengan dengan seorang laki laki paruh baya.
Berjalan lebih cepat Lara bergegas menyusul mereka.

"Pak permisi." Sapa Lara ketika jarak mereka semakin dekat, Laki laki yang baru saja menutup pintu belakang mobilnya setelah Resya masuk, langsung membalikkan badannya begitu mendengar suara Lara.

"Ya Bu ada apa...?"

"Emm.. bapak wali nya Resya?"

"Owh bukan Bu, saya hanya sopir yang ditugaskan mengantar jemput non Resya"

"Owhh..."

"Ada apa ya Bu?"

"Owh tidak apa apa pak, saya pikir bapak wali dari Resya saya hanya ingin mengobrol sebentar" ya memang niat awal ketika melihat Resya berjalan dengan laki laki yang dikira walinya Resya hanya untuk mengobrol sebentar, membicarakan sikap Resya yang pendiam dan selalu tampak murung.

"Kalau ibu ingin bicara pada ayah Resya nanti bisa saya sampaikan beliau"

"Owh tidak usah pak, karena kalau mengundang orang tua wali itu saya harus melewati guru konseling dulu, nanti ketika saya sudah mengkonfirmasi guru konseling saya akan menitipkan undangan resmi nya lewat bapak."

"Baik bu, kalau begitu boleh saya permisi. "

"Iya silahkan pak" setelah berpamitan bapak sopir itu masuk ke mobilnya dan melajukan nya keluar sekolah.
Begitupun dengan Lara, melanjutkan langkahnya menuju motor nya terparkir.

Niat nya tadi ingin mengobrol dengan orang tua Resya, Lara ingin memberitahu kan sikap Resya yang selalu pendiam di sekolah, Lara ingin tau apa memang keseharian Resya juga begitu ketika di rumah, ahh rasa nya Lara perlu mendiskusikan nya dengan guru konseling terlebih dahulu untuk memanggil dan berbicara dengan walinya Resya.

***

Hiruk pikuk lalu lalang orang berdasi tampak ramai di dalam gedung pemerintahan, semua sibuk berbincang dengan rekan masing masing, hari ini merupakan hari pelantikan beberapa menteri kabinet pemerintahan yang baru.

Hari ini juga merupakan hari bersejarah bagi seorang
Rendra Wijaya, tepat hari ini dia resmi dilantik sebagai Salah satu menteri di pemerintahan.
Senyum tak pernah lepas dari bibirnya, ini pencapaian yang luar biasa untuknya, setelah perjalanan kehidupan politik nya selama ini Setelah kedisiplinan, kejujuran nya, dan kegigihan nya selama ini akhirnya hari ini dia resmi menjadi seorang menteri.

Rendra Wijaya. Seorang Menteri muda yang sedang banyak diperbincangkan saat ini, sepak terjang di dunia politik yang luar biasa, gigih dan jujur serta ide ide kreatif nya yang selalu bisa diterima oleh masyarakat, Menjadi menteri diusia 37 tahun yang masih dikategorikan menteri muda,dengan wajah yang terbilang cukup muda dan tampan dengan postur tubuh yang gagah Rendra berhasil menjadi sorotan publik.
Namun berbanding terbalik dengan kehidupan politik nya yang berjalan lancar kehidupan rumah tangga nya tidak sesuai yang dia harapkan, dia menjadi duda di usia 32 tahun, istrinya meninggal karena kecelakaan mobil, dan dari pernikahan nya dia dikaruniai tiga orang anak.

***

"Selamat pak menteri atas pelantikan anda,saya siap bekerja untuk anda."

"Terima kasih. Saya yakin kinerja saya akan lebih optimal karena bantuan anda."

Aldi tersenyum sambil sedikit membungkuk kan sedikit badannya sebagai tanda hormat.

Aldi kepala asisten menteri yang ditugaskan bekerja bersama Rendra semenjak Rendra resmi menjadi menteri, selain Aldi, Menteri Rendra juga punya sekretaris yang sudah bekerja bersama dia ketika memulai karir politik nya.
Sekretaris Jihan, wanita yang dulu menjadi junior nya saat berada di bangku kuliah, dan sudah menjadi sekretaris merangkap asisten nya cukup lama.

"Kapan bapak dan anak anak mau pindah ke rumah dinas?"

"Bisa kau uruskan kepindahan nya."

"Siap pak menteri, kalau begitu saya permisi kembali ke ruangan saya."

"Silahkan, terimakasih"

"Emm Aldi...." Panggil Rendra ketika Aldi sudah hampir sampai di pintu

"Ya pak "

"Panggil saya Pak Rendra saja jangan Pak Menteri."

"Baik Pak Rendra"

"Yasudah kamu boleh pergi"

Sepeninggal Aldi dari ruangannya, Rendra yang tadinya duduk di kursi kerjanya, kini beranjak dan berjalan ke jendela besar yang ada di ruangan nya.. berdiri sambil memasukkan tangannya kedalam saku celana, pandangan nya mengarah ke luar jendela, hamparan taman dengan pohon berjajar rapi terlihat indah dari ruangannya yang berada dilantai 7. Pikiran nya jauh kembali ke beberapa tahun yang lalu, saat menjadi masa terberat dalam hidupnya, mengingat wanita yang mengisi hatinya selama ini, membuat perasaan kehilangan dan kekecewaan membaur menjadi satu..

****

Selamat siang, teman teman.
Aku datang lagi, maafkan cerita ini jadi lama update nya, kemarin sempet galau mau dibawa kemana cerita ini, tapi yaudah lah ya semoga kalian sukaa, insha Allah aku gak menghilang lagi dan cepet update...

Makasih.... Ketemu dipart selanjutnya...😘😘😘

Lara CharanyaWhere stories live. Discover now