Part 2

13 0 0
                                    

Detak jantungku melambat diangka 57 per menit dan penumpukan cairan terjadi diseluruh tubuh. Mungkin jantungku juga sudah lelah, sepertiku. Suamiku membawaku kembali ke RS, dokter merujukku ke RS tempat Afrin meninggal. Hal ini ditolak keluargaku khawatir aku semakin terpuruk dan meminta rawat jalan.

Suamiku kini selalu ada disisiku berusaha menghiburku, namun yang kurasakan adalah perasaan hampa. Hidup terus berlanjut satu kehilangan tidak menghentikan waktu, saat hatiku masih berduka kejutan lain hadir. Aku mengandung, khawatir kejadian Afrin berulang aku segera memeriksakan diri ke dokter kandungan senior. Beliau memintaku test torch dan hasilnya rubella dan cmv ku positif, saat dilakukan pemeriksaan USG jantung janinku telah berdetak. Melihatnya gambar kecilnya dilayar, ada haru yang memenuhiku.

Amanahku, bintangku, kali ini aku akan berupaya semampu yang kami bisa untuknya. Berjuang bersama dan berbahagia bersama.

Aku tidak pernah absen kontrol dan rutin minum obat-obatan yang diresepkan dokter untuk membantu menjaga kondisiku, semakin aku sehat begitu juga dengan janinku.

Seminggu sebelum tgl operasi yg sudah kami pilih, aku mengalami rembesan cairan ketuban hingga akhirnya jadwalku dimajukan. 2 February malam, Affan terlahir lewat operasi Sectio Caecaria, kali ini aku meminta tetap sadar selama operasi berlangsung. Tangisan kencangnya membawa kelegaan luar biasa, hingga aku menangis penuh syukur. Sayang kelegaan itu tidak berlangsung lama, beberapa jam setelah kelahirannya Affan mengalami sesak. Dokter anak yang merawat Affan memanggil kami.

"Kondisi adek sekarang sedang kritis mam, tadi malam dia mulai menunjukkan gejala sesak hingga akhirnya saya pasang oksigen. Dari hasil cek darah dan rongten adek mengalami infeksi darah diseluruh tubuh atau istilah medisnya sepsis neonatal dan hyperbillirubin," penjelasan Dokter Lani membuatku tergugu, aku menangis teringat Afrin.
Ketakutan mencekamku, setelah Afrin apakah kami akan diuji dengan Affan?

"Bagaimana selanjutnya dok?" tanya suamiku.
"Kami akan melakukan fototerapi, terapi antibiotik dan pemasangan headbox untuk membantu paru-parunya berlatih bernafas dan meringankan sesaknya."
"Apa adek akan perlu dirujuk dok?" tanyaku
"Jika saturasinya terus turun dan headbox tidak membantu, kami perlu merujuknya karena disini tidak ada NICU. Kami akan berupaya semaksimal mungkin, ibu jangan down berikan semangat agar adek juga punya semangat juang."

Aku menatap Affan yang dipisahkan diruang steril didalam inkubator, rasanya sangat ingin memeluknya dan mengecupinya.

Kembali kekamar setengah sadar aku melihat Afrin datang, tangisku pecah. Kenapa anak-anakku? Kenapa berhadapan dengan sesak lagi? Sempat ada rasa marah dan kecewa. Lalu aku teringat bisikan itu 'kita tidak diuji melebihi kemampuan hambaNya'.

Affan dirawat selama 2 minggu dan selama itu pula aku tetap dirawat inap di rs yang sama, suamiku tidak ingin aku drop karena terpisah jarak dari putra kami. Selain sesak dan hyperbillirubin ada hal lain yg membuatku was-was, frekuensi muntah Affan yang cukup tinggi dan anak tekaknya yang terbelah. Saat ku tanya Dokter Lani, muntah affan karena reflek lambung belum bagus. Affan juga kesulitan melakukan pelekatan menyusui dengan letak palato sedikit tinggi.

Saat Affan diperbolehkan pulang rasanya begitu bahagia tak terkira, pejuang cilikku yang tangguh. Seminggu berselang Affan kembali sesak, kali ini karena pneumonia karena dokter Lani cuti melahirkan aku memilih RSIA terdekat denganku dan dirawat Dokter Doni.

Muntah Affan belum juga membaik mlah semakin menjadi, dia muntah sebelum minum asip. Aku tau pasti ada penyebabnya kali ini aku membawa Affan kedokter anak senior di RSIA terkemuka, masih dengan jawaban reflek lambung belum bagus dan obat muntah. Merasa belum puas aku berganti dokter kali ini spesialis anak konsulen gastrologi, Dokter Arya namanya. Selain muntah yang berlebihan masalah lain Affan adalah sembelit yang terus menerus dan berat badannya yang sangat irit naik. Affan masih mendapat obat muntah yang sama dan ditambah dengan prebiotik bubuk, kondisinya masih sama tidak ada perubahan berarti.

Twin Starsحيث تعيش القصص. اكتشف الآن