clumsy.

1.9K 2 0
                                    

Kyra beradaptasi dengan baik pada dunia perkuliahannya. teman-teman satu angkatan nya sangat ramah dan friendly, seperti saat mereka sedang mengerjakan tugas mata kuliah Pengantar Bisnis saat ini, Kyra dan beberapa teman nya duduk di pelataran koridor dekat bengkel. mereka bercanda sesekali dan saling meledek satu sama lain lalu tertawa terbahak-bahak.

Lontaran dan cekikikan nyaring terdengar dari arah toilet diujung tikungan, lalu munculah 3 orang dari balik pintu toilet.

Deg!

Kyra menangkap pada sosok yang berdiri di tengah, cewek itu yang membentak Kyra seminggu yang lalu di lift. Naas nya mata mereka bertemu, Kyra buru-buru mengalihkan pandangan.

"Wow pas banget, belom dicari udah nongol disini. ngapain lo liatin gue kayak gitu?" Cecar si rambut berwarna highlight.

Putri dan Brisia yang bersimpuh di samping Kyra saling melempar tatap. Heran dengan tuduhan cewek yang keliatannya paling vokal di antara kedua temannya itu.

"Gue ngomong sama lo ya, Kyra! gausah sok gelagapan gitu"

Lianka menarik gusar bahu Kyra hingga gadis itu hampir terjerembab ke belakang, pucuk kepalanya sedikit membentur ujung tembok koridor yang lancip. sontak Putri dan Brisia dan kedua cowok yang merekam adegan salah satu senior mereka itu tampak kebingungan.

Kyra menatap ke arah bengkel sesaat. disana tidak ada siapa-siapa. ia takut sekaligus berusaha menarik sinyal pertolongan namun ruangan itu kosong dengan pintu tertutup. para mahasiswa yang sering bertengger disitu pastilah belum datang karena waktu masih menunjukan pukul 10.00 pagi. Kyra benci dirinya yang terlihat lemah, dirinya yang selalu tidak bisa membalas perlakuan seenaknya orang lain padanya.

Tidak, kali ini Kyra tidak mau lagi diam. ia mulai menegaskan raut wajahnya dan menatap Lianka.

"Maaf, tapi sebelumnya aku gapernah tau kakak siapa? dan aku merasa gapernah punya masalah sama kakak? " ujar Kyra.

"Lo mau tau salah lo dimana? nih biar gue tunjukin salah lo."

Lianka mengeluarkan ponsel nya dari dalam tas, ia terlihat mencari sesuatu sekilas dan menunjukan Kyra layar LCD ponsel nya sedetik kemudian. pada layar besar itu, Kyra melihat gambar seorang perempuan yang menaiki motor besar beratribut orientasi kemarin berboncengan dengan laki-laki yang menggenakan jake kulit hitam. Lianka lalu menslide gambar selanjutnya yang menunjukan dirinya bersama Arga beriringan menuju Lobby dari parkiran motor.

Kenapa dengan dia dan Arga bersama? Kyra tidak mengerti.

"Ngapain lo deket-deket sama Arga? gue juga sering liat lo jalan bareng ke kantin, perpus, bahkan kemaren lo pulang bareng kan sama dia? gue kasih tau ya, Maba sok kecentilan, Lo itu anak baru, gausah sksd sama senior yang jelas - jelas ga ada cocok-cocoknya kalo di sandingin sama lo! Arga itu Cowok gue! sekarang lo tau kan kenapa gue ngincer lo???!" Lianka berujar sambil menunjuk dahi Kyra.

Kyra menepis lengan Lianka. membuat empunya melotot tajam ke arah Kyra. ia memberanikan diri karena jelas tidak ada hubungan apa-apa diantara dirinya dan Arga. Kyra kali ini harus membela dirinya sendiri.

"Heh! berani lo kayak gitu ke gue??? lo gatau gue siapa,eh?" Lianka beringsut semakin memposisikan dirinya sejajar dengan Kyra. gadis itu jauh lebih tinggi karena hak 10cm yang ia kenakan.

"Aku sama ka Arga cuma temenan biasa, sebatas kakak sama adik tingkat, makanya kak kalo gatau apa-apa, sebaiknya di cari tau dulu." Kyra sendiri terkejut mendengar kalimat yang barusan keluar dari mulutnya. Nyalangnya mata Lianka selanjutnya menjadi pembukaan ketika tangan kanannya baru mulai berayun hendak menampar Kyra, sebuah tangan lain yang lebih besar menahannya.

Sweet Anxiety.Where stories live. Discover now