06

5.6K 521 11
                                    

안녕하세요 요러번들 !!

Vote dan Komennya jangan lupa ya! Kritik dan Saran kalian sangat bermanfaat untukku dan kelangsungan cerita ini..

감사합니다 !!

.
.
.

Tok.. tok..

Aku baru saja akan menarik selimut untuk bersiap tidur malam ini, tapi suara ketukan pintu membuat kegiatanku lagi lagi dan lagi harus tertunda..

Oh tuhan! Semua kegiatan ku hari ini kenapa rata-rata harus tertunda! Auh jinjja! Dan ini sudah hampir pukul 11 malam..

Tok.. tok..

Aku langsung bangun dan berjalan ke arah pintu dimana suara ketukan tersebut terdengar..

Ceklek..

Sempat tertegun beberapa detik saat mendapati sesosok manusia yang kini tengah tersenyum sambil menggaruk lehernya yang ku yakini tidak gatal tersebut..

"Maaf mengganggumu malam-malam..."

Sosok manusia itu adalah Jaehyun, ya dia masih berada di apartemen ku. Dia akan menginap malam ini--Tapi! Kami tidak sekamar jadi tenang saja..

Walaupun kami sudah menjalin hubungan selama 1 tahun lebih sedikit, tapi kami masih menjaga apa yang tidak boleh di lakukan walaupun itu hanya sebatas ciuman di pipi sekalipun..

Dia akan tidur bersama dengan Hyunseob di kamarnya, namun aku tidak yakin dia akan tenang dalam tidurnya karena yang ku tahu sejak kecil bocah ingusan yang menjelma menjadi adikku yang di beri nama lengkap Ahn HyunSeob tersebut tidak pernah tenang dalam tidurnya...

Setahuku tidak sama sekali..

Dia akan menendang atau menaruh kakinya dia tas perut orang yang sekamar dengannya seenak hati, ah dia juga tukang mendengkur dalam tidurnya, pokoknya kelakuannya sama ketika saat dia sedang sadar, sama-sama Bar-bar!

"Ada apa? Apa Hyunseob membuatmu tak nyaman?" Tanyaku saat di rasa dia tidak langsung melanjutkan perkataannya tadi..

"Aniya.. hanya saja..."

Sungguh sebenarnya apa yang ingin di katakan oleh pria ini! Ini membuatku nyaris bertanya sambil berteriak jika tidak mengingat ini sudah hampir tengah malam dan juga karena dia..

"Aku lapar"

Oh rasanya ingin ku benturkan kepalanya ke dinding kamarku, sedari tadi dia hanya mengulur waktu untuk mengatakan hal itu? Wah luar biasa!

"Dan aku tidak berani makan sendirian"

Mwo? Tunggu? Tidak berani? Ya Tuhan dia itu benar seorang laki-laki. Bahkan jarak kamarku itu paling dekat dengan ruang tamu dan dapur...

"Jadi?" Tanyaku masih menatapnya datar dengan wajah setengah mengantuk..

Dia hanya tertunduk sambil kaki kanannya bergerak membentuk lingkaran kecil di lantai dengan ke-2 tangannya yang dia taruh di belakang...

Menggemaskan!

Atau..

Menyebalkan!

mungkin?

"Hahhh.. baiklah, ayo aku temani" Ujarku sambil menutup pintu kamar..

Dan sekarang senyum lebarnya terlihat seperti Joker saat aku mengatakan hal itu, kemana ekspresi wajah bersalah bak seorang murid yang tertangkap membuat masalah itu?

Ok sepertinya waktu tidurku juga harus tertunda! Lagi!

Tapi tak apalah, toh dia jarang menginap juga disini. Seharusnya aku bersyukur bukan?

"Ramen?" Tanyaku sambil membuka makasih di dapur tempat Hyunseob biasanya menyimpan persediaan ramen kami..

"Apa saja, yang penting rasa laparku teratasi" Ujar Jaehyun..

Aku pun mulai memasakkan ramen untuknya sementara Jaehyun duduk manis di meja makan..

"Kau tahu? Saat ini.. kita terlihat seperti sepasang suami istri" Ujar Jaehyun..

Aku hanya menatapnya sejenak yang sedang tersenyum itu lalu kembali terfokuskan untuk membuat ramen untuknya..

Tak berapa lama ramen yang ku buat sudah matang, asap tipis mengepul keluar dari mangkuk berisi ramen tersebut..

Tak ada percakapan antara aku dengannya yang saat ini sedang menikmati semangkuk ramen buatanku, sementara aku hanya menyesap teh hangat yang aku buat sebelumnya...

"Y/n?"

Jaehyun memanggilku dengan nada bertanya dengan mulut yang terus mengunyah ramen yang sempat dia masukkan kedalam mulutnya sebelum panggilan tersebut terlontar..

"Em? Kenapa?" Ujarku sambil menyesap teh di gelas berwarna kuning khusus milik ku, karena ini pemberian dari Jaehyun..

"Sepertinya setelah ini aku harus segera kembali ke dorm" Ujarnya..

"Malam ini?" Tanyaku dan dia hanya mengangguk sambil terus memakan ramen itu..

"Tapi.. ini sudah malam--ah tidak tapi ini sudah tengah malam, memangnya harus malam ini sekali? Tidak bisakah besok saja?" Ujarku..

"Tidak bisa, bahkan seharusnya aku sudah pulang dari tadi. Tapi karena aku merindukanmu, aku masih ada di sini" Ujar nya..

"Tapi kenapa?"

"Ey,, haruskah aku menelepon manager untuk meminta waktu karena pacarku yang satu ini masih merindukanku?" ujarnya dengan nada- entah itu menggoda atau mengejek..

"Kau mau ku pukul pakai sendok?" Ujarku..

Jaehyun, pria Jung ini hanya tertawa hingga memperlihatkan dimple nya yang menawan. hahhh... Inilah salah satu alasanku semakin terjerumus kedalam pesonannya. Ah tidak! Bukan hanya aku, tapi kita semua...

Benarkan?

"Aku serius, Jaehyun. Ini sudah malam" Ujarku..

"Tapi kami hanya memiliki libur 1 hari saja, dan besok pagi kami harus menjalani jadwal seperti biasanya sebelum kami melakukan tour kembali' Minggu depan" Ujar Jaehyun..

Perasan khawatir dan kasian tiba-tiba menyeruak begitu saja, benar kata Jaehyun. Mereka telah memilih jalannya untuk menjadi seorang idol dan mereka juga harus siap menerima segala konsekwensinya...

Bukan?

TBC

My Boyfriend is a Idol - Jaehyun Ver. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang