Motorcycle

34 9 0
                                    

Reno menatap Restu lamat-lamat. Akhirnya momen yang selama ini hanya diimpi-impikan Reno tiba. Yes.

"Juice," jawabnya singkat sekaligus gelagapan. JUICE?  "Eh bukan, maksudnya tidak. Saya punya galon sendiri. Galon? Ayolah Ren, dunia ini tidak akan berhenti berputar hanya karena kamu salah-salah bicara. Waktu terus berjalan, tidak peduli keadaan sekitar.

Restu menatapnya sambil mengernyitkan kening. Terkejut Restu, terheran-heran.

"Baiklah, aku akan pergi," kata Restu seraya membalikkan badan.

"Tunggu."

"Tadi kamu bilang juice, barusan lagi kamu katakan punya galon. Jadi kamu tidak butuh air mineral 'kan?"

"Sekarang aku butuh," kata Reno tegas sambil mengacungkan tangan.

Restu menyodorkan sisa-sisa air mineralnya yang hampir habis dan di tegak tanpa ambil nafas oleh Reno. Habis.

"Terima kasih airnya," Reno mengembalikan tumbler my bottle dalam keadaan kosong lompong-atau ada setetes sisa untuk semut. "Kemarin kenapa tidak datang?"

"Kenapa kamu menandai kehadiranku?"

"Tidak apa-apa. Mau pulang?"

"Iya." Restu merogoh-rogoh kantung bajunya dan mendapati ponsel bbs.

"Kamu mau pinjam hp android ku?"

"Kamu ngapain memperhatikanku?"

"Karna kamu di depanku."

"Oh iya. Tidak usah. Terima kasih atas tawarannya." Kini Restu merogoh tasnya dan mengambil iPhone 7+ lalu mengorder ojol seperti biasa. "Kamu kenapa masih disini?"

"Kamu ingin pesan ojek online? Tidak usah, biar aku antar saja. Ojek online mahal, biar aku saja yang menanggungnya. Kamu tunggu di sini." Reno berlari tergopoh-gopoh menuju garasi dan mengendarai motor bebeknya lalu kembali menghampri Restu yang masih tercengang. "Ayo naik."

"Tidak usah repot-repot. Aku sudah biasa pulang sendiri."

"Jangan. Ini sudah siang. Panas matahari sedang menyengat."

"Lalu apa bedanya jika aku pesan ojek online?"

"Ojek online hanya jaketnya yang sedikit berwarna hijau, tidak akan bisa mendinginkan teriknya matahari. Sedangkan aku? Hehehe. Kamu lihat saja. Kamu akan sejuk dibelakangku," papar Reno asal-asalan. Baru kenal sudah gombal-gombalan.

Restu memandang hamparan manusia hijau di depannya. Benar saja, mulai dari helm hingga baju dan celana, semuanya berwarna hijau. Bahkan sandal jepitnya pun berwarna hijau. Dilihatnya nama 'RENO RONGGOWARSITO tersemat diseragamnya.

"Ayo naik," tawarnya kesekian kali hingga suaranya terdengar sedang menahan busa.

"Lalu siapa yang menjaga ini?" Restu menunjuk panti.

"Temanku ada. Ayo naik."

Akhirnya tawaran 'ayo naik' dihiraukan oleh Restu.

"Baiklah, Reno."

"Darimana kamu tahu namaku?"

"Baju yang kamu kenakan."

"Oh iya."

Restu pun naik motor.

Kado Buat Restu [END]Where stories live. Discover now