Upacara sudah selesai, saatnya siswa yang terlambat diperiksa. Pak Agus menanyakan satu persatu siswa alasan mengapa mereka telat. Kini giliran Arga untuk ditanya.

"Mana topi kamu?" 

"Ketinggalan Pak." Arga menundukkan kepalanya.

"Sudah telat, atribut ke sekolah tidak lengkap, niat sekolah gak sih."

"Niat Pak."

"Pakai dijawab lagi, memangnya saya suruh jawab?"

"Enggak."

"Hukuman kamu setelah ini bersihkan kamar mandi cowok di lantai 2 saja, dan ditambah kamu kena poin. Bagi yang terlambat saya meringankan hukumannya hanya kena poin saja, tapi jika saya melihat wajah kalian lagi minggu depan, hukumannya akan saya tambah lebih dari ini. Mengerti?"

"Mengerti Pak." Para siswa menjawab serentak.

Seluruh siswa yang terlambat memasuki kelasnya masing-masing, begitu juga dengan Ara. Ara memasuki kelasnya dan beruntung dia karena Bu Dewi terlambat datang ke kelasnya. Ara masih memikirkan nasib Arga nanti, karena tahu pasti Arga akan dimarahi Bu Dewi karena terlambat. Bu Dewi masuk ke kelasnya dan menyuruh muridnya untuk menyiapkan bahan dan langsung pergi ke lab Biologi. Untuk mengerjakan pratek ini sudah dibuat kelompok kemarin, kelompok Ara terdiri dari Cika, Rendra dan Arga. Rendra adalah teman sebangku Arga. Praktek Sel Hewan dan Tumbuhan pun dimulai, Ara dan temannya mengerjakan sesuai petunjuk Bu Dewi. 

Saat ditengah jam pelajaran Arga mengetok pintu lab Biologi, lalu mengucapkan salam dan menghampiri Bu Dewi.

"Dari mana saja kamu?" Seragam Arga sedikit berantakan dan keringat bercucuran disekitar wajahnya. Dia juga mengatur napasnya setelah lari.

"Saya tadi abis dihukum karena terlambat."

"Saya tidak suka pada saat saya mengajar diganggu, keluar kamu tunggu satu jam berikutnya baru kamu boleh ikut praktek."

"Baik Bu." Ara yang melihat kejadian itu merasa semakin tidak enak hati ke Arga. 

Setelah satu jam pelajaran Arga memasuki lab dan diperbolehkan mengikuti praktek. Arga langsung menuju ke kelompoknya berada. 

"Wahh kacau lo Ga, baru awal sekolah udah telat, untung Bu Dewi lagi baik hari ini." ujar Rendra sambil menggelengkan kepalanya.

"Iya beruntung lohh, biasanya yang telat gak boleh masuk. Mungkin hari ini mood Bu Dewi lagi bagus." tambah Cika

"Bagus deh kalau gitu."

"Lagian kenapa lo telat?"

"Telat bangun."

"Tadi si Ara juga telat tapi dia masuk sebelum Bu Dewi datang. Ya kan Ra?" Cika menyentuh lengan Ara untuk menyetujui pernyataannya, Ara hanya menganggukan kepalanya. 

"Syukur deh lo gak dimarahin." jawab Arga pelan. Sangat pelan hingga tak ada yang mendengarnya. Kemudian mereka melanjutkan pekerjaannya dan menyelesaikan setelah itu membuat laporan untuk diberi ke Bu Dewi.

------

Tett... Tett..

Bel berbunyi tanda istirahat dimulai, Ara merenggakan pinggangnya lalu Cika mengajak ke kantin.

"Ra kantin yuk."

"Cik bentar deh."

"Kenapa?"

"Ajak Arga dong." 

"Cie..." Cika memberi senyum meledeknya.

"Apaan sih, ajak makan doang kok."

"Gak ada hujan, gak ada petir , gak ada angin, kok tiba-tiba gini?" Cika menaik turunkan alisnya.

"Lebay deh, udah buruan ajak dia." Arga dan Rendra bersiap berdiri ingin meninggalkan kelas, lalu terhalang oleh panggilan Cika.

"Ga, ada yang ajak makan bareng." Ara mendekati Cika lalu berbisik. "Jangan gitu, kesannya gue ajak makan berdua doang sama dia. Ganti kalimatnya." "Iya bawel deh." 

"Eh maksud gue, ke kantin bareng yuk bareng gue dan Ara."

"Oh yaudah, Rendra ikut sama kita ya." Mereka berempat berjala menuju kantin. Sesampainya dikantin, seperti biasa Cika menawarkan diri untuk memesan makanan.

"Gue pesen makanan buat kalian dulu ya, kayak biasa kan? Oh ya Ren lo mau pesen apa?"

"Gue samain kayak lo aja." Kemudia Cika berlalu pergi, Rio datang menghampiri ke meja makan.

"Eh si Cika udah pesen makan duluan ya?" 

"Iya." jawab Ara

"Yah yaudah deh."

"Lo gak pesen makan bro?" tanya Arga 

"Enggak deh, eh gimana nih nanti jadi nonton kan Ra?"

"Gue sama Cika sih jadi, Ga lo udah izin Cika buat ikut?"

"Hmm.. Belom sih nanti deh gue ngomongin sama dia."

"Ren lo mau ikut gak sama kita?" tanya Rio

"Enggak, sepulang sekolah gue ada urusan."

Setelah itu Cika datang dan mereka pun makan dengan tenang, kecuali Rio yang hanya melihati mereka saja.Arga meminta izin sama Cika dan disetujui olehnya, malah dia senang karena Arga ikut.  Bel tanda masuk berbunyi mereka pun masuk kelas masing-masing. Cika dan Rio jalan didepan Ara dan Arga, kemudian Ara ingin mengucapkan sesuatu yang selalu ia tahan sedari tadi.

"Ga, makasih ya buat tadi pagi."

"Iya, kalau butuh apa-apa tinggal bilang ke gue ya."

"Kalau gue butuh pas tengah malem gimana?"

"Ya selalu siap sedia kalau buat lo."

"Kenapa?" Ara merasa sedikit aneh dengan pernyataan Arga.

"Karena lo temen gue, that's what friend for right? "  Arga menengok ke Ara dan memberi senyuman yang tulus. Ara melihat senyuman yang diberi oleh Arga dan entah mengapa hatinya menghangat, dia tidak tahu karena kalimat yang dibilang oleh Arga atau senyumannya yang manis. 






























Salam V




ELUSIVEOù les histoires vivent. Découvrez maintenant