Entah apa yang ada dalam otak gadis ini, sepertinya Sinb masih memiliki banyak dendam kepada Chan.

"Apa yang kau bicarakan! Tidak hyung, tidak seperti itu. Aku datang mengawasi rumahnya dan ia pergi tengah malam tanpa diketahui orang tuanya dan memintaku mencarikan penginapan sementara," terang Han tapi Chan masih memandang tajam Sinb.

"Hyung ..." panggil Han yang merasa bersalah sekaligus takut kepada Chan.

"Pergilah, biar aku yang mengurusnya," ucap Chan dan Han pun akan pergi tapi Sinb menghalanginya.

"Kalau kau berani melangkah dari sini, aku akan berteriak jika kalian berdua hendak memperkosaku! Aku tidak peduli jika aku dituduh bohong, kalian harus sama-sama mendekam di penjara bersamaku!" ancamnya yang luar biasa tak terduga, membuat Chan tersenyum.

"Yeoja gila," gumamnya dan Sinb tertawa sinis.

"Dan kau apa? Namja brengsek!" balas Sinb.

Chan pun tertawa mengejek. Ia pun berjalan mendekati Sinb yang masih memegang erat Han. "Bantu aku membawanya pergi dari sini. Han, bawa kopernya."
"Yak! Apa yang kau lakukan!" teriak Sinb saat Chan menggendongnya paksa dirinya, menjadikannya seperti karungan beras. Membawanya pergi dari motel dan Han mengikutinya dengan membawa koper Sinb.

"Kau mau membawaku kemana!" jerit Sinb.

"Bukankah kau ingin diperkosa, jadi akan lebih asyik jika dilakukan di tempat yang sepi," jawab Chan yang membuat Sinb semakin histeris.

"Bajingan sialan! Aku bersumpah akan membunuh kalian!"

Kali ini Chan memasukkannya kedalam mobil dan orang-orang tak berani mendekatinya atau menolong Sinb karena mereka cukup tahu jika Chan adalah sosok yang paling di takuti setelah keluarganya.

"Tutup saja mulutmu itu, kalau tidak aku bisa lebih kasar dari sebelumnya!" tekan Chan dan Han menatap Sinb sambil menggeleng. Entah memiliki hubungan aliansi jenis apa mereka berdua ini? Yang pasti, setelah keinginan konyol Sinb untuk di culik, Han sedikit memiliki pemakluman baginya. Karena ia nampak mirip dengan saudarinya yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Sinb pun akhirnya diam, sepertinya Han dapat diandalkan dan kali ini ia tidak akan merasa was-was. Lagi pula, ini kesempatannya untuk memberikan pelajaran pada semua orang. Sinb lelah hanya menjadi kaum tertindas dan sekarang ia ingin membalas semuanya. Ia harus bisa bertahan dimana pun dengan siapapun.

Akhirnya Sinb memilih untuk menutup matanya dan terlelap begitu saja. Han yang melihatnya berdecak dan Chan mendesah berat.

"Apa benar, ia kabur dari rumahnya?" Chan bertanya dan Han mengangguk.

Han pun menoleh, memastikan lagi jika Sinb benar-benar tidur. "Aku rasa, ia pergi tanpa pertimbangan hyung," ucap Han.

Chan pun memandangi Sinb dari kaca spion atas. "Ini bagus, aku bisa sedikit bermain-main dengan Minho." Chan tertertawa dengan pikiran piciknya dan Han terlihat sekali kurang menyetujuinya.

"Jadi hyung, kau akan membawanya kemana?" Han mencoba mencari tahu rencana Chan.

"Apartement tentunya, aku juga sedang dalam masa hukuman. Tidak bisa keluar setiap saat, sekarang saja aku datang dengan beralasan jika kau masuk rumah sakit. Jadi, jika yeoja gila ini membutuhkan sesuatu, kau saja yang mengurusnya. Buat ia senyaman mungkin, sampai ia malas untuk pulang." pinta Chan yang seketika membuat Han cukup lega.

"Tentu hyung." Han menjawabnya dengan sedikit bersemangat.

Mungkin dulu, ia berpikiran Sinb adalah gadis yang bebal sejenis Yebin atau Yeji tapi kenyataannya ia hanya gadis manja yang tak tahu tentang realita dunia.

UPROAR | SINB | SKZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang