Part 22 | What's wrong boss? (2)

Start from the beginning
                                    

"Gak, gak perlu!" Dia menolak lantas mendorong dan memaksa Taeyong supaya duduk berbagi tempat bersama pengunjung lain. Ada pasangan kakek-nenek di sampingnya, mereka duduk bersebelahan, sambil mengenggam tangan dan terlihat mesra di usia mereka yang sudah tua.

"Temanin mereka aja." Bibirnya melengkung ke atas membentuk senyuman cantik, sempat membuat Lee tertegun, namun dia langsung membuang muka dan mengusir Jisoo jauh-jauh.

Jisoo masih bingung mencari stand permen kapas. Sejak tadi dia mencari itu dan merasa tak nyaman telah membuat bossnya kelelahan. Karena itu, dia memaksa Taeyong istirahat, sementara dia berkeliling sendiri mencari stand permen kapas. Permen kapas jajanan favoritenya saat kemari. Dia bersama Ari dan Yuta pasti tak pernah melewatkan jajanan itu.

Karena taman hiburan luas, dia hampir mengelilingi semua tempat sekadar menemukan stand permen kapas. Biasanya Yuta sebagai petunjuk jalan, sisanya dia bersama Ari menunggu di tempat Taeyong istirahat barusan.

"Itu bukan sih?" gumamnya menengok ke depan, melihat stand permen kapas yang ramai dikelilingi oleh pembeli. Jisoo bertekad ke sana sebelum suara lantang berseru keras dari arah selatan. "KIM JISOO!!!" teriaknya.

Jisoo menoleh kaget, matanya membulat sempurna begitu melihat dan mengenali sosoknya. Dia tak menyangka akan bertemu dengannya di sini.

"JANGAN KABUR!" Dia berteriak memperingati, tapi Jisoo terlanjur kabur sebelum ditangkap dan dipaksa pulang. "Jangan kabur!!!" Pria itu mengejarnya bersama sedang teman-temannya yang ikut mengejar.

"Han! Mau mau ke mana?" tanya mereka mengejar perginya temannya itu.

Alhasil mereka saling kejar-kejaran. Jisoo susah payah mencari tempat sembunyi, pria itu masih tetap mengejarnya, sedang teman-temannya berteriak menyuruhnya berhenti. "Woi, Han, berhenti!" Mereka tidak tahu apa-apa, dan hanya berlari mengejar temannya.

"Sialan, dia ngapa di sini!" gerutunya.

Taman hiburan ini termasuk tempat terjauh dari radar pria itu, dan bertemu dengannya di sini membuatnya akan berpikir kembali jika teman-temannya mengajak kemari.

"BERHENTI!!!" Dia berteriak dan masih mengejarnya.

"Han, berhenti kenapa? Capek, woi!" Teman-temannya berteriak lebih jengkel.

"Han, berhenti kenapa? Capek, woi!" Teman-temannya berteriak lebih jengkel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jisoo!!!"

"Enggak mau!" balasnya. Jisoo sempat menoleh belakang dan kaget karena jarak mereka hampir berdekatan, lantas dia mempercepat larinya membelok ke kiri mengambil jalan termudah untuk kabur.

Mereka kejar-kejaran di tempat umum, otomatis menjadi bahan gunjingan pengunjung karena terganggu dan tak sengaja menyenggol tubuh. Taeyong yang tadinya duduk tenang menunggu, kini bangkit dengan mata menyipit ke depan begitu melihat Jisoo dikejar oleh tiga laki-laki muda.

Penglihatannya tidak salah, gadis itu benar-benar Jisoo sekretarisnya. Lantas dia bergegas menyusul berniat menolong dan kebetulan mereka berpapasan di belokan pertama. Jisoo hampir mengumpat karena dikejutkan oleh Taeyong yang menarik lengannya.

"Ada apa?"

"Ruwet!" jawabnya sambil melihat belakang penuh waspada. Khawatir jejaknya ditemukan olehnya. "Shit!" umpatnya begitu melihat sosoknya yang kini berlari mendekat.

Jisoo bertekad kabur tapi Taeyong menahannya. "Darurat Boss, darurat! Saya mesti ka ... bu ... r." Suaranya tenggelam tubuhnya tiba-tiba dipeluk olehnya. Karena tak ada pilihan lain, Jisoo langsung balas memeluk, bersembunyi, dan Taeyong membungkus tubuhnya dengan sempurna, menyembunyikan sosoknya.

Taeyong melihat pria muda itu lewat, disusul dua pria muda lainnya. Mereka tetap lari mencari, sementara yang dicari ada dipelukannya. Mendengar suara tak asing menyebut namanya, Jisoo semakin menenggelamkan kepalanya di dada Taeyong. Untung sekali si boss mau membantunya. Apabila dia tetap memaksa berlari, dapat dipastikan dia akan tertangkap, karena pria itu jago lari, sementara dia payah.

"Udah pergi?"

"Hm?" balik tanya Taeyong sempat menunduk ke bawah, melihat kepala Jisoo yang sembunyi di dadanya. "Oh, belum," jawabnya berbohong.

Jisoo yang ingin mengintip tertahan, karena Taeyong tidak mengizinkan.

"Mereka ke sini lagi.

"Benaran?" Jisoo buru-buru menyembunyikan dirinya. Tanpa sadar Taeyong menahan senyum di wajah dan berbohong lagi. "Iya, Kim, mereka di sini."

"Boss, serius, 'kan?"

"Iya, Kim. Untuk apa saya berbohong?" bibirnya menahan senyum, karena sadar telah berbohong.

Jangan tanya kenapa, dia sendiri tidak tahu kenapa harus berbohong.

...

"Kamu bilang ketemu, lalu mana?"

Dia meringis. "Kabur lagi, hehehehe." Membuat pria paruh itu tersebut, berdecak dan menatapnya galak.

"Kamu gimana, sih?!" tegurnya sambil mengambil dokumen di dalam laci dekat tempat beliau duduk.

"Papa mau ngapain?" tanyanya kaget begitu melihat isi dokumen yang diambil oleh papanya.

"Coret kakak kamu dari KK."

"Pa?"

"Akibat gak pulang lebih dari satu tahun!" katanya, "ini juga berlaku untuk kamu, Yohan."

Seorang bapak Kim Dong Wook tidak pernah main-main dengan ucapannya. Yohan sebagai anak terbungsu melongos prihatin saat nama kakaknya tercoret dari KK.

 Yohan sebagai anak terbungsu melongos prihatin saat nama kakaknya tercoret dari KK

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ea mantul 🙊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ea mantul 🙊

[2] Ugly Kim | taesoo [✔]Where stories live. Discover now