18

273 36 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









Hanya suara bising televisi yang terdengar di ruang rawat inap saat ini.

Kedua orang yang berada di ruang kini saling terfokus pada acara hiburan di depan mereka.

Changbin yang duduk tepat di samping ranjang rumah sakit menggenggam tangan Heera yang juga sedang duduk di ranjang.

"Kamu ga makan ,Bin?"

Changbin menoleh, "Ntar aja kk, Changbin belum laper. Lagian kk juga sendiri kalau Changbin tinggal."

Heera tersenyum, "Ga apa Bin. Toh bentar lagi Hyunjin dateng."

"Ga ap, Changbin nunggu Hyunjin dateng aja dulu."

Heera mengangguk lalu kembalu fokus ke layar televisi.


Kriet


Suara pintu terdengar, nampak Hyunjin yang baru saja tiba dengan kantong plastik di tangannya.

"Kk belum makan?"

"Belum di bawain, bentar lagi kayaknya."

Hyunjin mengangguk lalu ikut duduk di ranjang.

Tak berapa lama terdengar ketukan dari arah pintu lalu masuk seorang perawar rumah sakit membawa nampan berisi makanan.

"Makan malam nya. Nanti taruh di trolley di depan kalau sudah selesai. Permisi"



"Ya udah, kita bareng aja makan. Tadi gua udah beliin lu makan Bin."

Changbin yang sedang membuka bungkus makanan Heera pun menoleh, "Thank Jin."

Setelah itu mereka makan bersama, Heera dengan makanan rumah sakitnya dan Hyunjin Changbin dengan makanan mereka.

"Jin, kk minta ayamnya dong. Makanan disini ga enak, ga ada rasanya."

Hyunjin menoleh, "Makanya kk cepet sembuh. Itu lidah ga ngerasa apa apa karna kk sakit."

Kebiasaan Hyunjin, mengomel dulu baru memberi.

Sedangkan Changbin hanya tersenyum melihat tingkah kakak adik di depannya ini. Membayangkan seandainya Ia juga punya saudara.












Kini hanya ada Changbin dan Heera, karna Hyunjin sedang meletakkan nampan rumah sakit, sekaligus ke kantin membeli beberapa makanan.

"Changbin ga pulang?"

Changbin menggeleng, "Engga, Changbin disini aj nemenin kk. Lagian di rumah juga ga ada siapa siapa."

"Mamah sama papah?"

"Mamah lagi nemenin papah ke Jepang, ada pertemuan sama rekan disana."

Heera mengangguk, "Oh ya ampe lupa, nilai kamu gimana?"

"Changbin lulus kk, peringkat 5 di sekolah."

Heera tersenyum, lalu memeluk Changbin yang posisinya berdiri di sebelahnya sedari tadi.

"Selamat ya. Kk bangga sama kamu."

Changbin yang sebelumnya terkejut kini tersenyum lalu membalas pelukan Heera.

"Kk, trus sekarang boleh ga kita ada hubungan?"

Pertanyaan Changbin sontak membuat Heera terkejut, tapi mereka masih dalam posisi berpelukan.










"Aku sayang sama kamu Bin."

Younger  || EndWhere stories live. Discover now