Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seperti yang sudah di rencanakan oleh Changbin dan teman temannya.
Mereka akan belajar bersama, dengan alasan ujian yang semakin dekat.
Dengan bantuan Heera tentunya.
"Kak bantuin Hyunjin sama yang lain belajar ya."
Pinta Hyunjin pada si kakak yang sedang duduk di ruang tengah dengan Inu yang ada di pangkuan nya.
"Ajarin apa Hyun? Kamu kan tahu, kalau kk jurusan nya beda. Kk itu jurusan konseling. Kalau ada temen mu atau kamu yang bermasalah baru bisa kk bantu."
"Ih kk, ya ajarin yang kk bisa. Kk kan lumayan pinter."
"Hadeh, iya deh kk bantu sebisa kk aj ya. Lagian kamu kenapa ga minta bantuan kk Minhyun aja."
"Kak Minhyun kan ga ada di rumah. Yang ada cuma kk sma Hyunjin doang."
"Iya iya. Ya udah sana kamu ambil buku mu. Temen mu bakal dateng jam berapa?"
Hyunjin nyengir, "Bentar lagi nyampe kok kk."
Sesuai rencana mereka kini duduk melingkari meja di ruang tengah, namun ke lima orang yang berada di sana memasang tampang malas.
Rencana mereka memang berjalan hanya saja tidak sesuai rencana.
Mereka memang di temani oleh Heera hanya saja, ada satu orang yang dengan santainya duduk di samping kanan Heera saat ini.
Pria itu anak jurusan kedokteran, Kang Baekho. Duduk di sebelah kanan Heera sambil sesekali tersenyum dan bercakap pada Heera.
Changbin, Hyunjin, Seungmin, Jisung, Felix hanya menatap ke arah Baekho malas. Jika bisa bertelepati, mereka ingin agar Baekho keluar dan tidak mengganggu rencana mereka.
Baekho mendekat ke arah Heera lalu membisikkan sesuatu.
"Sepertinya aku menggagalkan rencana mereka."
Heera menjauhkan wajahnya lalu menatap bertanya pada Baekho, sedangkan Baekho hanya melirik sekilas ke arah anak anak muda di depan mereka.
Dan Heera yang mengerti langsung tersenyum dan pura pura mengabaikan kelima anak muda di depannya.
