Jungkook rindu hingga rasanya akan mati.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah botol susu formula itu sudah habis isinya, Jungkook bahkan baru menyadari bahwa bayi kecilnya yang rapuh itu sudah tertidur dengan lelapnya.

Tersenyum begitu lembut sembari menatap buah hatinya, beruntung sekali anaknya menuruni banyak gen dari ibunya, hingga ia tidak perlu merasa terlalu berlarut dalam hal tiadanya Taehyung.

Melepas pelan tubuh mungil bayinya dalam gendongan, dan perlahan meletakkan kembali pada kotak bayinya, setidaknya itu sangat aman bagi anaknya.

Jungkook selalu mengurung dirinya, kejadian beberapa bulan yang lalu selalu menjadi momok menyeramkan bagi dirinya, saat Taehyung memilih untuk meninggalkannya.

Ia berusaha tegar dengan hal itu, tapi nyatanya Jungkook sudah terlalu jauh tenggelam dari ketergantungannya pada Taehyung.

Saat Taehyung pergi, nyatanya jiwa Jungkook juga sudah ikut pergi bersama Taehyung.

Sosok yang begitu ia cintai, telah tiada di sisinya lagi.

Jungkook lelah menangis, menangisi sosok yang ia rindukan berharap agar kembali dengan cepat.

Nyatanya tak mungkin dan tak akan bisa.

Jungkook meraih handuk bersih dan membawanya ke kamar mandi, ia butuh menyegarkan dirinya sendiri.

Beberapa menit berkutat dengan peralatan mandinya, Jungkook keluar dari kamar mandi dengan handuk yang setia melingkari bagian pinggang seksinya.

Ia terlalu malas untuk sekedar menggunakan baju, maka dari itu ia tetap hanya menggunakan handuknya itu yang masih melekat pada tubuh bagian bawahnya.

Jungkook berjalan ke arah kulkas, ia begitu merasakan haus. Mengambil sekaleng soda dan mendudukkan dirinya pada kursi di meja makan.

Tangannya sibuk memetik satu buah anggur dari tangkainya dan segera memasukkan dalam mulutnya.

Lalu beralih meraih sebuah pisau buah untuk mengupas sebutir apel segar merah darah ditangannya.

Ia perlahan mengupas buah itu, tapi pandangan matanya kosong, dan itu berbahaya.

Tapi Jungkook sudah terlalu biasa mengupas apel walaupun matanya tertutup sekalipun jadi itu bukan sebuah masalah besar.

Memotong menjadi bagian kecil yang panjang lalu memakannya.

Pandangannya kembali lagi menatap ke arah sebelah ruang keluarga, ia tadi tidak melihat adanya sebuah benda di atas meja tapi sekarang sudah ada benda itu.

Ia bingung, namun bisa saja benda itu memang sudah ada di sana.

Melangkah pelan menapaki anak tangga menuju ke kamarnya, yang terdapat buah tercintanya.

Melihat Jeon Taeguk yang masih setia mengarungi indahnya mimpi, dengan satu ibu jarinya yang ia hisap.

Jungkook terkekeh pelan melihat kelakuan bayi yang baru genap 5 bulan itu.

[not] FAKE LOVE ~KOOKV~Where stories live. Discover now