"Bagi eomma, dia sudah melakukan kesalahan saat mengiyakan keinginanmu menikah dengannya. Orang tua macam apa yang justru mendukung ketidakbahagiaan anaknya. Dia merasa menjadi seorang ibu yang gagal."

"Sooyoung-ah."

"Eonni! Aku rasa hal itu wajar dan pasti dirasakan setiap ibu di dunia ini. Kau juga mungkin akan melakukan hal yang sama seandainya melihat anakmu tidak bahagia di kehidupan rumah tangganya. Eomma sudah lama menahan hal ini."

"Aku bahagia saat ini Sooyoung-ah." lirih Baekhyun.

Joy menatap Baekhyun lalu beralih pada Chanyeol.

"Aku akan membahagiakannya. Sampai maut memisahkan kami."

Joy membuang nafasnya perlahan. Lalu melanjutkan sarapannya.

Sepertinya, yang terjadi pada rumah tangga Baekhyun dan Chanyeol saat ini sudah jauh lebih baik dari apa yang selama ini menjadi kekhawatiran ayah dan ibunya. Dapat Joy lihat, saat ini kakaknya sudah jauh lebih bahagia. Bahkan dia lihat interaksi antara kakaknya dan Chanyeol juga sudah sangat baik.

Tak ada tatapan tak acuh dan juga sahutan dingin dari bibir keduanya.

Joy tersenyum simpul. Apa yang akan dia katakan pada kedua orang tuanya saat dia sudah pulang ke Korea nanti?

Ehm...

Kakaknya sudah bahagia dengan rumah tangganya saat ini.

Namun...

"Sooyoung-ah! Menikah itu bukan hanya tentang kau bahagia atau tidak. Benar, kebahagiaan itu yang utama, tapi tidak bisa dijadikan patokan seseorang untuk melanjutkan atau tidak rumah tangga mereka. Saat kau memiliki ribuan alasan untuk berpisah, kau akan menemukan satu alasan kenapa memilih untuk tetap bersama."

Joy menatap kakaknya.

"Bukan seberapa sering aku tersakiti yang membuatku bodoh hingga memilih tetap bertahan dengannya. Tapi...." Baekhyun membalas tatapan adiknya. "Seberapa banyak harapan baru yang terbentang di depan kami setelah badai besar melanda rumah tangga kami. Kau tak tahu dan mungkin tak pernah tahu, bahwa untuk melewati semua masalah dalam rumah tangga, kau tak butuh kata berpisah, kau hanya butuh kata bertahan. Memutuskan berpisah, tak semudah membalik telapak tangan Sooyoung-ah."

"Eonni! Aku...."

"Aku tahu kekhawatiran eomma dan juga appa. Kalau aku di posisi mereka, aku pasti juga akan melakukan hal yang sama untuk anakku seandainya aku melihatnya tak bahagia hidup dengan pasangannya. Tapi seperti yang kau tahu dan kau lihat saat ini, hubungan kami, jauh lebih baik dari sebelumnya."

Joy melirik Chanyeol, lalu kembali menatap sang kakak.

"Aku melihatnya eonni. Aku berharap tak hanya saat ini, selamanya kalian harus selalu bahagia."

Chanyeol menatap kagum istrinya. Baekhyun adalah wanita yang luar biasa. Bahkan dia sendiri tak akan bisa menjawab seandainya diberi pernyataan seperti itu. Apa yang bisa dia jawab tadi selain kalimat bahwa dia akan selalu membahagiakan Baekhyun.

Ternyata berumah tangga tak sesederhana itu.

.

.

.

Setelah sarapan, Chanyeol mengajak Baekhyun, Joy dan Sung Jae mengunjungi pengunungan Alpen. Bermain sky disana.

Baekhyun terlihat amat sangat bahagia, berulang kali dia mencoba meluncur tapi tak jarang gagal karena ini untuk pertama kalinya dia menggunakan papan seluncur diatas salju.

I decided to stop [END]Where stories live. Discover now