Masa itu

5 1 0
                                    

Malam gelap yang dihiasi oleh banyak bintang-bintang di langit, selalu ku pandang dari jalan yang Diramaikan oleh para mahasiswa yang ingin pulang ke kampung halamannya. aku bersama abangku juga menuju arah yang sama dengan mereka.
Aku boncengan pada trail CRF 150, trailnya sangat tinggi bagiku. sampai kakiku jauh untuk menyentuh bumi.
Didalam perjalanan itulah aku mengingat masa kecilku kembali.
"Adek kakinya di renggangin ya" (boncengan sepeda)
"renggangg itu gimana bang?"(dengan herannya)
" gini...(sambil mengajarkannya padaku)  jangan ubah ubah kakinya yaa, nanti masuk ke dalam jari loh dek."
"iya bang"
"sampek rumah begitu terus yaa, sampek abang bilang turun"
"iya"

Begitulah kurang lebih percakapannya Masa itu.

seketika aku tersenyum :)
mengingat masa kecil ku itu.
aku begitu penurut.
dengan posisi duduk yang sama aku mulai ingin merasakan masa itu lagi.
Tetapi waktu sudah lama berlalu.

Kisah Di lain waktu dengan orang yang sama yaitu abangku.

Saat itu aku tidak tau persis berapa umurku. Yang aku ingat aku mengenakan baju yang dijahit dan didesain ibuku sendiri, warnanya orange yang di tempelkan hiasan- hiasan imut hello kitty.
aku berada di sebuah acara wisuda kakak pertamaku tepatnya di gedung AAC Dayan Dawood. Kebetulan abangku diamanahkan oleh ibuku untuk menjagaku di luar gedung, karena orangtuaku akan menemani kakakku masuk ke dalam gedung.
Saat itu kalo tidak salah abangku masih SD. aku yang tiba-tiba melihat seorang anak sebaya ku memakan ice cream warna-warni, tiba tiba meminta abangku untuk membelikannya.
"abang beliin ice cream itu"
" Abang gak ada uang dek, nanti kalo ibu dan Abu keluar kita beli ya"
" gamau, aku maunya sekarang, hwaaaaaaaaaaaaaaaa" (nangis)
" adek,, adek tunggu dulu. jangan nangis dekk"
" aku mau ice cream, huaaaaa"

Tiba-Tiba
"dek, lihat tuh ada pelangi"
" dan tiba tiba juga tangisanku berhenti dan aku tercengang untuk pertama kalinya aku melihat sesuatu yang berwarna warni yang sama seperti ice cream ada dilangit yang disebut "pelangi".
setelah itu akupun mulai membahas pelangi dengan abangku dan melupakan ice cream itu.




Tidak seindah yang terlihatDove le storie prendono vita. Scoprilo ora