•SULIT MEMAHAMI•

Start from the beginning
                                        

"Aduhhhhh lupa aku," seru heboh Zeline.

"Kenapa Lin?" tanya heran Bella.

"Hp ku masih di kelas aman gak yah?" tanya Zeline.

"Yak ampun Lin, kan udah aku bilang aman kok kalau di kelas. Santai aja kali," jawab Bella meyakinkan kembali untuk membuat panik Zeline hilang.

"Iya deh," ucap Zeline sambil menghela nafas.

"Hai cantikkkkkkkkk," seru Justine yang tiba-tiba datang dan ada di depan Zeline dan Bella.

"Hai playboyyyyy," jawab cetus Bella sedangkan Zeline hanya merespon 'hai' lewat bahasa tubuh dengan menganggukan kepala.

"Apa sih Belll, jangan buat nama gw jelek dong di depan sang pujaan hati gw yang cantik ini," ucap Justine sambil mengombali Zeline.

"Iya deh, ngecilin masalah. Ya udah Lin, aku pesen makanan kita dulu yah," ucap Bella hendak berjalan pergi.

"Gw nitip Bel, bakso yak pliseee!" ucap Justine sambil merayu. "Gw mau ngobrol ama bidadari kantin soalnya, nanti mintak anterin aja ke sini semua kamu gak usah bawakin deh Bel," seru Justine.

"Mulai deh, ya udah tapi tar bill kamu yang bayar yah," ucap Bella sambil tertawa sinis.

"Gampang lah itu, pesen apa aja Zeline ama lu Bel, gw yang bayar!" ucap Justine.

"Gak usah Bel, punya aku bayar sendiri aja," cetus Zeline.

"Gak papa kok Lin sesekali juga ini si Justine yang bayarin, yah gak tin?" balas Bella.

"Iya Lin, gak apa-apa. Kan gak tiap hari juga aku yang traktir," ujar Justine.

"Ya udah deh," balas Zeline cuek.

Bella pun pergi bergegas memesan makanan untuk mereka bertiga.

"Zeline, cuek amat," rayu Justine.

"Dasar cowok perayu," ujar Zeline dalam hati.

"Ngomong lah Lin, aku kan pengen ngobrol sama kamu," ucap Justine sambil memasang muka melas. Justine ingin lebih mengenal Zeline dengan mengajaknya mengobrol, tapi Zeline seolah menutup diri darinya.

"Kamu mau ngobrolin apa emang?" tanya Zeline tapi dengan ekspresi cueknya.

"Gak tau kenapa, aku suka banget ama kamu Lin. Gak masalah kan rasa suka aku sama kamu bisa berubah jadi rasa cinta?" ujar Justine.

"Kamu suka aku dari mana sih?" tanya Zeline datar.

"Yak ampun Lin, sebagai orang yang menyukaimu. Siapa coba yang gak mau punya pacar cantik seperti kamu. Kamu itu cantik banget Lin," ucap Justine kemudian langsung mengambil sesuatu dari sakunya. Ternyata sebuah cermin. Justine sudah menyiapkan sebelumnya.

"Bercerminlah lah Lin," ucap Justine sambil memberikan cermin yang kemudian diambil oleh Zeline walaupun terpaksa karna tidak enak.

"Apa yang kamu liat Lin?" tanya Justine menunggu respon Zeline.

"Pantulan diriku lah," jawab ketus Zeline.

"Tapi yang aku liat, itu bidadari yang cantiknya alami, dan manusia biasa seperti aku bakal sangat beruntung kalau bisa dapetin kamu walau belum tau kamu bakal ngabulin inginku ini," rayu Justine sambil tersenyum manis. Hal itu membuat Zeline tersipu karna pujian manis dari mulut manis seorang Justine Aprilius. Ini hanya sebatas karena perkataan manis Justine membuat Zeline tersentuh sebagai seorang perempuan.

"Jadi mau lu apa sih?" Cetus Zeline sambil menatap Justine serius

"Yah aku berharap kamu bisa jadi pacarku Lin! Aku gak maksa kok," ucap Justine sambil merasa gugup.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 28, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A r i o nWhere stories live. Discover now