Pelajaran pertama sedang berlangsung di kelas 12A. Waktu pun menunjukkan pukul 8 pagi, yah seperti biasa kemudian Arion datang dan masuk kelas.
"Pagi pakkk kumis.." sapa Arion pada Pak Kardi.
Pak Kardi hanya menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan pelajaranya kembali. Dan untuk pertama kalinya hampir seluruh murid kelas 12A menatap Arion dengan tatapan sinis. Arion merasakan hal itu namun ia hirau dan tetap berjalan santai menuju kursinya.
"Si bon cabe kok pucat hari ini?" tanya Zeline dengan raut wajah khawatir, "apa karna kejadian kemarin yah jadi dia belum pulih!?" batin Zeline lagi.
"Kenapa pada natap gw sinis yah ini anak-anak kelas?" pikir Arion dalam hati, "apa gara-gara kejadian gw maki-maki Citra kemaren yah?" Arion sedikit berpikir ulang, "tapi bagus lah kalau begitu," ucap Arion kembali dalam hatinya.
"Nif!!" panggil Arion sambil menepuk punggung Hanif yang duduk di depan Arion.
"Apaan?" jawab Hanif.
"Lu ngerasa ada yang aneh gak di kelas ini?" tanya Arion padanya.
"Aneh kenapa dah? Perasaan gak ada apa-apa." jawab Hanif.
"Apa yang gw mau akhirnya ke capai? Gw berhasil membuat satu sekolah benci ama gw?" tanya Arion lagi.
"Oo itu mah sebenernya......." ucap Hanif terhenti.
"ARION DAN HANIF KALAU MAU NGOBROL MENDING KELUAR!!!" teriak Pak Kardi marah.
"Woke pak," jawab Arion kemudian langsung bergegas berdiri.
"Yok nifff ke tempat biasa." ucap Arion yang mengajak Hanif keluar.
"Hadeh ini bangke," batin Hanif yang kemudian bergegas dengan terpaksa berdiri lalu mengikuti meninggalkan kelas.
"Ijin yah pak," ucap Hanif ke Pak Kardi.
"Iya pak Kumis, makasih udah ngasi ide untuk ngobrol di luar," sambung Arion. Lalu Hanif dan Arion pun keluar dari kelas.
"Anak itu!" batin Pak Kardi.
Arion dan Hanif pun berjalan dan menuruni lantai demi lantai. Karna Arion mengajak Hanif untuk ke rumah pohon yang ada di belakang sekolah. Yah itu adalah tempat andalan Arion untuk mengobrol bersama sahabatnya. Tapi tetap ada yang aneh, tidak terlihat siswi-siswi yang menempel di kaca-kaca kelas seperti biasanya. Lalu mereka pun sampai di belakang sekolah, dan bergegas menaiki tangga rumah pohon dan masuk ke rumah pohon itu.
"So, sebenernya ada apa, Nif. Apa yg mau lu bilang?" tanya Arion sedikit penasaran.
"Lu tadi nanya ada yang aneh, emangnya apa yang aneh?" tanya Hanif berputar-putar.
"Bego dah, tadi kan tadi udah gw jelasin!" ucap Arion dengan sedikit kesal.
"Oooo iya sorry lupa gw Rion," jawab Hanif.
"Jadi gini Rion," lanjut Hanif lalu mengambil handphone miliknya.
"Lu perlu liat ini!!" ucap Hanif sembari memperlihatkan kepada Arion sebuah vidio youtube.
Terlihat di dalam vidio itu adalah moment saat Arion mempermalukan Citra di kantin, tidak jelas vidio itu di upload oleh siapa karna pengupload menggunakan akun Fake. Terlihat jelas moment ketika Arion memaki Citra, sampai ucapan Arion yang bilang Citra bego, tolol, dan murahan–pun terdengar jelas. Vidio yang baru di upload jam 3 pagi itu sudah mendapatkan 10rb view dan banyak komentar. Semua komentar 90% adalah hinaan buat Arion.
"Itu cowok apa banci sih!"
"Kejam banget, cewek kok dikasarin gitu!"
"Sama cewek kok gitu yah!?"
YOU ARE READING
A r i o n
Teen FictionDELVIN ARION, cowok tengil yang super nakal dengan kelakuan buruk di sekolah, tidak pernah mendengarkan guru bahkan selalu menyampingkan aturan sekolah sesuai maunya, tapi herannya sang Arion tidak pernah mendapatkan hukuman dari guru-guru bahkan me...
