•SPECIAL PART•

3.6K 190 36
                                        

Arion sedang berada di dalam toilet, yah seperti biasa dia salah masuk Toilet sehabis berlari dari kelas tadi. Tapi kali ini dia tidak mengecek tekanan jantungnya, melainkan langsung bergegas mengambil sabun muka yang selalu ada di dalam sakunya. Sambil mencuci mukanya Arion mengerutu.

"Tadi kenapa pas cewek setengah bisu itu nyentuhin tangannya ke pinggang gw, gw merasa nyaman," pikir Arion sambil berbicara kepada pantulan dirinya sendiri di kaca.

"Gw ini kenapa yah sebenenya, kalau ditanya gw suka tuh cewek jelas jawabannya kagak. Gw belom kenal banget sama dia, jadi gak mungkin kalau gw punya rasa apa lagi yang namanya cinta," pikir Arion lagi.

Karna Arion tipikal cowok yang benar-benar pemikir dan berfikir realistis. Baginya, cinta itu ada karna setelah lama mengenal satu sama lain. Mengerti satu sama lain, tau kekekurangan, kelebihan masing-masing dan bisa nerima kedua hal itu. Selain hal itu dia hanya menganggap cinta itu sebagai nafsu sesaat yang bisa menghancurkan hidup siapa pun.

"Tapi jujur, kenapa gw pengen selalu peduli sama Zeline," ucap Arion.

Ucapan itu adalah untuk pertama kalinya Arion menyebut nama Zeline yang selama ini disebutnya si bisu atau setengah bisu.

"Udah Arion, kenapa jadi ngomong ngelantur gini. Ngapain juga lu jadi mikirin si setengah bisu itu," gerutu Arion pada dirinya sendiri.

Bunyi bell tanda jam istirahat pun terdengar, Arion kemudian membilas mukanya dengan air kemudian mengeringkan mukanya dengan tisu dan segera bergegas keluar karna bakal banyak cewek yang bakal ke toilet itu, jelas karna itu adalah toilet cewek.

Arion pun keluar dari toilet dan langsung menuju ke kantin. Sesampai di kantin seperti biasa menjadi pusat perhatian seluruh siswi. Arion pun mencari meja yang kosong, kemudian dia duduk. Banyak sekali para siswi yang ingin duduk di meja kantin tempat Arion duduk.

"Arion gw boleh duduk di situ," tanya Jeje dengan ekspresi sangat berharap karna semenjak dirinya bisa memeluk Arion kemarin, Jeje makin tergila-gila dengan Arion.

"Kagakkk boleh?!" teriak Arion yang membuat Jeje murung lalu pergi mencari tempat lain untuk duduk.

"Kak Arion," sapa salah satu siswi kelas 11D yang sedang berdiri bersama dua temannya.

"Apa?" balas Arion.

"Kita boleh duduk ama kak Arion gak? Pliseee kak.." tanya siswi kelas 11D itu sambil memasang muka memelas.

"Kagakkkkkk.. cari meja lain sana!!" teriak Arion. Yang membuat ketiga siswi kelas 11 itu murung lalu pergi mencari meja lain

Memang sangat sulit untuk satu meja dengan Arion kalau lagi di kantin. Karna Arion dari dulu tidak mau makan bersama orang yang tidak di kenalnya dekat.

"Kakak kalau aku boleh gak?" ujar seseorang yang bersuara cowok tapi dibuat kecewek-cewekan

"Ka........" ucap Arion yang lalu menoleh dan melihat siapa itu. Dan ternyata itu adalah Hanif sang sahabatnya, "ehhhh si anjinggggg.." teriak Arion.

Hanif pun langsung duduk di meja itu.

"Mau makan apa rion?" tanya Hanif.

"Biasa aja gw," jawab Arion.

"Bangke tikus?" tanya Hanif.

"Mulut lu kan kalau ngomong ngegas sampe bau kek bangke tikus," ucap Hanif.

Arion menatap sinis Hanif. Dan Hanif pun langsung mengerti tatapan itu adalah jangan sampai Arion ngamuk. Hanif pun langsung bergegas membeli makanan dan titipan yang di minta Arion.

Lalu Bella dan Zeline pun datang ke kantin. Mereka duduk di depan meja tepat di depan Arion bersama Jeje dan para murid kelas 12A.

"Ini pak punya lu," ucap Hanif sambil membawakan sepiring batagor dan satu air mineral.

A r i o nWhere stories live. Discover now