Part 1

112 18 9
                                        

Perkenalkan namaku Sheren Charinolita. Biasa dipanggil Sheren. Aku mempunyai sahabat sejak SD,namanya Nirmala Tegar Khatulistiwa. Biasanya aku memanggilnya dengan sebutan 'LalaPo'.

***

"She!" Panggil Lala. Aku menoleh dengan malas. "Apa lagi sih Laa!?" Ucapku setengah membentak,karena terlalu bosan berdebat dengan Lala.

"Jadi begini She, gue kan belom selesai ngerjain tugas. Nah gue nyontek dong,lo kan pinter. Heheh." Ucapnya sambil memasang muka tanpa dosa.

Aku hanya pasrah melihat kelakuan sahabatku Lala yang sedang menyalin tugas matematika yang diberikan oleh Pak Taufik.

Kring~kring~kring~

"Yah Shee,udah bel dan gue belom selesai ngerjain tugas dari Pak Taufik. Aduuuh gimana nih She,bisa kena hukum gue!" Ucapnya gelisah.
"Bodo amat,Laa. Gue bosen dengerin lo ngedumel sama gue." Ucapku kesal dengannya.

Ya,walaupun aku dan Lala sering adu bicara. Hubungan persahabatan kami tetap erat. Kami selalu menceritakan masalah yang kami alami,termasuk kisah percintaan. Namun yang sering cerita tentang percintaan itu Lala,karena dia senang sekali gonta-ganti pasangan. Aku saja sampai bosan mendengarkan ceritanya.

Kring~kring~kring~

Pelajaran kedua telah selesai karena bel istirahat sudah berbunyi. Lalapun telah selesai melaksanakan hukuman dari Pak Taufik tadi.

"Gila She,tugas tambahan dari Pak Taufik nguras otak gue banget." Kata Lala protes. "Lo kalo mao protes sama Pak Taufik dong jangan sama gue. Lo juga ngerjainnya banyakan nanya sama gue." Ucapku mendengus kesal.

"Btw,udah yuk ke kelas,dikit lagi masuk." Ajakku pada Lala.

***

"Selamat siang anak-anak. Berhubung ibu sedang ada acara,jadi pelajarannya sampai di sini dulu,ya." Ucap Bu Sholeha pada murid-murid. "Permisi anak-anak,ibu pamit dulu,ya." Ucapnya lagi sambil berjalan menuju pintu keluar.

"She, kantin yuk. Gue haus." Kata Lala padaku. "Males ah La. Gue mending baca buku daripada nganterin lo jajan,lama milihnya." Ucapku asal,padahal memang kebiasaan Lala saat di kantin selalu lama memilih.

***

"Woy. Kita dipulangin lebih cepet. Guru-guru lagi ngadain rapat." Kata Fakhri si ketua kelas. "Yeeeeey!" Ucap teman-teman kelasku termasuk Lala.

"She, gue main ke rumah lo ya. Gue di rumah bosen gak ada siapa-siapa. Mom dan Daddy gue masih di luar kota,besok baru pulang." Ucapnya dramatis.

Sebenarnya aku malas dengan Lala,jika ke rumah pasti kamarku yang sebelumnya rapih menjadi berantakan. "Iya udah Lala sayaang." Ucapku dengan malas.

***


Sesampainya di rumahku,benar saja Lala merusak kasurku yang sebelum berangkat sekolah sudah aku rapihkan. "Lalaaaaaaaaaa! Gue kan cape beresin kamar gue setiap pagi,kenapa lo berantakin." Kekesalanku memuncak saat Lala menjawab perkataanku barusan.
"Apaan si lo,lebay banget. Lo kan udah biasa sama perlakuan gue terhadap kamar lo kalo rapih. Makannya jadi cewe jangan rapih-rapih napa." Ucapnya tanpa merasa bersalah.

Aku dengan sabar membereskan satu persatu barangku yang dilempar Lala. 'Huh. Untung sahabat dari SD,kalo bukan udah gue jitak lo,La!' Batinku berucap.

Aku sudah tidak heran lagi dengan kelakuan sahabatku yang satu ini yaitu 'membuat kamarku berantakan'.

"Laa,udah doong. Lo mah maunya berantakin doang tapi gak mau beresin." Ucapku baru angkat bicara setelah Lala membuang buku catatan harianku.
"Ish.. She,lo mah gak bisa gitu liat gue bahagia."

Aku hanya mendengus sebal melihat perlakuan Lala padaku.

Maap ya ceritanya gak nyambung gini. Maklum baru pertama kali bikin cerita. Heheh.

Jangan lupa vote,commend,and share.

Happy reading
Follow my Instagram @rzkaslsbla64
Thank you so much!

RasaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora