“Ngapain?” Tanya Anya bingung.

Kenapa Husna mau ke sekolah gue?, dia mau nyelidikin tentang Adam di sana? batin Anya.

“Pengen liat aja sekolah yang ada di Jakarta kayak apa” Ujar Husna.

“Dimana mana sekolah itu sama, ada meja, kursi, papan tulis”

“Bukan itu yang gue mau liat, gue mau liat bentuk sekolah lo”

“Ya sekolah bentuknya gitu, gaada bedanya”

“Ishhh lo ya. Gue pen liat dalemnya, pokoknya besok pagi kita ke sekolah lo!” Ujar Husna kekeuh.

Sebelum Anya bicara, Husna terlebih dahulu menutup mulut Anya dengan jari telunjuk yang ditempelkan didepan mulut Anya. Anya segera menepis tangan Husna.

“Serah lo!” Ujar Anya pasrah.

“Gue nginep!” Ujar Husna sambil berbaring di kasur Anya.

“Ngapain lo baring di kasur gue?” Tanya Anya yang masih duduk di lantai.

“Gue mau bobo core dulu” Ujar Husna.

“Bobo sore?, gaya banget lo!” Ujar Anya.

“Biasa orang kaya, udah ah gue mau tidur, jangan ganggu-ganggu inces” Ujar Husna.

Anya berdiri dan berbaring di kasur sebelah Husna. Setelah beberapa menit berbaring Anya pun ikut terlelap.

^^O^^

Pagi tiba. Husna bangun terlebih dahulu. Dia melihat kaki Anya berada di sampingnya sedangkan kepala Anya ada di depan kakinya.

“ANYAAA!!” Teriakan Husna membuat Anya terbangun.

“Berisik!” Ujar Anya sambil melempar bantal ke Husna yang sudah duduk di samping kakinya. Husna dengan sigap menangkis bantal hingga bantal terjatuh ke lantai.

“Lo tidur muter?, masa kaki di bantalin” Ujar Husna dan tidak ada respon dari Anya.

“Sialan, dia tidur lagi” Ujar Husna sambil melihat wajah Anya.

Husna berdiri dan melihat jam yang berada di depannya. Jam sudah menunjukan pukul 7 pagi. Husna pun pergi ke dalam kamar mandi yang berada di kamar Anya.

15 menit kemudian…

Husna keluar dari kamar mandi menggunakan kimono, dan dia pergi ke lemari mencari baju.

“Bajunya Anya gini semua” Gumam Husna.

Husna mengambil kemeja berwarna merah dan celana jeans berwarna hitam, lalu Husna masuk kembali ke kamar mandi.

Husna sudah keluar dari kamar
mandi dengan baju yang dia pilih. Dia mengeringkan rambut menggunakan hair driyer. Setelah selesai, dia kembali membangunkan Anya.

“Anyaaaa bangun!” Ujar Husna sambil menggoyang-goyangkan tubuh Anya.

“Hmmm” Ujar Anya.

“Bangun, nanti telat!” Ujar Husna yang masih menggoyangkan tubuh Anya.

Husna pergi ke kamar mandi dan mengambil air dengan gayung, lalu menyiramkan sedikit air di atas wajah Anya yang sedang tidur telentang.

“Banjir..... arghhhhhh!” Ujar Anya sambil duduk di kasur.

“Hahaha apaan sih lo?, gaada yang banjir kali” Ujar Husna.

“Kenapa pake nyiram segala sih, basahkan kasur gue!” Ujar Anya marah.

“Ya maaf, abisnya lo tadi di bangunnin gak bangun-bangun” Ujar Husna cengengesan.

“Keringin kasur gue sekarang!” Ujar Anya.

“Itu cuman basah sedikit Anya, lebay lo!. Cepetan lo mandi sekarang, nanti kita bisa telat” Ujar Husna. Anya patuh masuk ke kamar mandi.

“Anya ketemu sama mas A harus pake baju feminim, gue pinjem aja kali ke Kak Aliya” Gumam Husna.

Husna pergi keluar dari kamar Anya, dan mencari Aliya ke lantai bawah.

“Pagi Nek” Sapa Husna sambil mencium tangan Nenek Anya.

“Pagi, eh ada neng Husna, kapan datang?” Tanya Nenek Anya.

“Aku nginep di sini, kemarin mau ijin ke Nenek aku malah ketiduran” Ujar Husna.

“Gak usah ijin-ijinan, gapapa mau nginep di sini kapanpun oge” Ujar Tika.

“Makasih Nek, Kak Aliya dimana Nek?” Tanya Husna.

“Aliya di teras depan, lagi ngasih makan ikan”

“Husna ke Kak Aliya dulu ya Nek” Pamit Husna.

“Iya” Jawab Nenek Anya.
Husna pergi keluar dan benar saja ada Aliya yang sedang memberi makan ikan di teras.

“Kak Aliya!” Panggil Husna.

“Kenapa Hus?” Tanya Aliya sambil berdiri mendekati Husna.

“Kak Aliya, gue pinjem dress dong”

“Buat apa?”

“Hari ini gue sama Anya mau ke Jakarta, jadi gue mau Anya pake baju feminim”

“Ngapain ke sana?”

“Mau ketemu seseorang Kak”

“Ayo ke kamar gue kita pilih dress, tapi gue gak yakin Anya mau pake dress”

“Gue akan bujuk dia”

Akhirnya mereka berdua masuk ke dalam rumah, lalu pergi ke kamar Aliya yang ada di lantai 1. Aliya masuk ke dalam sementara Husna menunggu diluar kamar.

“Ngapain disitu?, masuk aja!, mas Andi lagi pergi ngajak Hani jalan-jalan” Ujar Aliya.

Husna patuh dan masuk ke dalam kamar Aliya yang berbeda 180 derajat dengan kamar Anya. Aliya mengeluarkan semua dress yang dia punya dari dalam lemari.

“Banyak amat Kak dress lo, Kakak pasti suka ke pesta ya?” Tanya Husna.

“Enggak, gue suka aja ngoleksi dress. Sok dipilih mau yang mana”

Dress Kak Aliya bagus semua, mending gue pilih buat gue juga deh batin Husna.

Husna memilih dress berwarna biru selutut dengan lengan yang panjang sesiku, dan berwarna pink selutut dengan lengan yang sepundak.

“Kak gue pinjem dua ya, yang satunya buat gue, hehe” Ujar Husna.

“Iya” Ujar Aliya sambil kembali memasukan dress yang tidak Husna pilih ke dalam lemari.

“Gue ke kamar Aliya dulu ya Kak” Pamit Husna. Aliya mengangguk.

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now