Chapter 3

7.6K 833 109
                                    

Mobil mewah membelah jalanan dengan kecepatan normal, di dalam mobil terdapat dua manusia cantik layaknya bidadari tapi sayang… mereka berdua berbatang.

Periksa saja tubuh mereka kalau kalian tidak ingin hidup lagi di dunia ini.

Karena suami dari salah satu pria cantik itu sedang berperang dengan pekerjaan yang harus diselesaikan dan tidak mempunyai waktu memanjakan sang istri, akhirnya dua pria cantik bersaudara angkat ini berencana untuk hang out berdua.

Mobil mewah itu pun berhenti di depan cafe modern dan kekinian, presentase pengunjung café ini 90% didatangi oleh anak remaja.

“Wei Wuxian, kita sudah sampai! Kapan kau mau berhenti bermain game huh?!” Tanya Jiang Cheng  jengah sambil mematikan mobilnya.

Wei Ying itu kalau sudah asik bermain game tidak akan sadar dengan sekitarnya kalau tidak ditegur. Bahkan kalau ada gempa sekalipun dia tidak akan bergeming dari tempatnya jika tidak disuruh lari.

“Oh! Sudah sampai? Tunggu sebentar.” Balas Wei Ying mematikan dan menaruh smartphonenya di kantong jaket lalu mereka berdua pun turun dari mobil.

TRING~

TRAK TRAK

“SELAMAT! KALIAN ADALAH PELANGGAN KAMI YANG KE 100!”

“HAH?!”  Wei Ying dan Jiang Cheng  melongo baru saja memasuki  café tiba-tiba mereka disambut dengan suara dari confetti popper.

“Ayo silahkan ke konter dahulu, kami akan menjelaskan dan sekalian Nona-Nona memesan pesanan.” Ajak salah satu petugas café.

“APA?! KAMI BU-” belum sempat Jiang Cheng membela diri mereka sudah diseret ke arah konter, disana petugas wanita sudah menunggu mereka dengan senyuman.

“Pertama-tama saya ucapkan selamat untuk No-“

“Kami laki-laki!” Harga diri Jiang Cheng tercoreng setiap dirinya dikira wanita. Bagi Jiang Cheng, dirinya adalah pria jantan dari yang terjantan.

Makanya jangan punya wajah cantik Jiang Cheng! Operasi plastik dulu sana ke korea.

“A-Ah! Maafkan saya, kalian sangat cantik jadi saya mengira kalian wanita.” ucap petugas café canggung. “Baiklah saya lanjutkan, karena kalian menjadi pelanggan kami yang ke 100 maka anda akan mendapatkan potongan harga 15%  dari café kami.”

“Wah Jiang Cheng  kita beruntung sekali bukan?” Wei Ying merasa senang sekali, lumayan tidak mengeluarkan duit banyak.

Meskipun yang bayar nanti juga tetap Jiang Cheng.

Jiang Cheng hanya memutar bola matanya, sepertinya dia tidak terlalu bersemangat mendapatkan hadiah.

“Satu lagi hadiah spesial dari kami. Ini dia tiket taman bermain sepuasnya untuk dua orang, tiket ini berlaku sampai minggu besok.”

Petugas itu pun memberikan masing-masing tiket kepada Wei Ying dan Jiang Cheng. “Jangan lupa untuk mengajak kekasih kalian. Nah sekarang, tuan - tuan ingin memesan apa?”

Setelah menyebutkan pesanan dan diminta untuk menunggu, Wei Ying dan Jiang Cheng mencari tempat duduk untuk mereka makan. Mereka memilih tempat pojok café di samping jendela.

Wei Ying memperhatikan kertas persegi panjang di tangannya. “Jiang Cheng, kau ingin mengajak siapa?”

Jiang Cheng menghela napas. “Aku ingin mengajak A-Ling tapi tadi pagi dia baru saja pergi bersama Jiejie ke tempat paman Jin. Mereka pasti menginap di sana.”

“Aku juga ingin mengajak A-Yuan tapi A-Yuan sudah ada ijin jauh-jauh hari mau ke perpustakaan kota besok.”

“Jadi bagaimana dengan tiket ini? Dibuang saja?”

This Is My Family [WangXian Family]Where stories live. Discover now