"OH IYA GUE INGET!" gue memukul kepala gue pelan. Gue gak bisa ngenalin dia karna dia pake topi itu dan pertama ketemu pun cewek ini gak pake kacamata. Joy tertawa dibalik kacamatanya gue liat matanya yang agak bengkak tertutup saat tertawa, lucu pikir gue. "Sorry banget gue gak inget lo, habis kemaren lo gak pake kacamata."

"Haha iya gapapa. Lo mau nonton apa, Sen?"

"Recananya sih The Nun."

"Sama dong. Sen, mau gak sharing sweet box sama gue?" YESSS!! Gue gak perlu tanya itu duluan, jadi gue gak akan terkesam modus sm cewek yang baru gue kenal haha.

"Eh lo sendiri kan? Gak sama cewek lo kan?"

"Enggak gue gak punya cewek. Emang lo mau nonton di sweet box bareng gue?" gue sih mau banget dari pada nonton di depan layar, gue takut aja cewek ini bakal risih nonton di kursi yang buat pasangan sama cowok yang baru dia kenal. Kita bahkan cuma saling tau nama masing-masing.

"Santai, gue gak mau nonton depan layar. Bakal serem banget gak sih?"

"Jadi Mbak sm Mas nya mau nonton bareng nih?" mbak petugas di depan gue bertanya, agak ambigu gak sih pertanyaan nya gue sampe kaget.

"Iya, yang sweet box ya. Jadi berapa mbak?" Joy merogo tasnya, mungkin mencari dompet nya kaliya. Itu lah masalah orang yang pakai tas totebag, lo bakal susah nyari barang yang lo mau.

"Ini aja mbak," gue menyerahkan uang seratus ribu yang tadi udah gue keluarin dan masukin lagi ke dompet.

"Pakai uang gue dulu aja ya Joy," sebelum cewek itu bicara dengan kalimat yang gue udah tau dia bakal ngomong apa, lagian udah jadi peraturan gak tertulis kalau cowok selalu yang akan membayar.

"Kalau gitu gue beliin popcorn sm minum ya, Sen."

"Boleh,"

Cewek itu berjalan ke konter makanan, gue memperhatikannya dari belakang. Kemudian entah kenapa perut gue merasa geli, entah kenapa. Pikir gue tadinya gue akan nonton sendiri bersama pasangan-pasangan lain disamping gue, sekarang gue malah nonton film horor berdua sama cewek di kursi sweetbox.

Nikmat Tuhanmu mana lagi yang kau dustakan, Sen?



Joy

I can't describe this situation.

Gila, gue yang tadinya cuma mau mencari alasan dibalik mata sembab ini, supaya nyokap gak kepo gue kenapa, memutuskan untuk menonton film dan berbohong kalau ada adegan yang sedih banget dan buat gue nangis dari awal film sampe selesai.

Tapi disinilah gue sekarang, malah memonton film horor dengan Seno di kursi sweetbox. Bioskop ini jadi berasa milik berdua karna ada 2 sekat disamping kanan dan kiri untuk memisahkan kita berdua dengan penonton lainnya. Akan jadi sweet banget kalo emang gue lagi nonton dengan cowok gue, gue bisa meluk dia pas hantunya muncul atau paling enggak nyender di pundak dia. Tapi kita bahkan baru kenal dan kenapa bisa gue ngebahangin hal itu ke Seno. Aduh udah gila kali ya gue?!!

Awal film kita gak terlalu banyak ngobrol, cuma beberapa kali tangan kita gk sengaja saling sentuh karna sama-sama mau ambil popcorn. Iya gue beli satu popcorn yang ukuran medium, bukan karna sengaja ya biar hal ini terjadi. Gue cuma pikir isi popcorn yg ukuran small itu terlalu sedikit buat berdua dan gak kepikiran untuk beli 2 small popcorn.

Dan tadi sekali atau dua kali Seno menjelaskan scene yang muncul. Dia bilang dia mengikuti series film ini dan mungkin merasa suasana diantara kita berdua terlalu canggung di dalam. Jadi sepanjang film gue hanya mendengarkan penjelasan dia.

Lampu bioskop menyala, satu persatu penonton berdiri dan keluar berganti-gantian menuju pintu exit. Gue dan Seno masih duduk di kursi kita menunggu sebagian penonton keluar jadi kita gak perlu berdiri menunggu antrian keluar. Ternyata kita sepemikiran.

"Oiya Joy, habis ini lo mau kemana?" gue membereskan sisa makanan kita, gue termasuk orang yang cinta kebersihan jadi gue merasa bertanggung jawab membereskan sisa makanan dan membuangnya ketempat sampah.

"Gatau Sen, antara makan atau pulang." gue lihat Seno sibuk dengan hpnya, entah mengabari siapa. Eh bentar kok gue kepo sih?

"Oh gitu," Habis itu cowok itu diam, tetap sibuk dengan hpnya. Gue cuma bisa merhatiin sekitar, karena kursi bioskop hampir penuh kita harus nunggu lama untuk keluar dari teater bioskop.

"Eh Sen udah mulai sepi nih," gue berdiri. Seno kemudian mengekor dibelakang gue. Gue gak sadar kalau langkah gue terlalu cepet, atau dia yang terlalu sibuk sama hpnya. Jadi gue nunggu dia keluar di lorong depan setelah pintu exit.

Seno keluar, dia sudah gak fokus mainin hpnya. Cowok itu tersenyum lucu sambil berlari kecil menuju gue. Gue jadi lupa kalau gue agak kesel karena dia kacangin.

"Joy jangan pulang dulu ya," katanya didepan gue.

"Kita makan dulu, yuk."


Hi, I'm back! 😘
Btw ada yg tau sweetbox di cgv kayak apa?
Klo enggak aku kasih gambar nya ya biar kebayang hehe

Hi, I'm back! 😘Btw ada yg tau sweetbox di cgv kayak apa? Klo enggak aku kasih gambar nya ya biar kebayang hehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oiya maaf chapter ini aku edit lagi karna aku baru sadar ada yg aneh dalam pengetikannya 😂😅🙏

Deep WellsWhere stories live. Discover now